Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kota Paititi: Kota Emas yang Hilang dan Masih Menjadi Misteri Hingga Saat Ini

9 Mei 2024   07:00 Diperbarui: 9 Mei 2024   07:03 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: The Lost Empire Of The Inca, And The Legendary Gold City Of Paititi - Stillness in the Storm (stillnessinthestorm.com)

Kota kuno Paititi adalah sebuah kota legendaris yang konon berada di hutan Amazon, Amerika Selatan. Kota ini diyakini sebagai salah satu pusat peradaban Inka yang masih tersisa, yang penuh dengan harta karun emas dan permata. Namun, lokasi pasti kota ini masih menjadi misteri, dan banyak penjelajah yang mencoba mencarinya menghadapi bahaya dan kesulitan. Beberapa penemuan arkeologis di Peru dan Bolivia diklaim sebagai bukti keberadaan Paititi, tetapi belum ada yang bisa memastikan kebenarannya. Kota kuno Paititi masih menjadi salah satu teka-teki sejarah yang menarik dan menantang bagi para peneliti dan petualang

Kota kuno Paititi begitu penting karena merupakan salah satu pusat peradaban Inka yang masih tersisa, yang penuh dengan harta karun emas dan permata. Kota ini juga menjadi saksi sejarah dan budaya yang kaya, serta menjadi inspirasi bagi banyak karya fiksi. Namun, lokasi pasti kota ini masih menjadi misteri.

Kali ini kita akan mambahas Situs kota Paititi: Kota emas yang hilang dan masih misteri sampai kini. Kita akan membahas mengenai asal usul kota Paititi, siapa yang menemukan keberadaan kota kuno tersebut, lokasi dan perkembangan pencarian situs itu hingga saat ini.

Asal Usul Kota Paititi

Paititi adalah sebuah kota legendaris yang diyakini sebagai salah satu pusat peradaban Inka yang masih tersisa, yang penuh dengan harta karun emas dan permata. Kota ini juga menjadi saksi sejarah dan budaya yang kaya, serta menjadi inspirasi bagi banyak karya fiksi. Tidak ada bukti pasti tentang siapa yang mendirikan kota Paititi, karena kota ini belum ditemukan secara resmi. Namun, ada beberapa kemungkinan yang didasarkan pada sumber sejarah, legenda, atau teori konspirasi, seperti:

- Suku Inka, sebuah peradaban yang berkembang di wilayah Andes, Amerika Selatan, dari abad ke-13 hingga ke-16. Suku Inka memiliki kekaisaran yang luas dan maju, yang dikenal sebagai Tawantinsuyu. Kota Paititi mungkin adalah salah satu kota yang dibangun oleh suku Inka, atau tempat perlindungan bagi para pemimpin Inka yang melarikan diri dari penjajah Spanyol. Menurut sejarah, Inka mengalami kemunduran akibat perang saudara dan invasi Spanyol pada abad ke-16. Banyak pemimpin dan bangsawan Inka yang terbunuh, ditangkap, atau dipaksa untuk menyerahkan harta mereka kepada Spanyol. Beberapa dari mereka yang berhasil lolos, mencari tempat berlindung di hutan Amazon, dan membawa serta harta karun mereka. Mereka mungkin membangun atau menemukan kota Paititi, dan menjadikannya sebagai basis perlawanan atau tempat menyimpan harta mereka.

- Suku Pano, sebuah kelompok etnis yang tinggal di hutan Amazon, terutama di Peru, Brasil, dan Bolivia. Suku Pano memiliki tradisi lisan yang menyebutkan tentang sebuah kota besar yang disebut Paititi, yang berarti "kota ayah". Kota Paititi mungkin adalah kota asal dari suku Pano, atau tempat suci bagi mereka. Menurut legenda, kota Paititi adalah tempat tinggal dari dewa Matahari, yang menciptakan manusia dari tanah liat. Kota ini juga merupakan tempat di mana para leluhur suku Pano berasal, sebelum mereka menyebar ke berbagai wilayah di hutan Amazon. Kota ini memiliki banyak rumah, kuil, dan taman yang indah, serta harta karun yang tak terhitung jumlahnya. Namun, kota ini juga dilindungi oleh berbagai macam bahaya, seperti binatang buas, penyakit, dan roh jahat.

- Suku asing, sekelompok orang yang datang dari luar Amerika Selatan, mungkin dari Eropa, Asia, atau Afrika. Suku asing ini mungkin memiliki teknologi atau pengetahuan yang lebih maju dari suku-suku lokal, dan membantu membangun kota Paititi. Kota Paititi mungkin adalah tempat tinggal atau basis operasi dari suku asing ini. Beberapa teori konspirasi menyebutkan bahwa kota Paititi adalah kota Atlantis yang hilang, yang tenggelam di Samudra Atlantik, dan kemudian muncul kembali di hutan Amazon. Teori lain menyebutkan bahwa kota Paititi adalah kota Agartha, yang terletak di dalam bumi, dan memiliki pintu masuk di hutan Amazon. Teori lain lagi menyebutkan bahwa kota Paititi adalah kota Shambhala, yang terletak di pegunungan Himalaya, dan memiliki hubungan dengan hutan Amazon melalui terowongan bawah tanah.

Meskipun ada beberapa kemungkinan tentang asal usul kota Paititi, belum ada yang bisa membuktikan kebenaran dan lokasi kota ini. Kota kuno Paititi masih menjadi salah satu teka-teki sejarah yang menarik dan menantang bagi para peneliti dan petualang.

Siapa yang Pertama Kali Menemukan Situs Kota Paititi?

Situs kota kuno Paititi belum sepenuhnya diidentifikasi, karena lokasinya yang sulit dijangkau dan ditutupi oleh hutan lebat. Namun, ada beberapa orang yang diklaim sebagai penemu atau penjelajah pertama dari kota ini, seperti:

- Juan Alvarez Maldonado, seorang conquistador Spanyol yang mengklaim telah menemukan kota emas di hutan Amazon pada tahun 1567. Ia menggambarkan kota itu sebagai "kota besar dengan banyak rumah dan kuil yang terbuat dari batu dan emas". Ia mengatakan bahwa ia melihat kota itu dari kejauhan, tetapi tidak bisa mendekatinya karena dihalangi oleh sungai yang dalam dan berarus deras. Ia juga mengatakan bahwa ia mendengar suara lonceng dan terompet dari kota itu, yang menunjukkan bahwa kota itu masih dihuni oleh orang-orang Inka. Namun, ia tidak bisa membuktikan klaimnya, karena ia meninggal dalam pertempuran melawan suku asli setelah kembali dari ekspedisi.

- Pedro de Candia, seorang penjelajah Yunani yang bekerja untuk Francisco Pizarro, pemimpin penaklukan Inka oleh Spanyol. Ia dikabarkan telah melihat kota emas di pegunungan Andes pada tahun 1538, ketika ia dikirim oleh Pizarro untuk menjelajahi wilayah timur dari Cusco, ibu kota Inka. Ia melaporkan bahwa ia menemukan sebuah kota yang sangat indah dan kaya, yang disebut El Dorado oleh penduduk asli. Ia juga mengatakan bahwa ia mendapat izin untuk masuk ke kota itu, dan melihat banyak emas, perak, dan permata yang menghiasi bangunan- bangunan di sana. Namun, ia tidak pernah kembali ke kota itu, karena ia dibunuh oleh Pizarro dalam sebuah perselisihan.

- Nicolas de Rivera, seorang penjelajah Spanyol yang mengikuti ekspedisi Gonzalo Pizarro, saudara Francisco Pizarro. Ia mengaku telah menemukan kota emas di tepi sungai Napo pada tahun 1541, ketika ia bersama dengan sekelompok kecil orang memisahkan diri dari ekspedisi utama yang mencari El Dorado. Ia mengklaim bahwa ia melihat sebuah kota yang sangat besar dan megah, yang dikelilingi oleh tembok- tembok tinggi dan menara- menara. Ia juga mengklaim bahwa ia berbicara dengan seorang pendeta Inka yang mengatakan bahwa kota itu bernama Paititi, dan bahwa kota itu adalah tempat perlindungan bagi para pemimpin Inka yang melarikan diri dari penjajah Spanyol. Namun, ia tidak dapat membuktikan klaimnya, karena ia tidak bisa kembali ke kota itu, dan tidak ada orang lain yang menyaksikan penemuannya.

- Pablo de la Riva Agüero, seorang penulis dan sejarawan Peru yang menulis buku berjudul" Paititi La Ciudad Perdida de los Incas" pada tahun 1928. Ia berpendapat bahwa kota Paititi terletak di wilayah Madre de Dios, Peru, dan berdasarkan pada sumber- sumber sejarah dan legenda. Ia mengutip beberapa laporan dari penjelajah Spanyol, misionaris Katolik, dan penulis Inka, yang menyebutkan tentang kota emas yang tersembunyi di hutan Amazon. Ia juga mengutip beberapa legenda dari suku- suku asli, seperti suku Pano, yang menyebutkan tentang kota besar yang disebut Paititi, yang berarti" kota ayah". Ia juga mengutip beberapa penemuan arkeologis yang diduga berkaitan dengan kota Paititi, seperti petroglif, artefak emas, dan bangunan batu.

Meskipun ada beberapa klaim dan bukti yang diduga berkaitan dengan kota Paititi, belum ada yang bisa memastikan kebenaran dan lokasi kota ini. Kota kuno Paititi masih menjadi salah satu teka- teki sejarah yang menarik dan menantang bagi para peneliti dan petualang.

Lokasi Situs Kota Paititi

Ada beberapa dugaan lokasi yang didasarkan pada penemuan arkeologis, sumber sejarah, atau legenda. Beberapa dugaan lokasi Paititi adalah

- Wilayah Madre de Dios, Peru. Seorang penulis dan sejarawan Peru, Pablo de la Riva Agüero, berpendapat bahwa kota Paititi terletak di wilayah ini, dan berdasarkan pada sumber- sumber sejarah dan legenda. Ia mengutip beberapa laporan dari penjelajah Spanyol, misionaris Katolik, dan penulis Inka, yang menyebutkan tentang kota emas yang tersembunyi di hutan Amazon. Ia juga mengutip beberapa legenda dari suku- suku asli, seperti suku Pano, yang menyebutkan tentang kota besar yang disebut Paititi, yang berarti" kota ayah". Ia juga mengutip beberapa penemuan arkeologis yang diduga berkaitan dengan kota Paititi, seperti Pusharo, Paikikin, dan Pantiacolla. Pusharo adalah sebuah situs yang berisi petroglif, yaitu gambar- gambar yang diukir di batu, yang memiliki pola- pola geometris dan simbol- simbol yang mirip dengan budaya Inka. Paikikin adalah sebuah situs yang berisi bangunan- bangunan batu yang berbentuk seperti piramida, teras, dan tembok, yang menunjukkan adanya pengaruh arsitektur Inka. Pantiacolla adalah sebuah situs yang berisi beberapa bangunan batu yang berbentuk seperti piramida, teras, dan tembok, yang ditemukan oleh seorang penjelajah Amerika bernama Gregory Deyermenjian pada tahun 2008. Deyermenjian berpendapat bahwa situs ini adalah bagian dari kota Paititi, tetapi tidak ada temuan emas, perak, atau permata di sana.

- Wilayah Riberalta, Bolivia. Satu kelompok tim gabungan dari Finlandia dan Bolivia mulai menjelajah hutan Amazon selama dua tahun sejak 2001. Mereka berhasil menemukan beberapa reruntuhan menarik dekat kota Riberalta, Bolivia, yang mengandung pecahan keramik Inka, meskipun tanpa temuan emas, perak, atau permata. Reruntuhan ini terletak di tepi sungai Beni, yang merupakan salah satu anak sungai dari sungai Amazon. Reruntuhan ini memiliki ukuran yang cukup besar, sekitar 12 hektar, dan memiliki beberapa struktur yang terbuat dari batu dan tanah. Tim ini berpendapat bahwa reruntuhan ini adalah bukti adanya kontak antara suku Inka dan suku asli yang tinggal di hutan Amazon, dan mungkin juga berkaitan dengan kota Paititi. Namun, reruntuhan ini juga menghadapi ancaman dari penebangan kayu ilegal, pertambangan, dan perkebunan yang merusak lingkungan sekitarnya.

Meskipun ada beberapa dugaan lokasi kota Paititi, belum ada yang bisa memastikan kebenaran dan lokasi kota ini. Kota kuno Paititi masih menjadi salah satu teka- teki sejarah yang menarik dan menantang bagi para peneliti dan petualang.

Pencarian Situs Kota Paititi

Pencarian situs kota kuno Paititi belum berakhir, meskipun sudah berlangsung selama berabad- abad. Beberapa upaya pencarian telah dilakukan oleh para peneliti dan petualang dari berbagai negara dan latar belakang. Penelitian terakhir menurut data pencarian mengenai Paititi adalah sebagai berikut

- Pada tahun 2001, seorang arkeolog Italia bernama Mario Polia menemukan sebuah laporan di arsip Vatikan yang ditulis oleh seorang mubaligh Spanyol pada tahun 1600. Laporan itu menyebutkan tentang sebuah kota besar yang kaya dengan emas, perak, dan hiasan mewah, yang disebut Paititi oleh penduduk asli. Polia kemudian melakukan ekspedisi ke hutan Amazon, tetapi tidak berhasil menemukan kota tersebut. Ia hanya menemukan beberapa petunjuk yang mengarah ke wilayah Madre de Dios, Peru, yang diduga sebagai lokasi Paititi.

- Pada tahun 2002, seorang penjelajah Inggris bernama Benedict Allen mengikuti jejak seorang penjelajah Prancis bernama Thierry Jamin, yang mengklaim telah menemukan sebuah situs arkeologis yang berhubungan dengan Paititi di wilayah Madre de Dios, Peru. Allen dan timnya menghadapi berbagai bahaya, seperti penyakit, serangan binatang, dan konflik dengan penduduk asli, tetapi tidak menemukan bukti yang meyakinkan tentang kota tersebut. Mereka hanya menemukan beberapa bangunan batu yang tidak terlalu besar atau megah, yang mungkin merupakan bagian dari kota yang lebih luas.

- Pada tahun 2008, seorang penjelajah Amerika bernama Gregory Deyermenjian menemukan sebuah situs arkeologis yang disebut Pantiacolla di wilayah Kosnipata, Peru. Situs ini berisi beberapa bangunan batu yang berbentuk seperti piramida, teras, dan tembok. Deyermenjian berpendapat bahwa situs ini adalah bagian dari kota Paititi, tetapi tidak ada temuan emas, perak, atau permata di sana. Ia juga mengatakan bahwa situs ini mungkin merupakan salah satu dari banyak situs yang tersebar di hutan Amazon, yang terhubung oleh jaringan jalan Inka yang sudah tidak terlihat lagi.

- Pada tahun 2015, seorang penulis dan petualang Prancis bernama Thierry Jamin kembali melakukan ekspedisi ke hutan Amazon, kali ini dengan menggunakan teknologi radar dan satelit. Ia mengklaim telah menemukan sebuah situs arkeologis yang sangat besar dan kompleks, yang ia sebut sebagai Paititi Gran Pajaten. Ia mengatakan bahwa situs ini memiliki lebih dari 100 bangunan batu, termasuk kuil, istana, dan benteng, yang dikelilingi oleh tembok dan parit. Ia juga mengatakan bahwa situs ini memiliki banyak harta karun yang tersembunyi di bawah tanah, yang bisa mencapai nilai miliaran dolar.

Meskipun ada beberapa klaim dan penemuan yang diduga berkaitan dengan kota Paititi, belum ada yang bisa memastikan kebenaran dan lokasi kota ini. Kota kuno Paititi masih menjadi salah satu teka-teki sejarah yang menarik dan menantang bagi para peneliti dan petualang.

Semoga artikel ini bisa membantu anda dalam memahami pembahasan situs kota Paititi. Jika ada pertanyaan lain, silakan tuliskan pertanyaan anda di kolom komentar. Terima kasih sudah membaca artikel ini.

Sumber:

Paititi - Wikipedia, https://en.wikipedia.org/wiki/Paititi

Lost In Time: Paititi, Peru - RTF | Rethinking The Future (re-thinkingthefuture.com), https://www.re-thinkingthefuture.com/city-and-architecture/a5193-lost-in-time-paititi-peru/

Locating Legendary Paititi: Long-Lost Last City Of The Inca | Ancient Origins (ancient-origins.net), https://www.ancient-origins.net/ancient-places-americas/paititi-inca-last-city-0014145

The Real Reason We Haven't Yet Found The Lost City Of Paititi (grunge.com), https://www.grunge.com/730387/the-real-reason-we-havent-yet-found-the-lost-city-of-paititi/

How the Discovery Of Paititi, The Lost City Of Gold, May Change Peru Forever (forbes.com), https://www.forbes.com/sites/jimdobson/2016/01/11/move-over-machu-picchu-the-discovery-of-paititi-the-secret-city-of-gold-may-change-peru-forever/?sh=4ff2c00e5e85

4 'Kota Hilang' yang Hingga Kini Masih Jadi Misteri - Global Liputan6.com, https://www.liputan6.com/global/read/2524075/4-kota-hilang-yang-hingga-kini-masih-jadi-misteri

Misteri Dibalik Paititi, Kota Hilang Suku Inca - Bicara Indonesia, https://www.bicara.co.id/staff/misteri-dibalik-paititi-kota-hilang-suku-inca/

Kewujudan Kota Emas Paititi Kekal Misteri Sehingga Kini - InfoMalaysia (infomalaysiatrending.com), https://www.infomalaysiatrending.com/2017/05/Misteri-keberadaan-kota-emas-paititi.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun