Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Harappa, Kebudayaan Sungai Indus yang Menghilang Secara Misterius

8 Januari 2024   07:05 Diperbarui: 8 Januari 2024   07:05 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dholavira: Did you know about this ancient Harappan village in Rann of Kutch - Tripoto (www.tripoto.com)

- Perubahan iklim dan lingkungan, yang menyebabkan kekeringan, banjir, atau pergeseran aliran sungai. Hal ini dapat mengganggu sistem pertanian, irigasi, dan perdagangan yang bergantung pada sumber air. Hal ini juga dapat menyebabkan kelaparan, penyakit, dan migrasi penduduk  .

- Penyakit, kelaparan, atau epidemi, yang menurunkan populasi dan daya tahan masyarakat. Hal ini dapat mengurangi produktivitas, kesejahteraan, dan keamanan masyarakat. Hal ini juga dapat menyebabkan konflik, pemberontakan, atau perpecahan sosial  .

- Invasi atau migrasi dari bangsa-bangsa lain, seperti bangsa Arya, yang membawa perubahan budaya, politik, dan agama. Hal ini dapat mengancam identitas, otoritas, dan kepercayaan masyarakat. Hal ini juga dapat menyebabkan perang, penindasan, atau asimilasi   .

- Konflik internal, pemberontakan, atau perpecahan politik, yang melemahkan persatuan dan stabilitas masyarakat. Hal ini dapat mengurangi efektivitas, koordinasi, dan kohesi masyarakat. Hal ini juga dapat menyebabkan kekerasan, korupsi, atau anarki  .

Meskipun peradaban Indus menghilang, warisan mereka masih hidup dalam sejarah, budaya, dan genetika anak benua India. Banyak peninggalan, artefak, dan pengetahuan dari peradaban Indus yang masih diteliti dan dipelajari hingga saat ini. Banyak aspek dari kebudayaan Indus yang masih dipertahankan atau dipengaruhi oleh kebudayaan India, Pakistan, dan Afghanistan saat ini. Banyak orang dari anak benua India yang masih memiliki jejak DNA dari bangsa Dravida, yang merupakan penduduk asli dari peradaban Indus.

Harappa sebagai Inspirasi dan Pelajaran bagi Kita

Harappa adalah salah satu kota kuno yang menjadi pusat dari peradaban Sungai Indus, yang merupakan salah satu peradaban tertua dan terbesar di dunia. Harappa memiliki sejarah, kebudayaan, dan penemuan arkeologi yang menakjubkan, yang menunjukkan tingkat peradaban yang tinggi. Harappa juga memiliki teori-teori tentang keruntuhan dan warisan yang misterius, yang menimbulkan rasa penasaran dan kagum.

Harappa dapat menjadi inspirasi dan pelajaran bagi kita di masa kini, karena Harappa memiliki beberapa nilai dan prestasi yang dapat kita tiru atau kembangkan, seperti:

- Harappa memiliki sistem pemerintahan yang terpusat dan terorganisir, yang mengatur berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti pertanian, irigasi, industri, perdagangan, dan keamanan. Hal ini dapat menginspirasi kita untuk menciptakan sistem pemerintahan yang efektif, adil, dan transparan, yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat.

- Harappa memiliki hubungan perdagangan dan budaya dengan peradaban lain, seperti Mesopotamia, Mesir, dan lainnya. Hal ini dapat menginspirasi kita untuk menjalin hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan dengan negara-negara lain, yang dapat meningkatkan kerjasama dan integrasi regional dan global.

- Harappa memiliki kebudayaan yang egaliter dan harmonis, yang tidak memiliki sistem kasta atau stratifikasi sosial yang ketat. Hal ini dapat menginspirasi kita untuk menciptakan kebudayaan yang setara dan damai, yang tidak membedakan atau mendiskriminasi orang-orang berdasarkan kelas, ras, gender, atau agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun