Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Shams al-Ma'arif: Buku Ilmu Hikmah Paling Berbahaya di Dunia

5 April 2024   07:00 Diperbarui: 5 April 2024   07:02 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahaya dan Larangan Buku Shams al-Ma'arif

Buku Shams al-Ma'arif dianggap berbahaya karena buku ini berisi ajaran-ajaran okultisme yang dianggap bertentangan dengan Islam. Buku ini mengajarkan cara-cara membuat jimat, memanggil jin, dan melakukan sihir dengan menggunakan nama-nama Allah dan ilmu-ilmu gaib seperti numerologi. Buku ini juga menimbulkan bahaya bagi orang yang tidak berhati-hati dan tidak memiliki pengetahuan yang cukup, karena bisa terjerumus ke dalam dunia hitam dan terkena kutukan. Buku ini dilarang di sebagian besar negara Islam dan hanya boleh dibaca oleh orang-orang yang memiliki pengetahuan dan kewaspadaan tinggi.

Alasan-alasan mengapa buku ini dilarang dan diharamkan oleh Islam adalah:

- Buku ini mengandung unsur syirik, yaitu menyekutukan Allah dengan makhluk ciptaan-Nya, seperti jin, bintang, atau angka. Islam mengajarkan bahwa hanya Allah yang Maha Mengetahui segala yang ghaib, dan hanya Allah yang berhak disembah dan dimintai pertolongan. Islam juga mengajarkan bahwa manusia harus berserah diri kepada Allah dan mengikuti syariat-Nya yang telah diturunkan melalui Al-Quran dan sunnah. Islam juga mengajarkan bahwa manusia harus menjauhi segala bentuk syirik, bid'ah, dan sesat yang bisa mengancam keimanan dan keselamatan mereka.

- Buku ini mengandung unsur khurafat, yaitu percaya pada hal-hal yang tidak masuk akal, tidak sesuai dengan syariat, atau tidak ada dalilnya. Islam mengajarkan bahwa manusia harus menggunakan akal dan ilmu yang benar untuk memahami alam semesta dan hubungannya dengan Allah. Islam juga mengajarkan bahwa manusia harus mengikuti dalil-dalil yang sahih, seperti Al-Quran, hadis, dan ijma ulama. Islam juga mengajarkan bahwa manusia harus menjauhi segala bentuk khurafat, takhayul, dan dongeng yang bisa menyesatkan dan menipu mereka.

- Buku ini mengandung unsur sihir, yaitu praktik yang berhubungan dengan hal-hal yang tersembunyi, rahasia, atau gaib yang bertujuan untuk mendapatkan kekuasaan, kekayaan, kesuksesan, atau keinginan lainnya dengan cara yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Islam mengajarkan bahwa sihir adalah dosa dan kekejian bagi Allah, karena menunjukkan ketidakpercayaan, ketidaktaatan, dan pemberontakan kepada Allah. Islam juga mengajarkan bahwa sihir adalah bahaya dan musibah bagi manusia, karena bisa terjerumus ke dalam dunia hitam, terkena kutukan, atau terganggu oleh kuasa kegelapan. Islam juga mengajarkan bahwa manusia harus menjauhi segala bentuk sihir, nujum, tenung, santet, dan sebagainya.

Kesimpulan

Shams al-Ma'arif adalah buku karya Syekh Ahmad bin Ali al-Buni, seorang ulama dan sufi Mesir pada abad ke-13. Buku ini mengulas tentang ilmu hikmah, yaitu ilmu yang menyingkap rahasia-rahasia alam semesta dan kaitannya dengan Allah. Buku ini juga memaparkan tentang sifat dan faedah dari 99 nama Allah, serta metode-metode memanggil dan berhubungan dengan makhluk gaib seperti jin, malaikat, dan roh. Buku ini dianggap sebagai buku paling berbahaya di dunia karena memuat ajaran-ajaran okultisme yang bertolak belakang dengan Islam. Buku ini dilarang di mayoritas negara Islam dan hanya boleh dibaca oleh orang-orang yang memiliki pengetahuan dan kewaspadan tinggi.

Sumber:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun