Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Hutan Aokigahara: Keindahan yang Menakjubkan dan Rumah Para Yorei

10 Desember 2023   07:00 Diperbarui: 10 Desember 2023   07:09 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Traveling Japan: Aokigahara Suicide Forest |  (www.8asians.com)

Hutan Aokigahara adalah salah satu hutan paling terkenal di Jepang, tetapi juga salah satu hutan paling misterius dan menyeramkan di dunia. Hutan ini terletak di sebelah barat laut Gunung Fuji, yang merupakan gunung berapi tertinggi dan paling ikonik di Jepang. Hutan ini memiliki luas sekitar 35 kilometer persegi (14 mil persegi) dan tumbuh di atas lava yang mengeras dari letusan Gunung Fuji pada tahun 864 Masehi. Hutan ini juga dikenal sebagai Jukai, yang berarti "lautan pohon", karena kepadatan pohonnya yang sangat tinggi dan sulit ditembus.

Hutan Aokigahara memiliki dua sisi yang bertolak belakang: sisi yang indah dan sisi yang kelam. Di satu sisi, hutan ini menawarkan keindahan alam yang luar biasa, dengan pemandangan Gunung Fuji, danau, gua, dan vegetasi yang beragam. Hutan ini juga memiliki sejarah dan budaya yang kaya, dengan banyak cerita rakyat, legenda, dan mitos yang berkaitan dengan hutan ini. Di sisi lain, hutan ini juga terkenal sebagai tempat bunuh diri yang populer di Jepang dan di dunia. Banyak orang yang memilih untuk mengakhiri hidup mereka di hutan ini, dengan berbagai cara seperti gantung diri, overdosis obat, atau luka tusuk. Hutan ini juga menjadi tempat bagi banyak yorei, yaitu hantu orang mati yang menghantui hutan ini.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang hutan Aokigahara, keindahan yang menakjubkan, dan rumah para yorei. Kita akan mengetahui bagaimana hutan ini terbentuk, apa saja yang bisa kita lihat dan lakukan di sana, mengapa hutan ini menjadi tempat bunuh diri dan hantu, dan bagaimana cara mengunjungi hutan ini dengan aman dan bertanggung jawab.


Bagaimana Hutan Aokigahara Terbentuk?

Hutan Aokigahara terbentuk dari lava yang mengeras akibat letusan besar Gunung Fuji pada tahun 864 Masehi. Letusan ini disebut Letusan Besar Jogan, yang terjadi pada zaman Heian. Lava ini menciptakan tanah yang subur dan berbatu, yang kemudian ditumbuhi oleh berbagai jenis pohon, seperti pinus, cedar, dan beech. Hutan ini memiliki luas sekitar 35 kilometer persegi dan tumbuh di ketinggian antara 900 hingga 1200 meter di atas permukaan laut.

Hutan Aokigahara juga dikenal sebagai Jukai, yang berarti "lautan pohon". Nama ini menggambarkan kepadatan pohon yang sangat tinggi, yang membuat hutan ini gelap dan sunyi. Hutan ini juga sulit untuk dinavigasi, karena kompas dan GPS tidak berfungsi dengan baik di sini. Hal ini disebabkan oleh kandungan besi yang tinggi di tanah vulkanik. Hutan ini juga memiliki banyak gua, sungai, dan formasi batu yang unik, yang menambah keindahan dan misteri hutan ini.


Apa Saja yang Bisa Kita Lihat dan Lakukan di Hutan Aokigahara?

Hutan Aokigahara menawarkan banyak hal yang bisa kita lihat an lakukan, terutama bagi para pecinta alam dan petualang. Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita nikmati di hutan ini:

- Gua Es Abadi: Di timur hutan ini, terdapat sebuah gua es cantik yang menjadi salah satu destinasi wisata yang populer. Gua ini terletak di dekat Fujigoko, di kaki Gunung Fuji. Nama gua ini adalah Gua Narusawa Hyoketsu. Gua ini terbentuk dari aliran lava Gunung Fuji ribuan tahun silam. Di dalam gua ini, kita bisa melihat stalaktit dan stalagmit es yang berkilauan, serta kolam air yang membeku. Suhu di dalam gua ini bisa mencapai minus 3 derajat Celsius, sehingga kita harus memakai pakaian yang hangat dan sepatu yang nyaman. Gua ini buka sepanjang tahun, kecuali saat ada salju tebal.

- Pemandangan Gunung Fuji: Hutan Aokigahara adalah salah satu tempat terbaik untuk melihat Gunung Fuji, yang merupakan gunung berapi tertinggi dan paling ikonik di Jepang. Gunung ini memiliki ketinggian 3776 meter dan sering disebut sebagai simbol Jepang. Gunung ini juga menjadi salah satu tujuh puncak dunia yang paling diminati oleh para pendaki. Dari beberapa titik di hutan ini, kita bisa melihat puncak Gunung Fuji yang bersalju, yang kontras dengan warna hijau hutan. Pemandangannya sangat indah, terutama pada saat matahari terbit atau terbenam.

- Danau-Danau Cantik: Di sekitar hutan ini, terdapat beberapa danau yang menawan, yang merupakan bagian dari Fujigoko atau lima danau. Danau-danau ini adalah Danau Saiko, Danau Shojiko, Danau Motosuko, Danau Kawaguchiko, dan Danau Yamanakako. Danau-danau ini terbentuk dari aliran lava Gunung Fuji yang menghalangi sungai-sungai. Danau-danau ini memiliki air yang jernih dan tenang, yang mencerminkan Gunung Fuji dan langit biru. Danau-danau ini juga menjadi tempat bagi berbagai aktivitas, seperti berperahu, memancing, berkemah, dan bersepeda.

- Kebudayaan dan Sejarah: Hutan Aokigahara juga memiliki kebudayaan dan sejarah yang kaya, dengan banyak cerita rakyat, legenda, dan mitos yang berkaitan dengan hutan ini. Beberapa contoh adalah cerita tentang yorei, yaitu hantu orang mati yang menghantui hutan ini. Menurut kepercayaan tradisional Jepang, orang-orang yang mati dengan cara yang tidak wajar atau tidak bahagia menjadi yorei yang terjebak di dunia fisik. Yorei ini kemudian mengganggu atau menarik orang-orang yang masih hidup ke hutan ini. Beberapa yorei yang terkenal adalah roh-roh orang-orang yang mati karena ubasute, yaitu praktik meninggalkan orang tua atau kerabat yang sudah tua atau sakit-sakitan di tempat terpencil untuk mati. Praktik ini dilakukan sebagai cara untuk mengurangi beban keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi atau kelaparan. 


Mengapa Hutan Aokigahara Menjadi Tempat Bunuh Diri dan Hantu?

Hutan Aokigahara juga terkenal sebagai tempat bunuh diri dan hantu, yang membuat hutan ini menjadi salah satu hutan paling misterius dan menyeramkan di dunia. Ada beberapa alasan mengapa hutan ini menjadi tempat yang dipilih oleh banyak orang untuk mengakhiri hidup mereka, atau menjadi tempat bagi banyak yorei untuk bermukim. Berikut adalah beberapa alasan tersebut:

- Faktor Budaya: Di Jepang, bunuh diri sering dianggap sebagai cara untuk mengatasi rasa malu, kegagalan, atau tekanan sosial. Budaya Jepang juga menghargai pengorbanan diri, loyalitas, dan kehormatan, yang bisa menjadi motivasi bagi beberapa orang untuk bunuh diri. Selain itu, hutan Aokigahara juga dipengaruhi oleh beberapa karya sastra dan media, yang menggambarkan hutan ini sebagai tempat bunuh diri yang ideal. Salah satu contohnya adalah novel Kuroi Jukai karya Seichō Matsumoto, yang diterbitkan pada tahun 1960. Novel ini menceritakan kisah sepasang kekasih yang bunuh diri bersama di hutan ini. Novel ini menjadi sangat populer dan memicu gelombang bunuh diri di hutan ini.

- Faktor Alam: Hutan Aokigahara juga memiliki suasana yang misterius dan menyeramkan, karena kegelapan, kesunyian, dan kesulitan navigasi yang ada di dalamnya. Hutan ini juga memiliki banyak gua, sungai, dan pohon-pohon yang berbentuk aneh, yang dapat menimbulkan ilusi atau halusinasi bagi pengunjungnya. Beberapa orang mengklaim bahwa mereka melihat, mendengar, atau merasakan kehadiran yorei di hutan ini, baik yang bersahabat maupun yang bermusuhan. Hutan ini juga dipercaya sebagai tempat di mana dunia nyata dan dunia roh bertemu, sehingga menjadi tempat yang cocok untuk bunuh diri atau berkomunikasi dengan yorei. 

- Faktor Sosial: Hutan Aokigahara juga menjadi cerminan dari masalah sosial yang dialami oleh banyak orang di Jepang, seperti depresi, kesepian, stres, tekanan kerja, dan isolasi. Banyak orang yang merasa tidak memiliki harapan, tujuan, atau makna hidup, sehingga memutuskan untuk mengakhiri hidup mereka di hutan ini. Hutan ini juga menjadi tempat bagi mereka yang ingin menghindari perhatian atau intervensi dari orang lain, karena hutan ini jarang dikunjungi atau dipantau oleh pihak berwenang. Hutan ini juga menjadi tempat bagi mereka yang ingin meninggalkan pesan atau kenangan terakhir bagi orang-orang yang mereka tinggalkan, seperti surat, foto, atau barang-barang pribadi. 


Bagaimana Cara Mengunjungi Hutan Aokigahara dengan Aman dan Bertanggung Jawab?

Hutan Aokigahara adalah hutan yang memiliki banyak hal yang bisa kita nikmati, tetapi juga memiliki banyak hal yang bisa membahayakan kita. Jika kita ingin mengunjungi hutan ini, kita harus berhati-hati dan bertanggung jawab, baik untuk diri kita sendiri maupun untuk orang lain. Berikut beberapa tips yang bisa kita ikuti:

- Jangan pergi sendirian: Hutan Aokigahara adalah hutan yang sulit untuk dinavigasi, karena kompas dan GPS tidak berfungsi dengan baik di sini. Hutan ini juga memiliki banyak jebakan alam, seperti gua, sungai, dan pohon-pohon yang bisa roboh. Jika kita tersesat atau terjebak di hutan ini, kita bisa mengalami dehidrasi, hipotermia, atau cedera. Oleh karena itu, kita harus pergi bersama teman, keluarga, atau pemandu yang berpengalaman, dan selalu berkomunikasi dengan mereka. Kita juga harus memberitahu orang lain tentang rencana perjalanan kita, dan kapan kita akan kembali. 

- Ikuti jalur yang sudah ditandai: Hutan Aokigahara memiliki beberapa jalur yang sudah ditandai dengan tanda atau pita berwarna, yang bisa kita ikuti untuk menjelajahi hutan ini. Jalur-jalur ini biasanya aman dan mudah diikuti, dan juga menawarkan pemandangan yang indah. Kita harus mengikuti jalur yang sudah ditandai, dan tidak menyimpang dari jalur tersebut. Kita juga harus menghormati tanda-tanda larangan yang ada di sekitar hutan, seperti tanda larangan masuk, larangan berkemah, atau larangan membawa api. Kita juga harus menjaga kebersihan dan kelestarian hutan, dengan tidak meninggalkan sampah atau merusak tanaman dan binatang yang ada di sana. 

- Jangan mencari atau menyentuh mayat atau barang-barang pribadi: Hutan Aokigahara adalah hutan yang menjadi tempat bagi banyak orang untuk bunuh diri, sehingga kita mungkin menemukan mayat atau barang-barang pribadi mereka di hutan ini. Jika kita menemukan hal-hal tersebut, kita harus menghormati mereka, dan tidak mencari, menyentuh, atau mengambilnya. Kita juga harus melaporkan temuan tersebut kepada pihak berwenang, seperti polisi atau petugas hutan, agar mereka bisa menangani dan mengevakuasi mayat atau barang-barang tersebut. Kita juga harus menghindari kontak dengan yorei, yaitu hantu orang mati yang menghantui hutan ini, karena mereka bisa membahayakan atau mengganggu kita. 

- Cari bantuan jika membutuhkan: Hutan Aokigahara adalah hutan yang bisa menimbulkan berbagai masalah, baik fisik maupun mental, bagi kita. Jika kita mengalami masalah tersebut, kita harus mencari bantuan, baik dari orang-orang yang bersama kita, atau dari pihak luar. Jika kita mengalami cedera, sakit, atau kecelakaan, kita harus segera menghubungi layanan darurat, atau mendatangi pos-pos kesehatan yang ada di sekitar hutan. Jika kita mengalami depresi, kesulitan hidup, atau pikiran bunuh diri, kita harus segera menghubungi layanan konseling atau bantuan psikologis, atau berbicara dengan orang-orang yang peduli dengan kita. 

Hutan Aokigahara adalah hutan yang memiliki banyak hal yang bisa kita pelajari dan nikmati, tetapi juga memiliki banyak hal yang bisa kita hindari dan waspadai. Hutan ini adalah hutan yang unik dan menakjubkan, tetapi juga misterius dan menyeramkan. Hutan ini adalah hutan yang memiliki dua sisi: sisi yang indah dan sisi yang kelam. Hutan ini adalah hutan yang harus kita kunjungi dengan hati-hati dan bertanggung jawab.

Saya harap artikel ini bermanfaat untuk Anda. Jika Anda tertarik untuk mengunjungi hutan Aokigahara, silakan kunjungi situs web resmi hutan ini  untuk informasi lebih lanjut. Terima kasih telah membaca artikel ini.


Sumber:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun