Sengcan menjadi murid yang setia dan berbakat dari Huike. Ia mewarisi ajaran Chan dari Huike dan menjadi patriark ketiga Chan. Ia juga menulis puisi Xinxin Ming, yang merupakan salah satu teks Chan tertua yang masih ada. Puisi ini berisi ajaran Sengcan tentang keharmonisan antara kekosongan dan bentuk, serta cara mengatasi pikiran diskriminatif. Puisi ini juga menginspirasi banyak generasi Chan selanjutnya.
Sengcan meninggal pada usia 126 tahun di Gunung Luofu di provinsi Guangdong. Ia dikuburkan oleh murid-muridnya di sebuah gua. Sebelum meninggal, ia memberikan Laṅkāvatāra Sūtra kepada Daoxin sebagai tanda penerusan ajaran Chan.
Daoxin: Pendiri Pusat Meditasi Pertama dan Patriark Keempat Chan
Daoxin (580–651 M) adalah murid Sengcan dan patriark keempat Chan. Ia dikenal karena mendirikan pusat meditasi pertama di Gunung Shuangfeng, di mana ia mengajarkan banyak murid. Ia juga dikenal karena mengembangkan metode meditasi yang disebut "duduk diam dan melihat pikiran" (mozhao).
Daoxin lahir di provinsi Jiangxi dari keluarga petani. Ia menjadi seorang biksu Buddha pada usia 14 tahun dan belajar banyak kitab suci Buddha. Ia bertemu dengan Sengcan pada usia 23 tahun dan menjadi muridnya. Ia belajar ajaran Chan dari Sengcan dan menerima Laṅkāvatāra Sūtra sebagai tanda penerusan ajaran Chan.
Daoxin menjadi seorang guru Chan yang terkenal dan berpengaruh. Ia mendirikan pusat meditasi pertama di Gunung Shuangfeng, di mana ia mengajarkan banyak murid, baik biksu maupun awam. Ia juga mengajarkan ajaran Chan kepada para pejabat dan bangsawan, sehingga ajaran Chan mendapatkan dukungan dari pemerintah.
Daoxin mengembangkan metode meditasi yang disebut "duduk diam dan melihat pikiran" (mozhao), yang merupakan salah satu metode meditasi Chan paling awal. Metode ini melibatkan duduk dengan tenang dan memperhatikan pikiran yang muncul dan lenyap tanpa melekat atau menolaknya. Metode ini bertujuan untuk membersihkan pikiran dari segala gangguan dan mencapai keadaan pikiran yang jernih dan damai.
Daoxin meninggal pada usia 72 tahun di Gunung Shuangfeng. Ia dikuburkan oleh murid-muridnya di sebuah gua. Sebelum meninggal, ia memberikan Laṅkāvatāra Sūtra kepada Hongren sebagai tanda penerusan ajaran Chan.
Hongren: Guru dari Banyak Biksu Terkenal dan Patriark Kelima Chan
Hongren (601–674 M) adalah murid Daoxin dan patriark kelima Chan. Ia dikenal karena menjadi guru dari banyak biksu terkenal, seperti Huineng, Shenxiu, Yuquan Shenxiu, dan Lao'an Hui'an. Ia juga dikenal karena mengembangkan metode meditasi yang disebut "menghentikan pikiran dan melihat hakikat" (zhiguan).
Hongren lahir di provinsi Hubei dari keluarga bangsawan. Ia memiliki bakat luar biasa dalam belajar dan berbicara. Ia menjadi seorang biksu Buddha pada usia 7 tahun dan belajar banyak kitab suci Buddha. Ia bertemu dengan Daoxin pada usia 24 tahun dan menjadi muridnya. Ia belajar ajaran Chan dari Daoxin dan menerima Laṅkāvatāra Sūtra sebagai tanda penerusan ajaran Chan.