Warisan dan Inspirasi Xuanzang
Xuanzang meninggal pada tahun 664 di biara Ci'en di usia 62 tahun. Ia meninggalkan warisan yang besar bagi Buddhisme Tiongkok dan dunia. Ia dihormati sebagai salah satu biksu paling terpelajar dan berjasa dalam sejarah Buddhisme. Ia juga dihormati sebagai salah satu pelancong paling berani dan petualang dalam sejarah Tiongkok. Ia juga menjadi inspirasi bagi banyak karya sastra dan seni, termasuk novel klasik Tiongkok Xiyouji (Perjalanan ke Barat) yang ditulis oleh Wu Cheng'en pada abad ke-16 M, yang mengisahkan tentang petualangan fiktif Xuanzang bersama murid-muridnya Sun Wukong (Kera Sakti), Zhu Bajie (Siluman Babi), dan Sha Wujing (Siluman Air) dalam mencari kitab suci Buddha.
Novel Xiyouji adalah salah satu karya sastra klasik Tiongkok yang paling populer dan berpengaruh. Novel ini menggabungkan unsur-unsur sejarah, mitologi, fantasi, agama, dan budaya yang kaya dan menarik. Novel ini didasarkan pada perjalanan nyata seorang biksu Tiongkok bernama Xuanzang yang pergi ke India untuk mencari kitab suci Buddha. Namun, novel ini juga menambahkan banyak cerita fiktif dan alegoris tentang petualangan empat tokoh utama, yaitu Xuanzang (disebut sebagai Pendeta Tong), Sun Wukong (Kera Sakti), Zhu Bajie (Siluman Babi), dan Sha Wujing (Siluman Air). Novel ini juga menyertakan banyak tokoh dan makhluk mitologis dari berbagai tradisi, seperti dewa-dewa Taois, Buddha, Bodhisatva, siluman, naga, dan lain-lain. Novel ini memiliki pesan-pesan moral dan filosofis yang mendalam dan relevan. Novel ini mengajarkan tentang pentingnya kesetiaan, persahabatan, pengorbanan, kesabaran, dan pencerahan. Novel ini juga merefleksikan ajaran-ajaran Buddha tentang hukum karma, roda kehidupan, tiga racun batin (kebodohan, kebencian, dan keserakahan), dan empat kebenaran mulia. Novel ini juga menunjukkan pengaruh dari Konfusianisme dan Taoisme dalam pemikiran dan budaya Tiongkok. Novel ini memiliki gaya bahasa yang indah dan humoris. Novel ini ditulis dengan menggunakan bahasa Tiongkok klasik yang elegan dan puitis, tetapi juga mudah dimengerti oleh pembaca umum. Novel ini juga menggunakan banyak metafora, perumpamaan, sindiran, dan lelucon yang membuat cerita menjadi lebih hidup dan menarik. Novel ini juga memiliki banyak dialog-dialog cerdas dan lucu antara para tokoh, terutama antara Sun Wukong dan Zhu Bajie.
Novel Xiyouji tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi dan mengedukasi. Novel ini telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa lain, seperti Inggris, Prancis, Jerman, Jepang, Korea, Vietnam, Indonesia, Malaysia, Thailand, dll. Novel ini juga telah diadaptasi ke dalam berbagai bentuk seni lainnya, seperti opera, teater, film, televisi, komik, animasi, game, dll. Novel ini juga telah mempengaruhi banyak karya sastra dan seni lainnya dari berbagai negara dan budaya.
Dengan demikian, Xuanzang adalah seorang biksu dan penjelajah yang luar biasa yang meninggalkan warisan yang besar bagi Buddhisme Tiongkok dan dunia. Ia juga menjadi inspirasi bagi banyak karya sastra dan seni yang mengagumkan.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mengetahui lebih banyak tentang Xuanzang dan penjelajahannya ke Barat. Terima kasih telah membaca Artikel ini.
Sumber:
- Xuanzang - Encyclopedia of Buddhism, https://encyclopediaofbuddhism.org/wiki/Xuanzang
- Xuanzang | Biography & Facts | Britannica, https://www.britannica.com/biography/Xuanzang
- Wu Cheng’en | Ming Dynasty, Journey to the West, Monkey King | Britannica, https://www.britannica.com/biography/Wu-Chengen
- Perjalanan ke Barat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, https://id.wikipedia.org/wiki/Perjalanan_ke_Barat
- Dinasti Tang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, https://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Tang
- Kisah Asli Perjalanan ke Barat - Samaggi Phala (samaggi-phala.or.id), https://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/kisah-asli-perjalanan-ke-barat/
- Universitas Nalanda di India, berabad-abad lebih tua dari Universitas Oxford - BBC News Indonesia, https://www.bbc.com/indonesia/articles/cq5gl10lj7yo
Buddhisme di Tiongkok - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, https://id.wikipedia.org/wiki/Buddhisme_di_Tiongkok
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H