Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Masutatsu Oyama: Sang Penakluk Banteng dan Pendiri Aliran Karate Kyokushin

12 Februari 2024   07:00 Diperbarui: 12 Februari 2024   07:17 1407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia juga bermeditasi, berdoa, dan membaca buku-buku tentang Musashi Miyamoto, seorang ahli pedang legendaris yang juga berlatih di gunung Minobu. Dia menghadapi rasa kesepian, bosan, lapar, haus, dingin, panas, dan takut. Dia juga harus berjuang melawan binatang buas, seperti beruang dan ular, yang mengancam keselamatannya. Dia menjalani latihan ini selama 14 bulan, dengan tujuan untuk mencapai kesempurnaan dalam karate dan dalam dirinya sendiri.

Pendirian Kyokushin Karate

Setelah turun dari gunung Minobu, Oyama memutuskan untuk menjalani ujian ekstrem pertarungan dengan banteng. Dia berhasil mengalahkan banteng dengan pukulan dari tangannya, yang menyebabkan banteng retak pangkal tengkoraknya. Dia juga melakukan demonstrasi karate di berbagai tempat, termasuk di Amerika Serikat, di mana dia mendapat julukan "Godhand".

Oyama mendirikan dojo karate pertamanya di Tokyo pada tahun 1953, dan menamakan alirannya Kyokushin, yang berarti kebenaran tertinggi. Aliran ini menekankan latihan fisik dan full-contact kumite, yakni latih-tanding tanpa pelindung. Kyokushin Karate lebih mengutamakan aspek bela diri dan teknik bertempur daripada teknik-teknik untuk pertandingan olahraga. Kyokushin Karate tidak mengenal sistem poin, tetapi hanya menang atau kalah berdasarkan knock-out atau putusan wasit.

Kyokushin Karate memiliki kurikulum yang menekankan pada pertarungan realistik dan kekuatan fisik. Praktisi Kyokushin Karate harus menjalani latihan yang keras dan intens, termasuk memukul makiwara (papan kayu yang dilapisi jerami) ribuan kali dengan berbagai teknik. Praktisi Kyokushin Karate juga harus menguasai 100 kihon (teknik dasar), 40 kata (gerakan baku), dan 32 kumite (pertarungan formal).

Kyokushin Karate memiliki ujian yang sangat menantang dan melelahkan, yaitu kumite melawan 100 orang. Ujian ini merupakan ujian akhir untuk mencapai tingkat sabuk hitam, dan juga untuk meningkatkan tingkat sabuk hitam. Ujian ini bertujuan untuk menguji kemampuan, ketahanan, dan semangat juang praktisi Kyokushin Karate.

Kyokushin Karate membolehkan melancarkan tendangan dan pukulan sekuat tenaganya ke arah lawan bertanding, kecuali ke arah kepala. Kyokushin Karate juga membolehkan teknik-teknik seperti sapuan kaki, bantingan, dan kuncian, asalkan tidak membahayakan lawan. Kyokushin Karate tidak memakai pelindung tubuh, kecuali pelindung susuk dan gigi.

Warisan dan Prestasi Masutatsu Oyama

Oyama terus mengembangkan dan menyebarkan Kyokushin Karate di seluruh dunia, hingga akhir hayatnya pada tahun 1994. Dia menulis beberapa buku tentang karate, yang menjadi best-seller di seluruh dunia. 

Buku-buku tersebut antara lain adalah What is Karate, This is Karate, Advanced Karate, The Kyokushin Way, dan The Essence of Karate. Buku-buku tersebut mengajarkan tentang teknik, filosofi, dan sejarah karate, serta pengalaman dan pemikiran Oyama tentang seni bela diri. Buku-buku tersebut juga diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, seperti Inggris, Prancis, Jerman, Spanyol, dan lain-lain.

Oyama juga mengadakan berbagai kejuaraan karate, termasuk World Open Karate Tournament, yang diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai negara. Kejuaraan ini merupakan salah satu kejuaraan karate paling bergengsi dan menantang, yang mempertemukan praktisi karate dari berbagai aliran dan latar belakang. Kejuaraan ini juga menampilkan pertarungan-pertarungan yang spektakuler dan dramatis, yang menunjukkan kemampuan dan semangat juang para peserta. Kejuaraan ini juga menjadi ajang untuk mempromosikan dan mengembangkan Kyokushin Karate di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun