Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bhairawa Tantrayana: Menggabungkan Aspek Siwa dan Buddha dalam Spiritualitas Nusantara Kuno

23 Juli 2024   07:00 Diperbarui: 23 Juli 2024   07:15 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bhairawa Tantrayana adalah salah satu aliran esoterik dalam Buddhisme yang memiliki peran penting dalam sejarah dan spiritualitas Nusantara kuno. Aliran ini dikenal karena pendekatan spiritualnya yang mendalam dan unik, menggabungkan elemen-elemen dari ajaran Siwa dan Buddha. 

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi berbagai aspek utama Bhairawa Tantrayana, mulai dari asal-usul dan sejarahnya hingga pengaruhnya terhadap budaya dan seni di Nusantara. Dengan memahami Bhairawa Tantrayana, kita dapat melihat bagaimana ajaran ini telah membentuk dan memperkaya warisan spiritual dan budaya di wilayah ini, serta memberikan wawasan tentang bagaimana elemen-elemen dari dua tradisi besar, Hindu dan Buddha, dapat bersatu dalam praktik dan kepercayaan yang saling melengkapi. Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas dan informatif tentang pentingnya Bhairawa Tantrayana dalam konteks sejarah dan budaya Nusantara.

Bhairawa: Manifestasi Siwa dan Buddha

Bhairawa adalah figur unik yang menggabungkan aspek Siwa dan Buddha. Dalam Buddhisme Wajrayana, Bhairawa dianggap sebagai manifestasi dari Siwa yang penuh amarah, tetapi juga memiliki sisi Buddha yang bijaksana. Bhairawa melambangkan kekuatan transformasi yang mampu menghilangkan hambatan spiritual dan membantu penganutnya mencapai pencerahan. 

Figur Bhairawa sering digambarkan dengan karakteristik yang mengerikan dan menakutkan, seperti wajah marah dan atribut seperti belati dan tengkorak, mencerminkan sifatnya yang dualistik antara destruktif dan transformatif. Ini menunjukkan bahwa Bhairawa bukan hanya tentang kekerasan atau amarah, tetapi juga tentang kemampuan untuk menghancurkan hal-hal negatif dalam diri kita dan menggantinya dengan pemahaman yang lebih dalam. 

Dengan cara ini, Bhairawa menjadi simbol penting dalam praktik spiritual, mengajarkan bahwa melalui proses transformasi, kita dapat mencapai keadaan yang lebih tinggi dan lebih murni. Kombinasi dari dua aspek ini menunjukkan bahwa dalam Bhairawa terdapat kekuatan untuk menghancurkan halangan spiritual dan memandu penganutnya menuju pencerahan.

Arca Bhairawa: Ikonik dan Misterius

Salah satu peninggalan penting yang menggambarkan Bhairawa adalah Arca Bhairawa, yang ditemukan di Sumatra Barat. Arca ini sangat ikonik karena ukurannya yang luar biasa besar, dengan tinggi mencapai 4,4 meter dan berat sekitar 4 ton. Ekspresi wajah Bhairawa yang marah dan atribut-atribut seperti belati serta mangkuk tengkorak manusia menonjolkan sisi menakutkan dan mengerikan dari figur ini. 

Namun, di balik penampilannya yang menyeramkan, terdapat relief Buddha Aksobhya pada mahkota arca tersebut, yang menunjukkan bahwa Bhairawa juga memiliki aspek kedewataan yang mendalam.

Relief ini melambangkan kesucian dan kebijaksanaan, menyeimbangkan kesan menyeramkan dengan elemen spiritual yang kuat. Keberadaan Arca Bhairawa tidak hanya memberikan gambaran tentang estetika seni pada masa itu tetapi juga memperlihatkan bagaimana konsep dualitas—antara kebaikan dan keburukan, kehancuran dan penciptaan—diwujudkan dalam satu figur. 

Arca ini menjadi simbol penting dalam memahami bagaimana Bhairawa Tantrayana mempengaruhi budaya dan spiritualitas di Nusantara, menunjukkan perpaduan antara kekuatan destruktif dan transformatif yang diyakini dapat mengatasi hambatan-hambatan spiritual.

Peran Bhairawa dalam Buddhisme Wajrayana

Dalam Buddhisme Wajrayana, Bhairawa memiliki peran yang sangat penting dan signifikan. Ia dikenal sebagai salah satu dari Dasa Bhairawa, atau sepuluh dewa pelindung, yang berfungsi untuk melindungi penganut Dharma dari ancaman roh jahat dan energi negatif. Bhairawa tidak hanya dianggap sebagai penjaga tetapi juga sebagai pemandu spiritual yang kuat. Dalam praktik meditasi dan ritual Tantrayana, Bhairawa memainkan peran kunci. 

Para pengikut menginternalisasi energi Bhairawa untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam dan pencerahan spiritual. Praktik-praktik ini sering melibatkan teknik-teknik seperti visualisasi, di mana penganut membayangkan Bhairawa dalam pikiran mereka, mantra, yang merupakan doa-doa khusus yang diulang-ulang, dan mudra, yang merupakan gerakan tangan simbolis.

Semua elemen ini digunakan untuk memfokuskan pikiran dan menghubungkan diri dengan kekuatan spiritual Bhairawa. Dengan demikian, Bhairawa berperan sebagai mediator antara dunia material dan dunia spiritual, membantu para pengikutnya untuk mengatasi hambatan-hambatan spiritual dan mencapai pencerahan yang sejati. Melalui peran ini, Bhairawa menunjukkan bagaimana kekuatan destruktif dan transformatif dapat diintegrasikan dalam praktik spiritual untuk mencapai keseimbangan dan kedamaian batin.

Pengaruh Bhairawa di Nusantara

Pengaruh Bhairawa Tantrayana di Nusantara terlihat jelas melalui berbagai peninggalan arkeologis dan budaya yang tersebar di wilayah ini. Di Sumatra, Bhairawa ditemukan di Sumatra Barat, khususnya di bawah pemerintahan Raja Adityawarman. Daerah ini dikenal sebagai pusat perkembangan Buddhisme esoterik, di mana Bhairawa memainkan peran penting dalam praktik spiritual dan keagamaan. Peninggalan seperti arca Bhairawa memberikan gambaran tentang bagaimana ajaran ini diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari masyarakat pada masa itu.

Di Jawa, pengaruh Bhairawa terlihat jelas dalam seni dan arsitektur candi-candi seperti Borobudur. Candi ini tidak hanya terkenal sebagai salah satu monumen Buddha terbesar di dunia, tetapi juga sebagai simbol integrasi antara tradisi Siwa dan Buddha. Elemen-elemen Bhairawa dan simbolisme Tantra tergambar dalam relief dan patung-patung di candi ini, menunjukkan bagaimana ajaran Bhairawa Tantrayana diadopsi dan disesuaikan dengan konteks lokal. 

Candi-candi ini mencerminkan perpaduan antara berbagai tradisi spiritual, menunjukkan bahwa Nusantara adalah tempat di mana berbagai ajaran dan praktik keagamaan dapat bersatu dan berkembang bersama. Pengaruh Bhairawa Tantrayana di Nusantara membantu memperkaya warisan budaya dan spiritual wilayah ini, menunjukkan kompleksitas dan kedalaman kepercayaan yang dianut oleh masyarakat kuno.

Kesimpulan

Bhairawa Tantrayana adalah jembatan yang menghubungkan aspek Siwa dan Buddha, mencerminkan kompleksitas dan kekayaan spiritualitas Nusantara kuno. Melalui peninggalan seperti Arca Bhairawa, kita dapat melihat bagaimana pengaruh Bhairawa telah membentuk budaya dan seni di wilayah ini. Pemahaman tentang Bhairawa Tantrayana membantu kita mengapresiasi lebih dalam warisan spiritual dan budaya yang ada di Nusantara.

Dengan demikian, Bhairawa Tantrayana tidak hanya merupakan bagian dari sejarah spiritual, tetapi juga menunjukkan bagaimana integrasi antara tradisi Siwa dan Buddha menciptakan sebuah warisan yang unik dan berharga bagi Nusantara. Peninggalan seperti Arca Bhairawa menjadi saksi bisu dari kekayaan sejarah dan spiritualitas yang telah membentuk identitas dan budaya masyarakat di wilayah ini.

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun