Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Makam Kofun: Warisan Megalitik Keluarga Kerajaan Jepang Kuno

9 Maret 2024   07:00 Diperbarui: 9 Maret 2024   07:01 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekuatan keluarga kerajaan Jepang kuno tercermin dalam skala dan kompleksitas makam kofun. Mereka tidak hanya menandai kekuasaan dan pengaruh para penguasa tetapi juga menjadi pusat untuk upacara dan ritual yang memperkuat ikatan komunal dan hierarki sosial. Makam kofun tetap menjadi subjek penelitian yang penting, memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana masyarakat kuno menghormati dan mengenang para leluhurnya.

Hari ini, makam kofun terus menginspirasi dan mempesona, baik bagi para sarjana yang berusaha memahami masa lalu maupun bagi pengunjung yang ingin terhubung dengan sejarah yang kaya dan kompleks. Mereka adalah jembatan antara masa lalu dan masa kini, mengingatkan kita bahwa meskipun berabad-abad telah berlalu, warisan dan tradisi yang mereka wakili masih hidup dan bernilai. Dengan demikian, makam kofun tidak hanya penting bagi Jepang tetapi juga bagi kita semua, sebagai simbol daya tahan dan keabadian budaya manusia.

Sumber:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun