Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Kompasianival 2024: Every Story Matters and This Story is One of Them

6 November 2024   07:00 Diperbarui: 7 November 2024   04:35 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hari Sabtu, tanggal 2 November, sejak pukul setengah delapan, saya sudah mulai mempersiapkan diri untuk datang ke acara Kompasianival 2024 di Chillax Sudirman, yang rencananya akan berlangsung mulai pukul 10 pagi hingga pukul 8 malam. Walaupun badan masih sangat lelah karena kurang istirahat, saya tetap memaksakan diri untuk mandi, merapikan diri, dan mempersiapkan barang yang akan saya bawa ke sana.

Pukul sembilan kurang, saya sudah meninggalkan rumah dan berjalan kaki menuju halte bus TransJakarta yang jaraknya tidak terlalu jauh. Setelah menunggu sebentar, akhirnya bus TransJakarta berangkat dan berjalan menuju Sudirman.

Sesampainya di halte Sudirman, saya bergegas turun dan berjalan kaki menuju lokasi acara.

Sumber: Dok Pri
Sumber: Dok Pri

Tidak disangka, dalam perjalanan saya bertemu dengan Bang Nur Seta Bramadi, yang juga sedang menuju lokasi acara Kompasianival. Kami berdua berjalan bersama sambil berbincang ringan.

Sesampainya di Chillax, saya segera mendaftar ulang dan masuk ke dalam aula tempat acara dilangsungkan, sementara Bang Nur Seta Bramadi sudah tidak terlihat lagi, berbaur dengan peserta acara yang lain.

Saat masuk, saya bertemu dengan teman-teman dari komunitas Kopaja71 yang ternyata sudah berkumpul di sana. Ada Bang Jujun Junaedi, Mas Wibi, Kang Inay, Kak Erry Siahaan, Kak Emma, Mbak Ria, Bang Akbar, Mas Gabrielle, Andri Gan dan masih banyak lagi. Tidak lupa, ketua geng, Bang Horas, juga sudah hadir di sana.

Sumber: Dok Pri
Sumber: Dok Pri

Sambil menunggu anggota Kopaja71 lainnya datang, kami saling berbincang dan mengisi waktu dengan berkenalan dan bercerita, maklumlah selama ini hanya bertemu melalui kolom komentar di Kompasiana.

Waktu berjalan dengan cepat, acara Kompasianival Klinik segera dimulai. Setelah mendaftar ulang, saya berkesempatan berkonsultasi dengan Kompasianer pilihan.

Pada konsultasi klinik kali ini, saya memilih empat orang sebagai konsultan, yaitu Mbak Dewi Puspasari, Mbak Efa Butar-Butar, Mbak Siska Fajarrany, dan Kak Erry Siahaan.

Selesai konsultasi, saya kembali bercengkerama dengan rekan-rekan Kompasiana lainnya, yang juga semakin banyak berdatangan. Menyusul kemudian, Mbak Wening, Bang Billy, Mbak Novia, Bang Merza, Bang Bram, Mbak Denik, Mas Budi, Bang Ferry, Bang Nur Taufik, Mbak Ire, Mbak Vero, Pak Sutiono, dan Bang Jandris.

Senang sekali akhirnya kita bisa kopdar dan bertemu di Kompasianival 2024. Sambil diiringi pembacaan puisi, talkshow, dan penjualan merchandise, acara kali ini berjalan meriah.

Saya cukup senang, karena ini kali kedua saya ikut Kompasianival dan suasananya sudah sangat berbeda. Pada Kompasianival tahun lalu, saya datang seorang diri dan belum terlalu mengenal Kompasianer lain.

Waktu itu, saya masih malu-malu dan belum berani berbaur. Kali ini berbeda 180 derajat. Setelah empat tahun lebih menjadi Kompasianer dan lebih dari setahun aktif menulis, kini saya lebih percaya diri dan mengenal lebih banyak rekan-rekan Kompasianer.

Sumber: Dok Pri
Sumber: Dok Pri

Waktu terus berlalu, dan senja mulai menampakkan diri. Beberapa rekan Kompasianer mulai meninggalkan lokasi, namun banyak juga yang masih datang.

Sambil menunggu acara anugerah penghargaan, saya menyempatkan diri berkirim pesan dengan Teh Itha Abimanyu terkait percakapan saya dengan Mas Budi, yang rencananya akan mewakili Teh Itha dalam penerimaan penghargaan Kompasiana Best in Fiction.

Saat itu, saya tidak menyadari bahwa waktu sudah menunjukkan waktu magrib. Teh Itha dengan sopan memberi tahu saya bahwa ia akan melaksanakan sholat, sehingga belum bisa melanjutkan percakapan. Saya mempersilakan Teh Itha sholat terlebih dahulu, sebelum kami kembali melanjutkan pembicaraan.

Sebelumnya, Teh Itha sempat menghubungi saya, dan kami berdiskusi mengenai penominasian Teh Itha dalam Kompasianival kali ini. Beliau khawatir tidak bisa hadir saat pembacaan nominasi.

Setelah berbincang cukup lama, saya menyarankan agar beliau menghubungi Mas Budi kembali dan meminta tolong kepada beliau, karena saya merasa Mas Budi lebih senior dan lebih layak mewakili Teh Itha. Kami melanjutkan pembicaraan sesaat sebelum momen penghargaan diumumkan.

Sumber: Dok Pri
Sumber: Dok Pri

Saat pembacaan nominasi Best in Fiction, saya dan Mas Budi sangat terkejut dan langsung memberitahukan Teh Itha bahwa beliau menang dalam kategori Kompasiana Best in Fiction 2024.

Percakapan sempat terhenti karena saya sedang mengabadikan momen tersebut melalui ponsel. Sempat ingin melakukan panggilan video, namun panggilan pertama tidak tersambung.

Kemudian, Mas Budi juga memenangkan dua kategori berturut-turut, yang saya kabarkan juga kepada Teh Itha. Setelah itu, Teh Itha menyempatkan diri melakukan video call, namun karena suasana sangat riuh, kami hanya bisa saling melambaikan tangan.

Pada akhir acara, saya masih sempat bertemu dengan Mbak Dina dan Mbak Tutut untuk mengucapkan selamat sebelum akhirnya memutuskan untuk pulang.

Sumber: Dok Pri
Sumber: Dok Pri

Masih banyak Kompasianer lain yang belum sempat saya temui, seperti Mbak Ari Budiyanti, yang belakangan saya ketahui hadir dalam foto jepretan Kopaja71, dan Bang Raja Lubis, yang dalam postingannya sempat menarik perhatian saya karena gaya dan penampilannya yang unik.

Bang Yos Mo sempat mengatakan bahwa kami sempat bertemu, namun saya masih belum mengingatnya. Hari itu sangat membahagiakan, karena seluruh pemenang adalah Kompasianer yang sudah cukup saya kenal melalui kolom komentar. 

Sumber: Dok Pri
Sumber: Dok Pri

Selamat kepada Bang Akbar Pitopang, yang sudah jauh-jauh datang dari Pekanbaru, seorang Kompasianer sejati yang akhirnya mendapatkan penghargaan Kompasianer of the Year 2024. Teh Itha Abimanyu, yang tidak sempat hadir dengan segala rasa gelisahnya, namun akhirnya meraih penghargaan Best in Fiction. Mas Budi Susilo, yang jauh-jauh datang dari Bogor, malah meraih dua kategori sekaligus, yaitu Best in Citizen Journalism dan People’s Choice . Selamat juga kepada Mbak Siska Fajarrany, yang terlihat datang sejak pagi dan duduk sebagai salah satu konsultan di Kompasianival 2024 dan meraih penghargaan Best in Specific Interest. Mbak Dina Amalia, si penggemar buku yang ceria, yang sempat berfoto bersama sebelum acara berakhir sebagai peraih Best Opinion. Si pemerhati lingkungan, seorang game changer sejati, Mbak Tutut Setyorinie, dan terakhir Koteka (Komunitas Traveler Kompasiana) dalam kategori Best Community yang diwakili oleh Pak Sutiono Gunadi.

Sumber: Dok Pri
Sumber: Dok Pri

Terima kasih kepada seluruh admin dan panitia yang membuat acara ini berlangsung dengan sangat baik dan berkesan. Mohon maaf kepada seluruh rekan-rekan Kompasianer yang belum sempat saya temui.

Kepada semua teman-teman, momen tersebut sungguh menyenangkan, dan saya senang menjadi bagian dari semua ini. Saya berharap bisa bertemu kembali tahun depan di acara yang sama dan berharap lebih banyak teman-teman yang belum sempat hadir tahun ini bisa ikut serta tahun depan. Setiap awal pasti ada akhir, sebagai penutup, ijinkan saya memberikan sebuah Quotes, "Every story matters, and this story is one of them."

Jakarta, 5 November 2024 

Andriyanto

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun