Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Calong Alat Musik Tradisional Sulawesi Barat, Bagian dari Tradisi dan Budaya Masyarakat Mandar

2 Desember 2024   07:00 Diperbarui: 2 Desember 2024   07:13 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sulawesi Barat adalah wilayah yang dikenal dengan kekayaan budaya dan tradisi yang beragam, mencerminkan identitas unik masyarakatnya. Salah satu warisan budaya yang patut dibanggakan adalah alat musik tradisional bernama calong. Alat musik ini bukan hanya sarana hiburan, tetapi juga bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Mandar, mencerminkan nilai-nilai, tradisi, dan jati diri mereka.

Calong memiliki keunikan tersendiri, baik dari segi bentuk, bahan, maupun cara memainkannya. Lebih dari sekadar alat musik, calong menjadi simbol keberlanjutan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun. Artikel ini akan mengulas lebih jauh tentang sejarah calong, cara memainkannya, hingga perannya yang signifikan dalam berbagai upacara adat dan acara budaya masyarakat Mandar, yang membuatnya tetap relevan hingga saat ini.

Sejarah dan Asal-Usul Calong

Awal Mula Calong 

Calong adalah salah satu alat musik tradisional yang berasal dari daerah Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Meskipun tidak ada catatan resmi mengenai siapa yang pertama kali menciptakannya, keberadaan calong telah dikenal sejak zaman dahulu. 

Alat musik ini diwariskan secara turun-temurun, menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Mandar. Sebagai simbol identitas budaya, calong mencerminkan hubungan erat antara tradisi dan kehidupan sehari-hari, memperlihatkan bagaimana masyarakat lokal menjaga dan merayakan warisan mereka melalui musik. 

Pembuat dan Bahan Alat Musik Calong 

Keunikan calong tidak hanya terletak pada suara khasnya, tetapi juga pada bahan dan proses pembuatannya. Alat musik ini dibuat dari buah kelapa tua yang dipotong di kedua ujungnya untuk membentuk ruang resonansi. 

Setelah bagian dalam kelapa dikosongkan, sebuah bilah bambu atau rotan dipasang pada salah satu sisinya. Bilah ini diikatkan dengan tali sehingga dapat menghasilkan bunyi ketika dipukul. Resonansi khas yang dihasilkan dari calong menciptakan suara merdu dan unik, menjadikannya alat musik yang istimewa dalam budaya Mandar.

Cara Memainkan Calong 

Langkah-Langkah Dasar 

1. Pegang Calong dengan Stabil

   Untuk memainkan calong dengan baik, langkah pertama adalah memastikan alat musik ini berada dalam posisi stabil. Letakkan calong di pangkuan Anda atau di permukaan datar seperti meja. Pastikan bilah bambu atau rotan yang terpasang di atas buah kelapa sudah kokoh dan tidak mudah bergeser saat dipukul. 

2. Atur Posisi Tangan

   Gunakan tangan kanan untuk memegang alat pemukul, biasanya berupa tongkat kecil atau batang kayu yang ringan. Tangan kiri Anda berfungsi untuk menstabilkan posisi calong, agar tidak bergeser selama dimainkan. 

3. Pukullah dengan Ritme yang Teratur

   Mulailah dengan memukul bilah bambu atau rotan menggunakan alat pemukul secara ritmis. Ketukan dasar biasanya menjadi pondasi awal sebelum mengeksplorasi pola ritme yang lebih kompleks. Irama yang dihasilkan sering kali mencerminkan suasana dari acara atau tarian yang diiringi. 

4. Eksplorasi Nada dan Dinamika Suara

   Untuk mendapatkan variasi suara, pukullah bagian berbeda pada bilah bambu atau rotan. Eksperimen dengan kekuatan pukulan untuk menciptakan suara yang lebih lembut atau keras, menambah dimensi musik yang dimainkan. 

5. Bermain Bersama Alat Musik Tradisional Lainnya

   Dalam pertunjukan budaya, calong sering dimainkan bersama alat musik tradisional lain seperti gendang atau gong. Kolaborasi ini menciptakan harmoni dan keindahan tersendiri, memperkuat nuansa tradisional yang kental. 

Dengan cara memainkan yang sederhana namun membutuhkan keterampilan, calong menjadi bagian penting dalam menciptakan suasana meriah sekaligus sakral dalam berbagai acara budaya dan adat.

Calong dalam Upacara Adat dan Acara Kebudayaan 

Peran Calong dalam Tarian Tradisional 

Calong memiliki peran yang sangat penting dalam mengiringi tarian tradisional Mandar. Suara khasnya yang unik menjadi elemen utama dalam menciptakan irama yang memandu gerakan para penari. Dalam perayaan budaya atau festival lokal, tarian yang diiringi calong sering kali menjadi daya tarik utama. Suara calong yang merdu berpadu dengan gerakan penari menciptakan suasana yang memukau, memperkuat cerita atau pesan budaya yang ingin disampaikan melalui tarian tersebut. 

Penggunaan dalam Upacara Adat 

Dalam berbagai upacara adat masyarakat Mandar, seperti pernikahan, ritual keagamaan, atau upacara penyambutan, calong memainkan peran penting. Musik yang dihasilkan dari calong tidak hanya memberikan suasana yang meriah tetapi juga menghadirkan nuansa sakral yang mendalam. Bagi masyarakat Mandar, suara calong dipercaya mampu memperkuat elemen spiritual dari sebuah acara, menjadikannya elemen penting dalam menjaga tradisi. 

Penampilan di Festival Budaya 

Calong sering menjadi bagian dari penampilan seni di berbagai festival budaya di Sulawesi Barat. Penampilan ini tidak hanya menjadi bentuk hiburan, tetapi juga upaya nyata untuk memperkenalkan dan melestarikan alat musik tradisional ini kepada khalayak luas. Penampilan calong di festival-festival ini juga membangkitkan rasa bangga masyarakat terhadap warisan budaya mereka, sekaligus menjadi sarana edukasi budaya bagi generasi muda. 

Pandangan Masyarakat Sulawesi Barat Modern terhadap Calong 

Kebanggaan dan Kesadaran Budaya 

Masyarakat modern di Sulawesi Barat melihat calong sebagai salah satu simbol identitas budaya mereka. Alat musik ini bukan sekadar warisan dari masa lalu, tetapi juga representasi nilai-nilai tradisional yang masih relevan hingga kini. Banyak masyarakat Mandar merasa bangga memiliki calong sebagai bagian dari budaya lokal mereka, menyadari bahwa alat musik ini adalah aset budaya yang tak ternilai. Calong menjadi salah satu elemen yang membantu memperkuat rasa kebersamaan dan identitas di tengah gempuran budaya luar. 

Pendidikan dan Pelatihan 

Kesadaran akan pentingnya melestarikan calong mendorong masyarakat untuk melakukan berbagai pelatihan, khususnya bagi generasi muda. Workshop atau kelas musik tradisional sering diadakan di tingkat komunitas dan sekolah untuk mengenalkan cara memainkan calong. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa seni memainkan alat musik ini tidak hilang di tengah kemajuan zaman, melainkan terus diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. 

Dukungan Pemerintah dan Organisasi 

Pemerintah daerah dan berbagai organisasi budaya memainkan peran penting dalam upaya pelestarian calong. Melalui program-program kebudayaan, seperti festival atau kompetisi musik tradisional, mereka memperkenalkan calong ke khalayak yang lebih luas. Dukungan ini sering kali mencakup penyediaan dana, sarana pelatihan, dan promosi alat musik ini di tingkat nasional hingga internasional.

Kesimpulan 

Calong adalah salah satu warisan budaya yang tidak hanya menunjukkan keindahan tradisi musik, tetapi juga menjadi cerminan identitas masyarakat Mandar di Sulawesi Barat. Sebagai bagian integral dari berbagai upacara adat dan acara budaya, alat musik ini mengandung nilai-nilai yang menggambarkan kebanggaan dan kekayaan tradisi lokal. Peran calong dalam kehidupan masyarakat Mandar tidak hanya terletak pada fungsinya sebagai alat musik, tetapi juga sebagai simbol kebersamaan dan penghormatan terhadap leluhur. 

Dengan dukungan masyarakat, pemerintah, dan organisasi budaya, upaya pelestarian calong semakin kuat. Langkah ini memastikan bahwa alat musik tradisional ini terus hidup, berkembang, dan tetap relevan di tengah kemajuan zaman. Melestarikan calong adalah cara untuk menjaga jati diri budaya, sekaligus memastikan bahwa generasi mendatang dapat menikmati dan memahami kekayaan tradisi yang menjadi kebanggaan Indonesia.

Referensi:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun