Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Shan Hai Jing: Buku Klasik yang Mengungkap Geografi dan Mahluk Mitologi Tiongkok

9 Desember 2023   07:03 Diperbarui: 9 Desember 2023   07:03 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Mythology? Legends? 95s Girl Recreating the Original Shan Hai Jing - Newhanfu (newhanfu.com)

Shan Hai Jing (山海经) adalah sebuah karya klasik Tiongkok yang berisi tentang geografi dan makhluk-makhluk mitos. Buku ini merupakan salah satu karya klasik Tiongkok tertua yang masih ada hingga sekarang. Buku ini berasal dari Tiongkok kuno, tetapi waktu dan tempat penulisannya tidak diketahui secara pasti. Buku ini sangat berpengaruh bagi budaya Tiongkok, karena mencerminkan kepercayaan dan nilai-nilai tradisional Tiongkok, menjadi sumber inspirasi bagi banyak karya sastra, seni, dan budaya Tiongkok, dan menyimpan pengetahuan dan informasi tentang geografi, biologi, etnografi, dan sejarah Tiongkok kuno. Buku ini juga sangat menarik bagi para peneliti dan pembaca, karena mengandung banyak makhluk mitos yang beragam dan menarik, dan menyimpan banyak mitos, legenda, dan fabel kuno yang terkenal. Buku ini juga merupakan sebuah misteri yang menarik, karena tidak ada jawaban pasti tentang asal usul dan penulisnya. Buku ini merupakan warisan yang tak ternilai dari peradaban Tiongkok kuno.

Isi Buku Shan Hai Jing

Buku Shan Hai Jing terdiri dari 18 bab yang menggambarkan berbagai tempat, produk, obat-obatan, pengorbanan, dukun, dan kelompok etnis yang berbeda-beda. Buku ini juga mencatat beberapa fenomena alam, seperti matahari, bulan, bintang, awan, angin, petir, dan gempa bumi. Buku ini dibagi menjadi empat bagian utama, yaitu:

- Shan Jing (山经): Bagian ini berisi 5 bab yang menggambarkan pegunungan yang ada di dalam dan di luar Tiongkok. Pegunungan ini dianggap sebagai tempat tinggal para dewa dan makhluk ajaib. Beberapa pegunungan yang terkenal adalah Kunlun, Penglai, dan Qiongdu.

- Haiwai Jing (海外经): Bagian ini berisi 4 bab yang menggambarkan lautan dan pulau-pulau yang ada di luar Tiongkok. Lautan dan pulau-pulau ini dianggap sebagai tempat yang misterius dan berbahaya. Beberapa laut dan pulau yang terkenal adalah Laut Timur, Laut Selatan, dan Pulau Yingzhou.

- Hainei Jing (海内经): Bagian ini berisi 5 bab yang menggambarkan daratan dan sungai-sungai yang ada di dalam Tiongkok. Daratan dan sungai-sungai ini dianggap sebagai tempat yang subur dan makmur. Beberapa daratan dan sungai yang terkenal adalah Zhongzhou, Hebei, dan Sungai Kuning.

- Dahuang Jing (大荒经): Bagian ini berisi 4 bab yang menggambarkan daerah-daerah yang ada di utara, selatan, barat, dan timur Tiongkok. Daerah-daerah ini dianggap sebagai tempat yang liar dan terpencil. Beberapa daerah yang terkenal adalah Daqing, Daxia, dan Daxin.

Makhluk Mitos dalam Shan Hai Jing

Buku Shan Hai Jing mengandung banyak makhluk mitos yang beragam dan menarik. Beberapa di antaranya adalah:

- Kui (夔): Monster legendaris dengan satu kaki yang dapat menyebabkan badai dan hujan hebat. Ia memiliki cahaya seperti matahari dan bulan, dan suaranya seperti guntur. Ia dianggap sebagai pelindung musik dan tata krama.

- Baize (白泽): Binatang berbulu putih yang dapat berbicara seperti manusia. Ia jarang terlihat kecuali ada orang suci yang memerintah dunia. Ia dianggap sebagai binatang yang membawa keberuntungan. Ia memiliki pengetahuan tentang semua makhluk di dunia, dan pernah memberitahukannya kepada Kaisar Kuning.

- Fenghuang (凤凰): Burung api yang merupakan raja burung dan simbol nasional bangsa Han. Ia memiliki bulu berwarna merah tua dan dapat terlahir kembali dari abu setelah mati. Ia melambangkan keabadian, keindahan, dan kemakmuran. Ia hanya muncul di tempat yang damai dan adil, dan pernah menjadi pasangan Kaisar Yan dan Kaisar Huang.

- Pixiu (貔貅): Makhluk hibrida yang berwujud singa dengan tanduk dan sayap. Ia dapat menelan segala harta tanpa mengeluarkannya lagi. Ia melindungi dari roh jahat dan menarik kekayaan. Ia sangat setia dan taat kepada pemiliknya, dan pernah menjadi hewan peliharaan Kaisar Wu dari Han.

- Taotie (饕餮): Monster ajaib dengan wajah dan tubuh seperti domba, mata di ketiak, dan tangan dan gigi seperti harimau. Ia suka makan daging manusia dan melambangkan keserakahan dan kekejaman. Ia adalah salah satu dari Sembilan Anak Naga, dan sering digunakan sebagai motif hias pada perunggu kuno.

Mitos dan Legenda dalam Shan Hai Jing

Buku Shan Hai Jing menyimpan banyak mitos, legenda, dan fabel kuno yang terkenal. Beberapa di antaranya adalah:

- Pangu Membelah Langit dan Bumi (盘古开天地): Cerita tentang penciptaan dunia oleh Pangu, makhluk raksasa yang terlahir dari kekacauan. Ia memisahkan langit dan bumi dengan kapaknya, dan terus tumbuh selama 18.000 tahun. Setelah ia mati, tubuhnya berubah menjadi berbagai elemen alam, seperti gunung, laut, matahari, bulan, bintang, dan manusia.

- Nuwa Menambal Langit (女娲补天): Cerita tentang perbaikan langit oleh Nuwa, dewi yang berwujud setengah ular dan setengah manusia. Ia menciptakan manusia dari tanah liat, dan mengajarkan mereka berbagai keterampilan. Ketika langit retak akibat pertempuran antara Gonggong dan Zhurong, ia menggunakan batu berwarna-warni untuk menambalnya, dan menggunakan kura-kura raksasa untuk menopangnya.

- Kuafu Mengejar Matahari (夸父追日): Cerita tentang usaha Kuafu, pahlawan yang memiliki kekuatan luar biasa, untuk mengejar matahari. Ia berlari dari timur ke barat, dan berhasil mendekati matahari. Namun, ia kehausan dan minum semua air di Sungai Kuning dan Wei. Ia masih belum puas, dan mencari Danau Dongting. Namun, sebelum ia sampai, ia jatuh mati karena kelelahan. Tongkatnya berubah menjadi hutan bambu.

- Reklamasi Laut Jingwei (精卫填海): Cerita tentang upaya Jingwei, putri Kaisar Yan yang berubah menjadi burung setelah tenggelam di laut, untuk mengisi laut dengan batu dan ranting. Ia terus menerus membawa batu dan ranting dari pegunungan ke laut, dan bersumpah untuk tidak berhenti sampai laut kering. Ia melawan Haifeng, dewa angin laut, yang mencoba menghentikannya.

- Kontrol Air Dayu (大禹治水): Cerita tentang pengendalian banjir oleh Dayu, pendiri Dinasti Xia dan salah satu dari Lima Kaisar Kuno. Ia menerima mandat dari ayahnya Gun, yang gagal mengendalikan banjir dengan menggunakan tanah ajaib Xirang. Ia menghabiskan 13 tahun untuk menggali saluran-saluran dan mengatur sungai-sungai.

Asal Usul dan Penulis Shan Hai Jing

Penulis buku Shan Hai Jing tidak diketahui secara pasti. Ada beberapa pendapat yang berbeda tentang siapa yang menulis buku ini. Beberapa pendapat yang populer adalah:

- Buku ini ditulis oleh Yu the Great dan Boyi, dua tokoh legendaris yang hidup pada zaman Dinasti Xia. Mereka membuat peta tentang pegunungan dan lautan, yang kemudian ditulis dalam bentuk buku. Pendapat ini didukung oleh beberapa sejarawan dan sastrawan Tiongkok kuno, seperti Liu Xiu, Wang Chong, Zhao Ye, Guo Pu, dan Yan Zhitui. Mereka berdasarkan pada catatan Sima Qian yang menyebutkan bahwa Yu the Great dan Boyi membuat peta tentang pegunungan dan lautan, yang kemudian ditulis dalam bentuk buku.  

- Buku ini ditulis oleh seorang penasaran yang hidup pada zaman Negara-negara Berperang. Ia tertarik dengan dunia yang luas dan aneh, dan mengeksplorasi dan mengimajinasikan berbagai tempat dan makhluk. Buku ini mencerminkan keadaan sosial dan budaya pada masa itu, yang penuh dengan konflik dan perubahan. Pendapat ini didukung oleh beberapa sarjana Tiongkok modern, seperti Zhu Xi dan Hu Yinglin. Mereka berpendapat bahwa buku ini adalah hasil dari eksplorasi dan imajinasi seseorang yang tertarik dengan dunia yang luas dan aneh. 

- Buku ini ditulis oleh banyak orang yang berbeda pada waktu yang berbeda. Buku ini adalah hasil dari kompilasi dan penyuntingan dari berbagai sumber yang ada sejak zaman kuno. Buku ini memiliki banyak inkonsistensi, repetisi, dan interpolasi. Buku ini juga terdiri dari beberapa bagian yang berbeda, seperti Shan Jing, Haiwai Jing, Hainei Jing, dan Dahuang Jing, yang mungkin ditulis oleh orang-orang yang berbeda dari daerah yang berbeda. Pendapat ini didasarkan pada analisis gaya bahasa, isi, dan struktur buku ini. 

Jadi, tidak ada jawaban pasti tentang siapa penulis buku Shan Hai Jing. Buku ini adalah sebuah misteri yang menarik bagi para peneliti dan pembaca.

Kesimpulan

Shan Hai Jing adalah buku klasik Tiongkok yang berisi tentang geografi dan makhluk-makhluk mitos. Buku ini sangat berharga dan berpengaruh bagi budaya Tiongkok, karena mencerminkan kepercayaan dan nilai-nilai tradisional Tiongkok, menjadi sumber inspirasi bagi banyak karya sastra, seni, dan budaya Tiongkok, dan menyimpan pengetahuan dan informasi tentang geografi, biologi, etnografi, dan sejarah Tiongkok kuno. Buku ini juga sangat menarik bagi para peneliti dan pembaca, karena mengandung banyak makhluk mitos yang beragam dan menarik, dan menyimpan banyak mitos, legenda, dan fabel kuno yang terkenal. Buku ini juga merupakan sebuah misteri yang menarik, karena tidak ada jawaban pasti tentang asal usul dan penulisnya. Buku ini merupakan warisan yang tak ternilai dari peradaban Tiongkok kuno.

Terima kasih telah membaca blog post ini. Saya harap kamu menikmatinya dan mendapatkan wawasan baru tentang Shan Hai Jing. Jika kamu memiliki pertanyaan, komentar, atau saran, silakan tinggalkan di kolom komentar di bawah ini. Saya akan senang mendengar dari kamu. Sampai jumpa di blog post selanjutnya.

Sumber:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun