Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Putri Ong Tien: Kisah Putri Tiongkok yang Menjadi Pendamping Sunan Gunung Jati

4 Maret 2024   07:14 Diperbarui: 4 Maret 2024   07:14 2329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Xinghan Splendid - gambar HD, tumpukan gula, wallpaper indah minat masyarakat (duitang.com) 

Di Tanah Jawa, putri Ong Tien menyesuaikan diri dengan budaya dan agama baru. Ia belajar Islam dari Sunan Gunung Jati dan akhirnya memeluk agama tersebut. Ia juga belajar bahasa Jawa dan mengenakan pakaian adat Jawa.  

Sunan Gunung Jati dan putri Ong Tien kemudian menikah dengan restu dari orang tua keduanya. Pernikahan mereka dihadiri oleh banyak tamu dari berbagai daerah, termasuk dari Tiongkok. Pernikahan mereka juga menjadi simbol persahabatan antara kerajaan Tiongkok dan kerajaan Cirebon.  

Apa Peran dan Kontribusi Putri Ong Tien dalam Sejarah Islam di Indonesia?  

Putri Ong Tien tidak hanya menjadi istri kesayangan Sunan Gunung Jati, tetapi juga menjadi pendamping dan penolong beliau dalam menyebarkan agama Islam di Cirebon dan sekitarnya. Ia juga melahirkan beberapa anak untuk Sunan Gunung Jati, yang kemudian menjadi tokoh- tokoh penting dalam sejarah Islam di Indonesia. 

Salah satu anak mereka yang terkenal adalah Fatahillah atau Faletehan. Ia adalah seorang panglima perang yang berhasil merebut Sunda Kelapa dari tangan Portugis pada tahun 1527. Ia juga mengubah nama kota Sunda Kelapa menjadi Jayakarta, yang kemudian nantinya akan menjadi kota Jakarta. 

Putri Ong Tien juga dikenang sebagai seorang wanita yang berjasa dalam membangun masjid- masjid di Cirebon, seperti Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Masjid At Taqwa, dan Masjid Panjunan. Ia juga dikenal sebagai seorang wanita yang dermawan, bijaksana, dan salehah. 

Putri Ong Tien meninggal pada tahun 1518 Masehi, pada usia 70 tahun. Ia dimakamkan di Astana Gunung Sembung, dekat makam Sunan Gunung Jati. Makamnya menjadi tempat ziarah bagi banyak orang yang menghormati dan mengagumi kisah hidupnya.  

 

Kesimpulan

Putri Ong Tien adalah putri dari Kaisar Tiongkok di zaman Dinasti Ming. Ia menikah dengan Sunan Gunung Jati, seorang ulama dan penyebar Islam di Jawa Barat. Ia juga membantu suaminya dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. 

Kisah cinta mereka adalah kisah cinta yang luar biasa, yang melintasi batas negara, budaya, dan agama. Kisah mereka juga menjadi inspirasi bagi banyak orang yang ingin menjalin hubungan yang harmonis dan saling menghargai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun