Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hua Tuo: Pelopor Teknik Bedah dan Anastesi

23 Oktober 2023   07:00 Diperbarui: 23 Oktober 2023   07:11 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hua Tuo adalah seorang dokter Tiongkok yang hidup pada akhir zaman Dinasti Han, sekitar abad ke-2 Masehi. Ia dikenal sebagai dokter yang sangat hebat, bahkan sampai disebut sebagai "Dewa" oleh banyak orang. 

Hua Tuo memiliki keahlian dalam mengobati berbagai penyakit, melakukan akupuntur, dan melakukan operasi bedah. Ia juga merupakan orang pertama yang menggunakan anestesi dalam operasi bedah, yaitu dengan memberikan pasien ramuan yang disebut "ma fei san" atau "bubuk angin kuda". Ramuan ini dapat membuat pasien tidak merasakan sakit saat operasi berlangsung.

Hua Tuo memiliki banyak kisah menarik tentang bagaimana ia menyembuhkan pasien-pasiennya dengan cara-cara yang luar biasa. Berikut adalah beberapa kisah yang menunjukkan kehebatan Hua Tuo sebagai dokter:

Hua Tuo Menyembuhkan Dua Prajurit dengan Cara Berbeda

Suatu hari, ada dua prajurit yang datang ke Hua Tuo dengan gejala yang sama, yaitu demam dan sakit kepala. Namun, Hua Tuo mendiagnosis mereka dengan cara yang berbeda. Prajurit pertama diberi obat untuk membuatnya berkeringat, sedangkan prajurit kedua diberi obat pencahar. Kedua prajurit tersebut sembuh setelah minum obat.

Ternyata, meskipun mereka memiliki gejala yang sama, penyebabnya berbeda. Prajurit pertama memiliki masalah hormonal, sehingga ia dapat sembuh jika ia dapat berkeringat. Sedangkan prajurit kedua memiliki peradangan, sehingga ia dapat sembuh jika ia dapat buang air besar.

Kisah ini menunjukkan bahwa Hua Tuo memiliki kemampuan untuk mendiagnosis penyakit dengan tepat dan memberikan pengobatan yang sesuai dengan kondisi pasien.

Hua Tuo Menyembuhkan Pejabat yang Melanggar Nasihatnya

Ada seorang pejabat yang mencari pengobatan dari Hua Tuo karena merasa tidak enak badan. Setelah Hua Tuo mengobatinya, pejabat tersebut secara bertahap merasa lebih baik. Hua Tuo berkata kepada pejabat tersebut untuk banyak beristirahat meskipun kondisinya sudah membaik, dan juga memintanya untuk tidak melakukan hubungan intim karena dapat membahayakan nyawanya.

Setelah beberapa lama, istri pejabat tersebut datang untuk menjenguk suaminya yang sakit. Setelah mereka bertemu, mereka melakukan hubungan intim yang membuat kondisi pejabat tersebut memburuk dan kemudian meninggal tiga hari kemudian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun