Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Schadenfreude: Ketika Senang Melihat Penderitaan Orang Lain dan Menderita Saat Orang Lain Senang

29 September 2024   07:00 Diperbarui: 29 September 2024   07:04 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Build the emotional case for change • ORCHANGO (orchango.com)

Pengaruh Negatif pada Kesehatan Mental

Schadenfreude yang terus-menerus dapat memicu perasaan negatif yang berkepanjangan, seperti iri hati, kebencian, dan stres. Ini bisa mempengaruhi kesehatan mental seseorang, menambah tingkat kecemasan dan mengurangi kemampuan untuk merasakan empati serta kebahagiaan sejati. Dalam jangka panjang, schadenfreude bisa menjadi tanda bahwa seseorang sedang mengalami masalah emosional yang lebih dalam.

Mengatasi Schadenfreude

Meskipun schadenfreude adalah bagian dari sifat manusia, ada cara untuk mengatasinya dan mengurangi dampaknya. Beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi schadenfreude meliputi:

1. Membangun Empati

Dengan mencoba memahami dan merasakan apa yang dirasakan orang lain, kita bisa mengurangi perasaan iri dan kebencian yang sering kali memicu schadenfreude. Empati membantu kita lebih terhubung dengan perasaan orang lain dan menghargai perjuangan mereka.

2. Merayakan Kesuksesan Orang Lain

Melihat kesuksesan orang lain sebagai sumber inspirasi, bukan sebagai ancaman, dapat membantu menciptakan lingkungan sosial yang lebih positif. Dengan merayakan pencapaian orang lain, kita bisa mengurangi perasaan schadenfreude dan memupuk rasa saling mendukung.

3. Fokus pada Pengembangan Diri

Alihkan perhatian dari kegagalan orang lain ke pencapaian pribadi. Fokus pada diri sendiri dan tujuan yang ingin dicapai dapat membantu mengurangi perasaan iri dan schadenfreude.

Kisah Inspiratif: Nelson Mandela dan Rekonsiliasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun