Sundaland mempengaruhi keanekaragaman hayati di Indonesia dengan cara, antara lain:
- Sundaland merupakan pusat lokasi yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, dengan banyak spesies tumbuhan dan hewan yang endemik, seperti orang utan, harimau Sumatera, badak, dan berbagai jenis burung langka. Spesies endemik adalah spesies yang hanya ditemukan di satu wilayah tertentu dan tidak ada di tempat lain. Spesies endemik biasanya memiliki adaptasi khusus yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan sumber daya yang tersedia di wilayahnya.
- Sundaland mengalami perubahan iklim dan permukaan laut yang berkaitan dengan siklus glasial dan interglasial, yang menciptakan habitat yang berbeda-beda bagi makhluk hidup, seperti hutan hujan, sabana, dan padang rumput. Habitat adalah tempat dimana makhluk hidup tinggal dan mendapatkan kebutuhan hidupnya, seperti makanan, air, udara, dan perlindungan. Habitat yang berbeda-beda memungkinkan makhluk hidup untuk berevolusi dan berdiversifikasi sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi.
- Sundaland memiliki keragaman bentuk lahan yang dipengaruhi oleh aktivitas lempeng tektonik, seperti gunung berapi, danau, sungai, dan gempa bumi, yang memberikan sumber daya dan tantangan bagi adaptasi makhluk hidup. Bentuk lahan adalah bentuk permukaan bumi yang terbentuk dari proses alam, seperti erosi, sedimentasi, dan tektonik. Bentuk lahan yang beragam memberikan variasi pada faktor abiotik, seperti suhu, kelembaban, ketinggian, dan kesuburan tanah, yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
- Sundaland menjadi tempat pertemuan dan percampuran antara spesies dari Asia dan Australia, yang menyebabkan terjadinya spesiasi, hibridisasi, dan evolusi konvergen. Spesiasi adalah proses terbentuknya spesies baru dari spesies induk akibat isolasi geografis, reproduksi, atau genetik. Hibridisasi adalah proses terbentuknya spesies baru dari persilangan antara spesies yang berbeda. Evolusi konvergen adalah proses terbentuknya ciri-ciri yang mirip antara spesies yang berbeda akibat adaptasi terhadap lingkungan yang serupa.
- Sundaland juga menjadi tempat migrasi dan penyebaran manusia dan budayanya, yang mempengaruhi interaksi antara manusia dan alam, serta pengelolaan dan pelestarian keanekaragaman hayati. Migrasi adalah perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lain, baik secara sukarela maupun paksa, yang dipengaruhi oleh faktor sosial, ekonomi, politik, atau lingkungan. Penyebaran adalah proses tersebarnya manusia dan budayanya ke berbagai wilayah, yang dipengaruhi oleh faktor perdagangan, perang, agama, atau penjelajahan. Interaksi antara manusia dan alam meliputi pemanfaatan, pengelolaan, dan pelestarian sumber daya alam, seperti tanaman, hewan, air, dan tanah, yang berdampak pada kesejahteraan dan keberlanjutan keanekaragaman hayati.
Apa Saja Penelitian yang Terkait dengan Arkeologi Bawah Laut Sundaland
Arkeologi bawah laut Sundaland adalah bidang ilmu yang mempelajari jejak-jejak peradaban kuno yang tersembunyi di dasar laut Sundaland. Arkeologi bawah laut Sundaland menarik perhatian banyak ilmuwan, baik dari Indonesia maupun internasional, karena berpotensi mengungkap sejarah dan budaya yang belum diketahui atau dipahami dengan baik. Beberapa penelitian yang terkait dengan arkeologi bawah laut Sundaland adalah:
- POTENSI ARKEOLOGI LANSKAP BAWAH AIR INDONESIA, yang membahas rekonstruksi model sungai purba dan potensi peninggalan prasejarah gua bawah air di Pulau Misool.
- SPATIAL RECONSTRUCTION AND UNDERWATER SURVEY OF PALEO-RIVER IN SUNDALAND, yang membahas tentang pemodelan spasial dan survei bawah laut untuk mengidentifikasi jaringan sungai purba di Paparan Sunda.
- Jejak Peradaban Sundaland di Dasar Laut Natuna dan Jawa, yang membahas tentang kemungkinan adanya jejak peradaban kuno seperti Sriwijaya, Tarumanegara, Sunda, dan Champa di dasar laut Natuna dan Jawa.