Pedang Goujian adalah sebuah pedang perunggu yang terkenal karena ketajamannya, desainnya yang rumit, dan ketahanannya terhadap karat yang jarang ditemukan pada artefak seumurannya. Pedang ini umumnya dikaitkan dengan Goujian, salah satu raja terakhir Yue pada periode Musim Semi dan Gugur di Tiongkok kuno. Pedang ini ditemukan pada tahun 1965 di sebuah makam di Tiongkok. Meskipun sudah berusia lebih dari 2.000 tahun, pedang ini tidak memiliki jejak karat sama sekali. Bahkan, pedang ini masih sangat tajam sehingga dapat melukai jari seorang peneliti yang menyentuhnya. Pedang ini dianggap sebagai harta negara di Tiongkok saat ini, dan sama legendarisnya bagi orang-orang di China seperti Excalibur Raja Arthur di Barat.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang sejarah, karakteristik, legenda, dan misteri yang menyelimuti pedang Goujian. Kita juga akan mengetahui mengapa pedang ini begitu istimewa.
Sejarah Pedang Goujian
Pedang Goujian berasal dari Kaisar Yue, yang dikenal sebagai Goujian, salah satu raja terakhir Yue pada periode Musim Semi dan Gugur (770-476 SM). Periode ini adalah salah satu periode paling kacau dan berdarah dalam sejarah Tiongkok, di mana banyak negara kecil saling berperang untuk merebut kekuasaan.
Goujian adalah seorang raja yang terkenal karena semangat juang dan kesetiaannya. Ia berhasil membalas dendam atas kekalahan dan penghinaan yang ia alami dari Raja Fu Chai dari Wu, yang pernah menjadikannya sebagai budak. Ia menggunakan berbagai strategi, termasuk mengirimkan wanita cantik bernama Xi Shi untuk merayu Fu Chai dan melemahkan negaranya. Ia juga berlatih keras dengan pedangnya, tidur di atas jerami, dan menjilat empedu untuk mengingatkan dirinya akan penderitaannya. Setelah 20 tahun, ia akhirnya mengalahkan Wu dan menjadi penguasa di daratan tengah.
Namun, kemenangan Goujian tidak memberikan kedamaian baginya. Ia terus hidup dalam ketakutan dan kecurigaan, bahkan terhadap para penasihat dan teman-temannya. Ia memerintahkan Fan Li, menteri utamanya yang juga mencintai Xi Shi, untuk membunuh Wen Zhong, menteri lainnya yang setia padanya. Fan Li menolak perintah itu dan melarikan diri bersama Xi Shi, meninggalkan pedang Goujian sebagai hadiah perpisahan. Ia kemudian menjadi seorang pedagang kaya dan bijaksana, yang dikenal sebagai bapak ekonomi Tiongkok. Goujian sendiri meninggal dalam kesedihan dan penyesalan, tanpa menikmati hasil kemenangannya.
Pedang Goujian ditemukan pada tahun 1965 di sebuah makam di Tiongkok. Menurut pemimpin tim arkeologi yang bertanggung jawab atas penggalian itu, benda itu ditemukan di sebuah makam dalam kotak kayu kedap udara di sebelah sebuah kerangka. Pedang ini memiliki tulisan kuno pada bilahnya yang berbunyi: "Raja Goujian dari Yue membuat pedang ini untuk penggunaan pribadinya". Tulisan ini menunjukkan bahwa pedang ini dibuat sebagai hadiah untuk raja Goujian atau oleh raja Goujian sendiri.
Karakteristik Pedang Goujian
Pedang Goujian adalah sebuah pedang perunggu yang memiliki panjang 55,7 cm dengan lebar 4,6 cm. Panjang gagangnya 8,4 cm. Pangkal pedang Goujian berbentuk lempengan bulat yang pada lingkar dalamnya terdapat 11 alur lingkaran dengan pahatan yang halus. Pedang ini dihiasi dengan batu mulia glasir biru dan pirus pada pegangan pedang. Bilah pedangnya berbentuk belah ketupat menutupi kedua sisi pedang.