Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Xuanzang: Penjelajahan Biksu Tiongkok ke wilayah Barat

3 November 2023   07:00 Diperbarui: 3 November 2023   07:12 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://what-when-how.com/wp-content/uploads/2011/04/tmp2919_thumb_thumb.jpg

Warisan dan Inspirasi Xuanzang

Xuanzang meninggal pada tahun 664 di biara Ci'en di usia 62 tahun. Ia meninggalkan warisan yang besar bagi Buddhisme Tiongkok dan dunia. Ia dihormati sebagai salah satu biksu paling terpelajar dan berjasa dalam sejarah Buddhisme. Ia juga dihormati sebagai salah satu pelancong paling berani dan petualang dalam sejarah Tiongkok. Ia juga menjadi inspirasi bagi banyak karya sastra dan seni, termasuk novel klasik Tiongkok Xiyouji (Perjalanan ke Barat) yang ditulis oleh Wu Cheng'en pada abad ke-16 M, yang mengisahkan tentang petualangan fiktif Xuanzang bersama murid-muridnya Sun Wukong (Kera Sakti), Zhu Bajie (Siluman Babi), dan Sha Wujing (Siluman Air) dalam mencari kitab suci Buddha.

Novel Xiyouji adalah salah satu karya sastra klasik Tiongkok yang paling populer dan berpengaruh. Novel ini menggabungkan unsur-unsur sejarah, mitologi, fantasi, agama, dan budaya yang kaya dan menarik. Novel ini didasarkan pada perjalanan nyata seorang biksu Tiongkok bernama Xuanzang yang pergi ke India untuk mencari kitab suci Buddha. Namun, novel ini juga menambahkan banyak cerita fiktif dan alegoris tentang petualangan empat tokoh utama, yaitu Xuanzang (disebut sebagai Pendeta Tong), Sun Wukong (Kera Sakti), Zhu Bajie (Siluman Babi), dan Sha Wujing (Siluman Air). Novel ini juga menyertakan banyak tokoh dan makhluk mitologis dari berbagai tradisi, seperti dewa-dewa Taois, Buddha, Bodhisatva, siluman, naga, dan lain-lain. Novel ini memiliki pesan-pesan moral dan filosofis yang mendalam dan relevan. Novel ini mengajarkan tentang pentingnya kesetiaan, persahabatan, pengorbanan, kesabaran, dan pencerahan. Novel ini juga merefleksikan ajaran-ajaran Buddha tentang hukum karma, roda kehidupan, tiga racun batin (kebodohan, kebencian, dan keserakahan), dan empat kebenaran mulia. Novel ini juga menunjukkan pengaruh dari Konfusianisme dan Taoisme dalam pemikiran dan budaya Tiongkok. Novel ini memiliki gaya bahasa yang indah dan humoris. Novel ini ditulis dengan menggunakan bahasa Tiongkok klasik yang elegan dan puitis, tetapi juga mudah dimengerti oleh pembaca umum. Novel ini juga menggunakan banyak metafora, perumpamaan, sindiran, dan lelucon yang membuat cerita menjadi lebih hidup dan menarik. Novel ini juga memiliki banyak dialog-dialog cerdas dan lucu antara para tokoh, terutama antara Sun Wukong dan Zhu Bajie.

Novel Xiyouji tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi dan mengedukasi. Novel ini telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa lain, seperti Inggris, Prancis, Jerman, Jepang, Korea, Vietnam, Indonesia, Malaysia, Thailand, dll. Novel ini juga telah diadaptasi ke dalam berbagai bentuk seni lainnya, seperti opera, teater, film, televisi, komik, animasi, game, dll. Novel ini juga telah mempengaruhi banyak karya sastra dan seni lainnya dari berbagai negara dan budaya.

Dengan demikian, Xuanzang adalah seorang biksu dan penjelajah yang luar biasa yang meninggalkan warisan yang besar bagi Buddhisme Tiongkok dan dunia. Ia juga menjadi inspirasi bagi banyak karya sastra dan seni yang mengagumkan.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mengetahui lebih banyak tentang Xuanzang dan penjelajahannya ke Barat. Terima kasih telah membaca Artikel ini.

Sumber:

Buddhisme di Tiongkok - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, https://id.wikipedia.org/wiki/Buddhisme_di_Tiongkok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun