Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Situs Kota Kuno Mesha Naxuan: Kota Pertama Setelah Bencana Banjir Besar Tempat Bahtera Nuh Berlabuh

30 Januari 2024   07:00 Diperbarui: 30 Januari 2024   07:02 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Durupınar: Ini adalah nama lain untuk jejak kapal berbentuk silinder di dalam lumpur dekat desa Uzengili, Turki, yang diklaim oleh David Allen Deal sebagai bekas dari bahtera Nuh. Durupınar dinamai menurut Kapten İlhan Durupınar, seorang ahli fotogrametri dari Angkatan Udara Turki, yang pertama kali mengambil foto udara dari jejak tersebut pada tahun 1959. Durupınar juga dikunjungi oleh Ron Wyatt, yang mengatakan bahwa ia menemukan beberapa artefak yang berkaitan dengan bahtera Nuh di sana, seperti paku, kayu, dan batu .

- Gunung Judi: Ini adalah situs yang dikaitkan dengan bahtera Nuh oleh beberapa sumber Islam, seperti Al-Qur'an, Hadits, dan Tafsir. Gunung Judi adalah sebuah gunung yang terletak di wilayah Kurdistan, Irak, dengan ketinggian sekitar 2.089 meter. Beberapa peneliti dan arkeolog yang mendukung teori ini mengatakan bahwa mereka menemukan beberapa bukti atau sisa-sisa bahtera Nuh di gunung ini, seperti kayu, batu, dan tanah liat .

Kesimpulan

Mesha Naxuan adalah sebuah teori yang mengklaim bahwa kota kuno ini adalah tempat bahtera Nuh berlabuh setelah banjir besar. Teori ini didasarkan pada beberapa argumen dan bukti yang diklaim oleh David Allen Deal dan pendukungnya, seperti jejak kapal berbentuk silinder di dalam lumpur dekat desa Uzengili, Turki, dan catatan sejarah dan sastra yang menyebutkan peristiwa banjir besar. Teori ini juga mengatakan bahwa lokasi kota ini berada di pegunungan selatan Gunung Ararat di Turki, dan bahwa nama kota ini berasal dari nama Ibrani dan Yunani untuk kota Nuh.

Namun, teori ini juga mendapat banyak kritik dan kelemahan dari para sarjana dan sejarawan mainstream, yang menolak klaim-klaim yang dibuat oleh Deal dan pendukungnya. Mereka mengatakan bahwa tidak ada bukti arkeologis atau sejarah yang kuat yang dapat membuktikan bahwa Mesha Naxuan pernah ada atau terkait dengan bahtera Nuh. Mereka juga menunjukkan banyak ketidaksesuaian dan kontradiksi dalam catatan Alkitab tentang banjir dan pasukannya. Mereka menyarankan bahwa Mesha Naxuan mungkin merupakan tempat mitos atau legenda, bukan tempat sejarah nyata.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa Mesha Naxuan masih menjadi misteri dan tantangan bagi para peneliti dan penjelajah. Tidak ada bukti yang dapat membuktikan secara pasti bahwa Mesha Naxuan adalah lokasi asli bahtera Nuh atau ibu kota asli manusia purba. Oleh karena itu, teori ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut dan validasi lebih ketat.

Demikianlah artikel tentang Mesha Naxuan, situs kuno yang diduga tempat bahtera Nuh berlabuh setelah banjir besar. Saya harap atikel ini dapat memberikan informasi dan inspirasi yang bermanfaat untuk anda. Jikaanda  memiliki pertanyaan, komentar, atau saran, silakan tulis di kolom komentar di bawah. Terima kasih dan sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Sumber:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun