Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penemuan Cermin Perunggu Periode Kofun: Objek Ritual untuk Perlindungan Terhadap Roh Jahat

26 Juli 2024   07:18 Diperbarui: 26 Juli 2024   10:46 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Mirror and sword discovered in a 4th-century Japanese tomb - Now Archaeology (nowarchaeology.com)

Periode Kofun (abad ke-3 hingga ke-7 Masehi) di Jepang merupakan masa yang kaya akan budaya dan sejarah. Salah satu penemuan menarik dari periode ini adalah cermin perunggu yang ditemukan di makam-makam Kofun. Cermin ini bukan hanya benda materi, tetapi juga memiliki makna spiritual dan simbolis yang mendalam dalam budaya Jepang. Temuan ini memberikan wawasan tentang praktik ritual dan kepercayaan masyarakat Jepang kuno.

Sejarah Penemuan Artefak

Penemuan cermin perunggu ini merupakan hasil dari penggalian di gundukan makam Tomio Maruyama yang berasal dari periode Kofun sekitar tahun 300-538 Masehi di Jepang. Para arkeolog menggali artefak ini pada bulan November lalu. Penemuan ini sangat signifikan dan dapat diklasifikasikan sebagai  harta nasional, dan penemuan  cermin berbentuk perisai ini menjadi yang pertama dari jenisnya,.

Penemuan cermin ini menunjukkan betapa pentingnya artefak tersebut dalam kehidupan dan kematian masyarakat Periode Kofun. Cermin-cermin ini tidak hanya berfungsi sebagai benda dekoratif , tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam.

Cermin Perunggu: Objek Ritual Penting

Bentuk dan Fungsi

Cermin perunggu periode Kofun memiliki bentuk yang unik, sering menyerupai perisai. Bentuk ini mungkin menunjukkan tujuan magis atau simbolis. Cermin-cermin ini digunakan dalam upacara pemakaman sebagai barang kuburan yang berharga. Mereka dipercaya memiliki tujuan seremonial untuk melindungi orang mati dari roh jahat.

Cermin-cermin ini sering dihiasi dengan pola-pola yang rumit dan indah, menunjukkan keterampilan tinggi dalam pembuatan dan nilai artistik yang tinggi. Bentuk cermin yang menyerupai perisai juga mungkin menunjukkan fungsi protektifnya dalam konteks ritual.

Perlindungan Terhadap Roh Jahat

Cermin-cermin ini memiliki signifikansi religius yang mendalam. Mereka sering ditempatkan di tempat-tempat suci seperti pegunungan, sungai, atau di pinggir jalan. Kemampuan cermin untuk mencerminkan segala sesuatu dianggap memiliki kekuatan magis. Dalam keyakinan Shinto, cermin dapat melindungi dari roh jahat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun