Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perang Boxer: Pemberontakan Anti-Imperialisme yang Mengakhiri Dinasti Kerajaan di Tiongkok

27 Oktober 2023   07:00 Diperbarui: 27 Oktober 2023   07:07 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perang Boxer adalah sebuah peristiwa sejarah yang terjadi di Tiongkok pada tahun 1899-1901, yang melibatkan sebuah gerakan perlawanan rakyat Tiongkok yang menentang dominasi asing dan penindasan Dinasti Qing, dinasti kerajaan terakhir Tiongkok. Perang ini mengubah hubungan Tiongkok dengan negara-negara asing dan mempercepat proses reformasi dan modernisasi di Tiongkok. Dalam artikel ini, kita akan membahas latar belakang, penyebab, jalannya, akibat, dan dampak dari Perang Boxer.

Latar Belakang  penyebab Perang Boxer

Perang Boxer dipicu oleh berbagai faktor yang berkaitan dengan  beberapa faktor penyebab utama dari perang ini yaitu:

- Ketidakpuasan terhadap kehadiran asing. Faktor ini merupakan faktor utama yang memicu Perang Boxer. Rakyat Tiongkok merasa tidak puas dan ketidakadilan terhadap dominasi asing dan penindasan Dinasti Qing. Rakyat Tiongkok merasa bahwa negara-negara asing telah merampas hak-hak dan kekayaan mereka, serta mengancam agama dan budaya mereka. Rakyat Tiongkok juga merasa bahwa pemerintah Qing telah gagal dalam melindungi kepentingan nasional mereka dan telah berkhianat kepada rakyatnya .

- Krisis sosial dan ekonomi. Faktor ini merupakan faktor pendukung yang memicu Perang Boxer. Rakyat Tiongkok mengalami krisis sosial dan ekonomi akibat imperialisme Barat. Banyak petani dan pekerja miskin yang bergabung dengan gerakan Boxer sebagai bentuk protes terhadap ketidaksetaraan sosial dan ekonomi. Banyak pula orang-orang yang mencari penghiburan dalam agama dan kepercayaan tradisional, yang memberikan harapan dan identitas kepada mereka .

- Keterlibatan agama dan kepercayaan tradisional. Faktor ini merupakan faktor pendorong yang memicu Perang Boxer. Gerakan Boxer memiliki dimensi agama yang kuat, yang menjadi sumber motivasi dan inspirasi bagi anggota-anggotanya. Gerakan Boxer juga memiliki misi untuk membersihkan Tiongkok dari pengaruh asing, terutama agama Kristen, yang dianggap sebagai ancaman bagi agama dan budaya tradisional Tiongkok. Gerakan Boxer juga memiliki keyakinan bahwa mereka memiliki kekuatan supranatural untuk melawan senjata asing .

- Kelemahan dan ketidakstabilan pemerintah Qing. Faktor ini merupakan faktor penyulut yang memicu Perang Boxer. Pemerintah Qing tidak mampu mengendalikan atau menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh Tiongkok. Pemerintah Qing juga bersikap ambigu terhadap gerakan Boxer, antara mendukung atau menentangnya. Pada akhirnya, pemerintah Qing memilih untuk mendukung gerakan Boxer sebagai bentuk perlawanan terhadap dominasi asing dan penindasan Dinasti Qing, yang dipandang sebagai boneka dari negara-negara Barat. Sebagian pejabat lainnya, terutama Pangeran Qing, menentang gerakan Boxer dan berusaha menjaga hubungan baik dengan negara-negara Barat.

Jalannya Perang Boxer

Perang Boxer berlangsung selama kurang dari dua tahun, dari November 1899 hingga September 1901. Perang ini melibatkan tiga pihak utama, yaitu gerakan Boxer, pemerintah Qing, dan negara-negara asing. Berikut adalah beberapa tahapan penting dari perang ini:

- Tahap pertama: Pemberontakan Boxer. Tahap ini dimulai pada November 1899, ketika gerakan Boxer mulai melakukan serangan-serangan terhadap orang asing, terutama misionaris dan warga sipil, serta orang Tiongkok yang berpindah agama atau bekerja sama dengan orang asing. Gerakan Boxer juga menyerang infrastruktur modern, seperti rel kereta api, telegraf, dan kantor pos. Gerakan Boxer mendapat dukungan dari sebagian besar rakyat Tiongkok, yang merasa tertindas oleh dominasi asing dan penindasan Qing. Gerakan Boxer juga mendapat dukungan dari sebagian pejabat Qing, yang menganggap gerakan Boxer sebagai bentuk perlawanan terhadap negara-negara asing. Tahap ini berlangsung hingga Juni 1900.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun