Huo Yuanjia adalah salah satu tokoh seni bela diri Tiongkok yang paling terkenal dan dihormati di dunia. Dia adalah pendiri Chin Woo Athletic Association, sebuah organisasi seni bela diri internasional yang berusaha untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya dan kesehatan Tiongkok. Dia juga dikenal sebagai pahlawan nasional Tiongkok karena berhasil mengalahkan petarung asing dalam pertandingan yang sangat dipublikasikan pada saat kedaulatan Tiongkok sedang terkikis oleh imperialisme asing, konsesi, dan daerah pengaruh. Kehidupan dan kematian Huo Yuanjia telah menjadi inspirasi bagi banyak film, serial televisi, buku, dan permainan video.
 Kehidupan Awal Huo Yuanjia
Huo Yuanjia lahir pada tanggal 18 Januari 1868 di Desa Xiaonanhe di Kabupaten Jinghai, Tianjin, sebagai anak keempat dari sepuluh anak Huo Endi. Sumber penghasilan utama keluarga adalah dari pertanian, tetapi Huo Endi juga mencari nafkah dengan mengawal karavan pedagang ke Manchuria dan kembali. Meskipun dia berasal dari keluarga praktisi wushu tradisional, Huo lahir lemah dan rentan terhadap penyakit. Dia menderita asma dan, pada usia dini, ia terkena penyakit kuning yang akan kambuh secara berkala selama sisa hidupnya. Karena tubuhnya yang lemah, ayahnya melarangnya belajar wushu. Huo Endi menyewa Chen Seng-ho, seorang guru dari Jepang, untuk mengajari putranya akademis dan nilai-nilai moral.
Huo Yuanjia belajar wushu secara diam-diam dengan mengintip ayahnya dan murid-muridnya ketika mereka berlatih. Pada tahun 1890, seorang seniman bela diri dari Henan mengunjungi keluarga Huo dan terlibat dalam pertarungan. Kakak Huo ternyata dikalahkan oleh pendatang itu, Huo kemudian bertarung dan menjatuhkannya. Huo Endi terkejut melihat Huo yang selama ini dianggap lemah ternyata menguasai wushu. Sejak saat itu, Huo belajar wushu Mizongyi dari ayahnya.
Mizongyi adalah sebuah gaya wushu Tiongkok yang berdasarkan pada tipuan dan mobilitas. Mizongyi juga dikenal sebagai Mizongquan (Tinju Jejak Hilang) atau Yanqingquan (Tinju Burung Walet Biru). Ada banyak cabang-cabang dari gaya ini. Mizongyi dikaitkan dengan Yue Fei, seorang jenderal dan pahlawan nasional Tiongkok, yang konon menciptakan gaya ini sebagai sistem pendahulu untuk Hsing I Ch'uan. Mizongquan diciptakan oleh Cheng Juxiao, yang belajar dari kakek dan ibunya, yang juga praktisi Mizongyi. Gaya ini mulai populer sejak tahun 1901 karena perbuatan Huo Yuanjia, seorang ahli Mizongyi yang terkenal karena mengalahkan petarung asing dalam pertandingan yang sangat dipublikasikan.
Prestasi Huo Yuanjia
Huo Yuanjia mulai dikenal sebagai seniman bela diri yang hebat setelah ia mengalahkan beberapa petarung terkenal di Tiongkok dan luar negeri. Pada tahun 1896, ia mengalahkan seorang ahli wushu dari Mongolia yang bernama Duolun. Pada tahun 1901, ia mengalahkan seorang ahli wushu dari Shandong yang bernama Ouyang Shaogong. Pada tahun 1902, ia mengalahkan seorang ahli wushu dari Sichuan yang bernama Liu Zhengsheng. Pada tahun 1904, ia mengalahkan seorang ahli wushu dari Guangdong yang bernama Li Yongsheng. Pada tahun 1907, ia mengalahkan seorang ahli wushu dari Jepang yang bernama Watanabe Ryuichi.
Salah satu peristiwa yang membuat Huo Yuanjia dikenal sebagai pahlawan di Tiongkok adalah ketika ia mengalahkan empat petarung asing dalam pertandingan yang diselenggarakan oleh Shanghai International Settlement pada tahun 1909. Pertandingan ini dihadiri oleh ribuan penonton, termasuk pejabat, diplomat, dan wartawan dari berbagai negara. Huo Yuanjia berhasil mengalahkan Hercules O'Brien, seorang penggulat Amerika; Anthony, seorang pemain anggar Spanyol; Hans, seorang pendekar tombak Jerman; dan Anno Tanaka, seorang pendekar kenjutsu dan karate Jepang. Pertandingan ini menunjukkan kehebatan wushu Tiongkok dan menginspirasi rasa nasionalisme dan patriotisme di kalangan rakyat Tiongkok yang saat itu sedang mengalami penindasan dan penghinaan dari kekuatan asing. Pertandingan ini juga menjadi salah satu alasan pendirian Chin Woo Athletic Association, sebuah organisasi yang bertujuan untuk melestarikan dan mempromosikan wushu Tiongkok sebagai warisan budaya dan sarana untuk kesehatan, pendidikan, dan persaudaraan .
Chin Woo Athletic Association
Chin Woo Athletic Association adalah sebuah organisasi seni bela diri internasional yang didirikan di Shanghai, Tiongkok, pada tanggal 7 Juli 1910, tetapi beberapa sumber menyebutkan tahun 1909. Nama organisasi ini juga ditulis dengan berbagai cara di seluruh dunia, seperti Ching Mo, Chin Woo, Ching Mou, Ching Wu, Jing Mo, Jing Wo, Jing Wu, tetapi semuanya berasal dari dua karakter Tionghoa yang sama, yaitu jing wu (ç²¾æ¦). Organisasi ini memiliki setidaknya 59 cabang di 22 negara atau lebih di seluruh dunia, di mana biasanya dikenal sebagai "asosiasi atletik" atau "federasi".
Chin Woo Athletic Association didirikan sebagai sebuah wadah untuk mengajarkan dan belajar seni bela diri Tiongkok secara terstruktur dan terbuka, berbeda dengan cara-cara rahasia dan tradisional yang biasa dilakukan sebelumnya. Para pendiri Chin Woo merasa bahwa organisasi ini akan menjaga tradisi-tradisi yang mungkin hilang karena perubahan sosial dan budaya. Kurikulum dasar Chin Woo mengambil dari beberapa gaya seni bela diri Tiongkok, memberikan para praktisi latar belakang yang seimbang dan luas selain spesialisasi yang mereka inginkan. Chin Woo juga menginspirasi semangat ekumenisme dalam komunitas seni bela diri Tiongkok pada era Republik, melahirkan berbagai upaya seperti Lembaga Nasional Seni Bela Diri.Â
Chin Woo Athletic Association sering dikaitkan dengan Huo Yuanjia, seorang seniman bela diri Tiongkok yang dikenal sebagai pahlawan karena berhasil mengalahkan petarung asing dalam pertandingan yang sangat dipublikasikan pada saat kedaulatan Tiongkok sedang terkikis oleh imperialisme asing, konsesi, dan daerah pengaruh. Huo Yuanjia sering dianggap sebagai pendiri Chin Woo, tetapi sebenarnya ia hanya menjadi "wajah" dari organisasi ini karena popularitas dan kematiannya yang mendadak.
Kematian dan Warisan Huo Yuanjia
Huo Yuanjia meninggal pada tanggal 9 Agustus 1910 di Shanghai karena keracunan arsenik. Ada beberapa versi tentang penyebab keracunannya. Ada yang mengatakan bahwa dia diracun oleh seorang dokter Jepang yang ingin membalas dendam atas kekalahan Anno Tanaka. Ada juga yang mengatakan bahwa dia diracun oleh seorang petarung Rusia yang ingin menantangnya. Ada pula yang mengatakan bahwa dia diracun oleh seorang pengkhianat Tiongkok yang bekerja sama dengan kekuatan asing. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa dia tidak diracun sama sekali, tetapi meninggal karena overdosis obat tradisional Tiongkok yang mengandung arsenik .
Huo Yuanjia dimakamkan di Jingwu Cemetery di Shanghai. Makamnya kemudian dipindahkan ke Tianjin pada tahun 1956 karena pembangunan jalan raya di Shanghai. Makamnya kembali dipindahkan ke Xiaonanhe Village pada tahun 1985 karena pembangunan bendungan di Tianjin. Makamnya sekarang menjadi situs warisan budaya nasional Tiongkok.
Huo Yuanjia telah menjadi inspirasi bagi banyak generasi seniman bela diri dan pencinta wushu di seluruh dunia. Dia dianggap sebagai simbol dari semangat, keberanian, keadilan, dan patriotisme Tiongkok. Dia juga dihormati sebagai guru dari banyak seniman bela diri terkenal, seperti Chen Zhen, Nong Jinsun, Liu Zhensheng, dan lain-lain. Banyak film, serial televisi, buku, dan permainan video yang dibuat berdasarkan kehidupan dan kematian Huo Yuanjia, seperti Fist of Fury (1972), Fearless (2006), Legend of a Fighter (1982), The Legend of Huo Yuanjia (2007), dan Rise of the Legend (2014). Beberapa aktor terkenal yang pernah memerankan Huo Yuanjia antara lain Bruce Lee, Jet Li, Vincent Zhao, Ekin Cheng, dan Eddie Peng  .
Chin Woo Athletic Association juga terus berkembang dan berkontribusi terhadap perkembangan seni bela diri Tiongkok dan dunia. Organisasi ini memiliki cabang-cabang di berbagai negara, seperti Jepang, Hong Kong, Macau, Vietnam, Malaysia, Singapura, Sri Lanka, Polandia, Kanada, Inggris Raya, Amerika Serikat, Australia dan Swiss. Organisasi ini berusaha untuk melestarikan dan mempromosikan seni bela diri Tiongkok sebagai warisan budaya dan sarana untuk kesehatan, pendidikan, dan persaudaraan. Organisasi ini juga mengadakan berbagai kegiatan seperti kompetisi, seminar, festival, pertukaran budaya, dan pelayanan sosial  . Organisasi ini memiliki kurikulum standar yang terdiri dari sepuluh rutin dasar yang diajarkan di semua cabangnya. Rutin-rutin ini mencakup berbagai gaya seni bela diri seperti Tai Chi Chuan, Xing Yi Quan, Bagua Zhang, Eagle Claw, Seven Star Praying Mantis, dan Northern Shaolin. Organisasi ini juga menghormati tradisi dan guru-guru dari masa lalu yang telah berkontribusi terhadap perkembangan seni bela diri Tiongkok.
Kesimpulan
Huo Yuanjia adalah seorang seniman bela diri Tiongkok dan pendiri Chin Woo Athletic Association, sebuah organisasi seni bela diri internasional yang berusaha untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya dan kesehatan Tiongkok. Dia juga dikenal sebagai pahlawan nasional Tiongkok karena berhasil mengalahkan petarung asing dalam pertandingan yang sangat dipublikasikan pada saat kedaulatan Tiongkok sedang terkikis oleh imperialisme asing, konsesi, dan daerah pengaruh. Kehidupan dan kematian Huo Yuanjia telah menjadi inspirasi bagi banyak film, serial televisi, buku, dan permainan video. Dia juga dihormati sebagai guru dari banyak seniman bela diri terkenal, seperti Chen Zhen, Nong Jinsun, Liu Zhensheng, dan lain-lain. Huo Yuanjia adalah salah satu tokoh seni bela diri Tiongkok yang paling terkenal dan dihormati di dunia.
Sumber:
- Huo Yuanjia - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, https://id.wikipedia.org/wiki/Huo_Yuanjia
- Huo Yuanjia Biography - Chinese martial artist (1868–1910) | Pantheon, https://pantheon.world/profile/person/Huo_Yuanjia/
- Chin Woo Athletic Association - Wikipedia, https://en.wikipedia.org/wiki/Chin_Woo_Athletic_Association
- What is Chin Woo, https://chinwoo.org.nz/what-is-chinwoo/
- Chen Zhen (character) - Wikipedia, https://en.wikipedia.org/wiki/Chen_Zhen_(character)
- Mizongyi - Wikipedia, https://en.wikipedia.org/wiki/Mizongyi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H