Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tang Dao vs Katana: Dua Pedang Serupa tapi Tak Sama

13 Januari 2024   07:01 Diperbarui: 13 Januari 2024   07:01 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Full-Tang Wakizashi Sword, Carbon Steel Shoto, Samurai Short Swords | KarateMart.com

Pedang adalah salah satu senjata paling kuno dan populer dalam sejarah manusia. Pedang tidak hanya digunakan untuk bertarung, tetapi juga sebagai simbol kekuatan, kehormatan, dan budaya. Ada banyak jenis pedang yang berasal dari berbagai negara dan zaman, tetapi ada dua pedang yang menarik perhatian kita: Tang Dao dan Katana.

Sumber: Unsharpened Hand-Forged Katana - Real Samurai Sword - Japanese Display Weapons | KarateMart.com
Sumber: Unsharpened Hand-Forged Katana - Real Samurai Sword - Japanese Display Weapons | KarateMart.com

Tang Dao dan Katana adalah dua pedang berpinggir tunggal yang berasal dari Asia Timur, khususnya Tiongkok dan Jepang. Kedua pedang ini memiliki sejarah dan budaya yang kaya, serta desain dan teknik yang unik. Namun, apakah kamu tahu apa perbedaan dan persamaan antara Tang Dao dan Katana? Apakah benar bahwa Katana mengambil prototype dari Tang Dao? Bagaimana cara menggunakan dan merawat kedua pedang ini?

Dalam artikel ini, kita akan membahas segala hal tentang Tang Dao dan Katana, mulai dari asal-usul, bentuk, pembuatan, penggunaan, hingga makna budaya. Kita juga akan membandingkan kedua pedang ini secara langsung dan mengetahui fakta-fakta menarik yang mungkin belum kamu ketahui. Jadi, mari kita mulai!

Asal-Usul Tang Dao dan Katana

Tang Dao adalah pedang Tiongkok yang berasal dari Dinasti Tang (618-907), salah satu periode paling makmur dan berpengaruh dalam sejarah Tiongkok. Dinasti Tang melihat kemajuan pesat dalam bidang metalurgi dan kerajinan tangan, yang membuka jalan bagi pengembangan Tang Dao.

Tang Dao adalah pedang lurus atau sedikit melengkung yang berpinggir tunggal, dengan panjang bilah antara 70 hingga 85 sentimeter. Pedang ini digunakan oleh tentara, kavaleri, dan pejabat Dinasti Tang sebagai senjata serbaguna yang dapat digunakan dalam berbagai situasi pertempuran.

Tang Dao juga dihargai sebagai simbol kekuatan dan keterampilan prajurit Tiongkok, serta sebagai objek seni dan kerajinan. Beberapa Tang Dao bahkan dianggap sebagai harta karun nasional Tiongkok karena nilai sejarah dan budayanya.

Katana adalah pedang Jepang yang berasal dari akhir periode Kamakura (1185-1333), saat Jepang menghadapi ancaman invasi dari bangsa Mongol. Untuk menghadapi musuh yang lebih kuat dan lebih banyak, samurai Jepang membutuhkan senjata yang lebih efektif dan andal.

Katana adalah pedang melengkung yang berpinggir tunggal, dengan panjang bilah antara 60 hingga 73 sentimeter. Pedang ini dibuat dengan proses pembuatan yang sangat rumit dan memakan waktu, yang melibatkan pengerasan diferensial untuk menciptakan sisi tajam yang keras dan sisi lentur yang kuat.

Katana tidak hanya digunakan sebagai senjata, tetapi juga sebagai objek kekuatan spiritual dan keindahan artistik. Samurai Jepang menganggap Katana sebagai perpanjangan jiwa mereka, dan memberinya nama, hormat, dan perawatan khusus. Beberapa Katana bahkan dianggap sebagai harta karun nasional Jepang karena nilai sejarah dan budayanya.

Perbedaan Antara Tang Dao dan Katana

Meskipun keduanya adalah pedang berpinggir tunggal yang berasal dari Asia Timur, ada beberapa perbedaan antara Tang Dao dan Katana yang dapat kita lihat dari bentuk, pembuatan, penggunaan, hingga makna budaya.

Bentuk

Salah satu perbedaan paling mencolok antara Tang Dao dan Katana adalah bentuk bilahnya. Tang Dao memiliki bilah yang lurus atau sedikit melengkung, sedangkan Katana memiliki bilah yang melengkung. Ini karena Tang Dao dirancang untuk memotong dan menikam, sedangkan Katana dirancang untuk memotong dan menusuk.

Selain itu, Tang Dao memiliki punggung bilah yang melengkung, sedangkan Katana memiliki punggung bilah yang lurus. Ini karena Tang Dao dibuat dengan pengerasan seragam, sedangkan Katana dibuat dengan pengerasan diferensial.

Pengerasan seragam berarti bahwa seluruh bilah dipanaskan dan didinginkan dengan cara yang sama, sehingga menciptakan sisi tajam dan lentur yang seimbang. Pengerasan diferensial berarti bahwa sisi tajam dipanaskan dan didinginkan lebih cepat daripada sisi lentur, sehingga menciptakan sisi tajam yang keras dan sisi lentur yang kuat.

Perbedaan lain antara Tang Dao dan Katana adalah bentuk pegangan dan sarungnya. Tang Dao memiliki pegangan yang lebih panjang dan lebih lebar daripada Katana, sehingga dapat digunakan dengan satu atau dua tangan. Sarung Tang Dao juga lebih panjang dan lebih lebar daripada Katana, sehingga dapat menutupi seluruh bilah.

Katana memiliki pegangan yang lebih pendek dan lebih sempit daripada Tang Dao, sehingga hanya dapat digunakan dengan satu tangan. Sarung Katana juga lebih pendek dan lebih sempit daripada Tang Dao, sehingga hanya dapat menutupi sebagian bilah.

Pembuatan

Perbedaan lain antara Tang Dao dan Katana adalah proses pembuatannya. Keduanya dibuat dari baja berkualitas tinggi yang dilipat dan dipalu berulang kali untuk menghilangkan kotoran dan menciptakan pola bergelombang yang khas pada bilahnya. Namun, ada beberapa perbedaan dalam bahan baku, teknik, dan waktu pembuatan.

Tang Dao dibuat dari baja karbon tinggi yang disebut tamahagane, yang dibuat dari pasir besi yang dipanaskan di dalam tanur tanah liat. Baja ini kemudian dilipat dan dipalu sekitar 10 hingga 16 kali untuk mencapai tingkat karbon yang optimal antara 0,6 hingga 0,7 persen.

Katana juga dibuat dari tamahagane, tetapi dengan cara yang berbeda. Baja ini dibagi menjadi dua bagian: baja keras (kawagane) untuk sisi tajam dan baja lunak (shingane) untuk sisi lentur. Baja ini kemudian dilipat dan dipalu sekitar 12 hingga 20 kali untuk mencapai tingkat karbon yang optimal antara 0,5 hingga 1 persen.

Selanjutnya, kedua bagian baja ini disatukan dengan cara yang disebut sanmai (tiga lapis), di mana baja keras ditempatkan di atas baja lunak. Kemudian, bilah dipanaskan hingga merah menyala dan dicelupkan ke dalam air atau minyak untuk mendinginkannya dengan cepat. Proses ini disebut yaki-ire (pengerasan), yang menciptakan hamon (garis temper) pada bilah.

Proses pembuatan Tang Dao biasanya memakan waktu sekitar satu hingga dua minggu, sedangkan proses pembuatan Katana bisa memakan waktu hingga enam bulan atau lebih. Ini karena Katana membutuhkan proses pembuatan yang lebih rumit dan memakan waktu, serta perawatan khusus dari pandai besi profesional.

Penggunaan

Perbedaan lain antara Tang Dao dan Katana adalah cara penggunaannya. Keduanya digunakan untuk memotong dan menusuk musuh dalam pertempuran nyata, tetapi ada beberapa perbedaan dalam teknik dan gaya bertarungnya.

Tang Dao digunakan dengan satu atau dua tangan, tergantung pada situasi dan preferensi pengguna. Pedang ini dapat digunakan untuk memotong secara horizontal, vertikal, diagonal, atau melingkar, serta menikam secara langsung atau melengkung. Pedang ini juga dapat digunakan untuk menghalau serangan musuh atau menghantam dengan ujung pegangan.

Katana digunakan dengan satu tangan, biasanya tangan kanan. Pedang ini dapat digunakan untuk memotong secara horizontal, vertikal, diagonal, atau melingkar, serta menusuk secara langsung atau melengkung. Pedang ini juga dapat digunakan untuk menghalau serangan musuh atau menghantam dengan ujung pegangan.

Salah satu teknik yang paling terkenal dalam penggunaan Katana adalah iaido, seni menarik pedang dengan cepat dan memotong musuh dalam satu gerakan halus. Teknik ini membutuhkan keterampilan, kecepatan, dan presisi yang tinggi, serta konsentrasi dan ketenangan mental.

Tang Dao dan Katana juga memiliki beberapa senjata pendamping yang digunakan bersama-sama dalam pertempuran. Tang Dao biasanya dipasangkan dengan qiang (tombak) atau jian (pedang berpinggir ganda), yang dapat digunakan untuk menjangkau musuh dari jarak jauh atau bertarung secara dekat. Katana biasanya dipasangkan dengan wakizashi (pedang pendek) atau tanto (pisau belati), yang dapat digunakan untuk pertempuran jarak dekat atau sebagai senjata terakhir.

Makna Budaya

Perbedaan lain antara Tang Dao dan Katana adalah makna budaya yang melekat pada kedua pedang ini. Keduanya tidak hanya digunakan sebagai senjata, tetapi juga sebagai objek kekuatan spiritual dan keindahan artistik. Prajurit Jepang dan Cina menganggap pedang mereka sebagai perpanjangan jiwa mereka, dan memberinya nama, hormat, dan perawatan khusus.

Tang Dao dianggap sebagai simbol kekuatan dan keterampilan prajurit Tiongkok, yang mencerminkan semangat dan karakter bangsa Tiongkok. Pedang ini juga dianggap sebagai objek seni dan kerajinan, yang menunjukkan kemajuan teknologi dan estetika Tiongkok. Beberapa Tang Dao bahkan dianggap sebagai harta karun nasional Tiongkok karena nilai sejarah dan budayanya.

Katana dianggap sebagai objek kekuatan spiritual dan keindahan artistik, yang mencerminkan jiwa dan kode etik samurai Jepang. Pedang ini juga dianggap sebagai objek seni dan kerajinan, yang menunjukkan keterampilan dan dedikasi pandai besi Jepang. Beberapa Katana bahkan dianggap sebagai harta karun nasional Jepang karena nilai sejarah dan budayanya.

Persamaan Antara Tang Dao dan Katana

Meskipun ada banyak perbedaan antara Tang Dao dan Katana, ada juga beberapa persamaan yang dapat kita lihat dari asal-usul, bentuk, pembuatan, penggunaan, hingga makna budaya.

Asal-Usul

Salah satu persamaan antara Tang Dao dan Katana adalah asal-usulnya dari Asia Timur, khususnya Tiongkok dan Jepang. Kedua pedang ini berasal dari periode sejarah yang sama, yaitu abad ke-13, saat kedua negara menghadapi ancaman invasi dari bangsa Mongol.

Kedua pedang ini juga dipengaruhi oleh pedang-pedang lain dari Asia Timur, baik secara langsung maupun tidak langsung. Tang Dao dipengaruhi oleh pedang-pedang Tiongkok sebelumnya, seperti dao (pedang berpinggir tunggal) dan jian (pedang berpinggir ganda), serta pedang-pedang dari negara-negara tetangga, seperti Korea dan Vietnam.

Katana dipengaruhi oleh pedang-pedang Jepang sebelumnya, seperti tachi (pedang melengkung yang merupakan pendahulu dari katana) dan uchigatana (pedang melengkung yang digunakan oleh infanteri), serta pedang-pedang dari negara-negara tetangga, seperti Tiongkok dan Korea.

Bentuk

Salah satu persamaan antara Tang Dao dan Katana adalah bentuknya yang berpinggir tunggal. Kedua pedang ini memiliki bilah yang tajam di satu sisi dan tumpul di sisi lain. Ini karena kedua pedang ini dirancang untuk memotong musuh dengan sisi tajamnya, bukan untuk menusuk dengan ujungnya.

Selain itu, kedua pedang ini memiliki pola bergelombang yang khas pada bilahnya. Pola ini disebut hada (grain) pada Katana dan jihada (grain) pada Tang Dao. Pola ini terbentuk akibat proses pembuatan yang melibatkan pelipatan dan pemalu berulang kali pada baja.

Pola ini tidak hanya menambah keindahan dan keunikan pada bilah, tetapi juga menambah kekuatan dan fleksibilitas pada pedang. Pola ini juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi asal-usul, usia, dan kualitas pedang.

Pembuatan

Salah satu persamaan antara Tang Dao dan Katana adalah proses pembuatannya yang melibatkan penggunaan baja berkualitas tinggi yang disebut tamahagane. Baja ini dibuat dari pasir besi yang dipanaskan di dalam tanur tanah liat, yang disebut tatara.

Baja ini kemudian dilipat dan dipalu berulang kali untuk menghilangkan kotoran dan menciptakan pola bergelombang yang khas pada bilah. Proses ini juga membuat bilah memiliki sisi tajam yang keras dan sisi lentur yang kuat.

Proses pembuatan Tang Dao dan Katana membutuhkan keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman yang tinggi dari pandai besi. Proses ini juga membutuhkan perhatian, kesabaran, dan ketelitian yang besar. Proses ini juga dianggap sebagai seni dan kerajinan, yang menunjukkan nilai budaya dan estetika dari pedang.

Penggunaan

Salah satu persamaan antara Tang Dao dan Katana adalah cara penggunaannya untuk memotong dan menusuk musuh dalam pertempuran nyata. Kedua pedang ini memiliki teknik pemakaian dan penggunaan yang beragam, tergantung pada situasi dan gaya bertarungnya.

Kedua pedang ini juga memiliki beberapa senjata pendamping yang digunakan bersama-sama dalam pertempuran. Tang Dao biasanya dipasangkan dengan qiang (tombak) atau jian (pedang berpinggir ganda), sedangkan Katana biasanya dipasangkan dengan wakizashi (pedang pendek) atau tanto (pisau belati).

Kedua pedang ini juga tidak hanya digunakan sebagai senjata, tetapi juga sebagai objek kekuatan spiritual dan keindahan artistik. Prajurit Jepang dan Tiongkok menganggap pedang mereka sebagai perpanjangan jiwa mereka, dan memberinya nama, hormat, dan perawatan khusus.

Makna Budaya

Salah satu persamaan antara Tang Dao dan Katana adalah makna budaya yang melekat pada kedua pedang ini. Keduanya dihargai sebagai simbol kekuatan, kehormatan, dan budaya dari bangsa mereka.  Keduanya juga dianggap sebagai objek seni dan kerajinan, yang menunjukkan kemajuan teknologi dan estetika dari bangsa mereka.

Kedua pedang ini juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, karena terlibat dalam banyak peristiwa penting dalam sejarah Tiongkok dan Jepang. Beberapa pedang ini bahkan dianggap sebagai harta karun nasional Tiongkok dan Jepang karena nilai sejarah dan budayanya.

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun