Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hua Tuo: Pelopor Teknik Bedah dan Anastesi

23 Oktober 2023   07:00 Diperbarui: 23 Oktober 2023   07:11 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada dua versi tentang bagaimana Hua Tuo meninggal. Versi pertama adalah bahwa ia dibunuh oleh Cao Cao, seorang penguasa perang yang kuat pada zaman Tiga Negara. Cao Cao pernah mengalami sakit kepala yang parah, dan ia meminta Hua Tuo untuk mengobatinya. Hua Tuo berkata bahwa ia harus membuka tengkoraknya untuk mengobati penyakitnya, tetapi Cao Cao mengira bahwa Hua Tuo ingin membunuhnya. Cao Cao kemudian memerintahkan untuk menangkap dan membunuh Hua Tuo.

Versi kedua adalah bahwa ia meninggal karena sakit tua. Ia hidup sampai usia 97 tahun, dan ia meninggal dengan tenang di rumahnya. Ia meninggalkan banyak karya tulis tentang pengobatan, tetapi sayangnya karya-karyanya hilang atau dibakar oleh orang-orang yang tidak menyukainya.

Kedua versi ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tetapi yang pasti adalah bahwa Hua Tuo adalah seorang dokter yang luar biasa dan berjasa bagi dunia pengobatan.

Kesimpulan

Hua Tuo adalah seorang dokter Tiongkok yang hidup pada akhir zaman Dinasti Han, sekitar abad ke-2 Masehi. Ia dikenal sebagai dokter yang sangat hebat, bahkan sampai disebut sebagai "Dewa" oleh banyak orang. Ia memiliki keahlian dalam mengobati berbagai penyakit, melakukan akupuntur, dan melakukan operasi bedah. Ia juga merupakan orang pertama yang menggunakan anestesi dalam operasi bedah, yaitu dengan memberikan pasien ramuan yang disebut "ma fei san" atau "bubuk angin kuda".

Hua Tuo memiliki banyak kisah menarik tentang bagaimana ia menyembuhkan pasien-pasiennya dengan cara-cara yang luar biasa. Ia juga memiliki dedikasi dan ketekunan yang tinggi dalam mencari obat untuk penyakit yang mematikan, dan juga memiliki kemampuan untuk melakukan penelitian ilmiah. Ia meninggalkan banyak karya tulis tentang pengobatan, tetapi sayangnya karya-karyanya hilang atau dibakar oleh orang-orang yang tidak menyukainya.

Hua Tuo adalah pelopor teknik bedah dan anestesi yang patut dihormati dan diteladani oleh para dokter modern. Ia adalah salah satu tokoh terbesar dalam sejarah pengobatan dunia.

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun