Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kota Paititi: Kota Emas yang Hilang dan Masih Menjadi Misteri Hingga Saat Ini

9 Mei 2024   07:00 Diperbarui: 9 Mei 2024   07:03 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pencarian Situs Kota Paititi

Pencarian situs kota kuno Paititi belum berakhir, meskipun sudah berlangsung selama berabad- abad. Beberapa upaya pencarian telah dilakukan oleh para peneliti dan petualang dari berbagai negara dan latar belakang. Penelitian terakhir menurut data pencarian mengenai Paititi adalah sebagai berikut

- Pada tahun 2001, seorang arkeolog Italia bernama Mario Polia menemukan sebuah laporan di arsip Vatikan yang ditulis oleh seorang mubaligh Spanyol pada tahun 1600. Laporan itu menyebutkan tentang sebuah kota besar yang kaya dengan emas, perak, dan hiasan mewah, yang disebut Paititi oleh penduduk asli. Polia kemudian melakukan ekspedisi ke hutan Amazon, tetapi tidak berhasil menemukan kota tersebut. Ia hanya menemukan beberapa petunjuk yang mengarah ke wilayah Madre de Dios, Peru, yang diduga sebagai lokasi Paititi.

- Pada tahun 2002, seorang penjelajah Inggris bernama Benedict Allen mengikuti jejak seorang penjelajah Prancis bernama Thierry Jamin, yang mengklaim telah menemukan sebuah situs arkeologis yang berhubungan dengan Paititi di wilayah Madre de Dios, Peru. Allen dan timnya menghadapi berbagai bahaya, seperti penyakit, serangan binatang, dan konflik dengan penduduk asli, tetapi tidak menemukan bukti yang meyakinkan tentang kota tersebut. Mereka hanya menemukan beberapa bangunan batu yang tidak terlalu besar atau megah, yang mungkin merupakan bagian dari kota yang lebih luas.

- Pada tahun 2008, seorang penjelajah Amerika bernama Gregory Deyermenjian menemukan sebuah situs arkeologis yang disebut Pantiacolla di wilayah Kosnipata, Peru. Situs ini berisi beberapa bangunan batu yang berbentuk seperti piramida, teras, dan tembok. Deyermenjian berpendapat bahwa situs ini adalah bagian dari kota Paititi, tetapi tidak ada temuan emas, perak, atau permata di sana. Ia juga mengatakan bahwa situs ini mungkin merupakan salah satu dari banyak situs yang tersebar di hutan Amazon, yang terhubung oleh jaringan jalan Inka yang sudah tidak terlihat lagi.

- Pada tahun 2015, seorang penulis dan petualang Prancis bernama Thierry Jamin kembali melakukan ekspedisi ke hutan Amazon, kali ini dengan menggunakan teknologi radar dan satelit. Ia mengklaim telah menemukan sebuah situs arkeologis yang sangat besar dan kompleks, yang ia sebut sebagai Paititi Gran Pajaten. Ia mengatakan bahwa situs ini memiliki lebih dari 100 bangunan batu, termasuk kuil, istana, dan benteng, yang dikelilingi oleh tembok dan parit. Ia juga mengatakan bahwa situs ini memiliki banyak harta karun yang tersembunyi di bawah tanah, yang bisa mencapai nilai miliaran dolar.

Meskipun ada beberapa klaim dan penemuan yang diduga berkaitan dengan kota Paititi, belum ada yang bisa memastikan kebenaran dan lokasi kota ini. Kota kuno Paititi masih menjadi salah satu teka-teki sejarah yang menarik dan menantang bagi para peneliti dan petualang.

Semoga artikel ini bisa membantu anda dalam memahami pembahasan situs kota Paititi. Jika ada pertanyaan lain, silakan tuliskan pertanyaan anda di kolom komentar. Terima kasih sudah membaca artikel ini.

Sumber:

Paititi - Wikipedia, https://en.wikipedia.org/wiki/Paititi

Lost In Time: Paititi, Peru - RTF | Rethinking The Future (re-thinkingthefuture.com), https://www.re-thinkingthefuture.com/city-and-architecture/a5193-lost-in-time-paititi-peru/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun