Zhu Rongji adalah salah satu tokoh politik Tiongkok yang paling berpengaruh dan dihormati dalam sejarah. Dia menjabat sebagai perdana menteri Tiongkok dari tahun 1998 hingga 2003, dan dikenal sebagai salah satu arsitek utama dari pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang luar biasa pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21. Dia juga terkenal dengan ketegasannya dalam memberantas korupsi di negaranya, yang merupakan salah satu masalah besar yang menghambat pembangunan dan stabilitas negara tersebut.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang kisah, karakter, dan prestasi Zhu Rongji sebagai pemimpin reformis Tiongkok, serta latar belakang, motivasi, dan dampak dari ucapan legendarisnya, yaitu: "Beri saya 100 peti mati, 99 akan saya gunakan untuk mengubur para koruptor, dan 1 untuk saya kalau saya melakukan tindakan korupsi."
Kisah Zhu Rongji
Zhu Rongji lahir pada tahun 1928 di Changsha, Hunan. Dia bergabung dengan Partai Komunis Tiongkok (PKT) pada tahun 1949, pada tahun yang sama dengan berdirinya Republik Rakyat Tiongkok. Dia bekerja di Komisi Perencanaan Negara antara tahun 1952 dan 1958, dan mengkritik kebijakan ekonomi Mao Zedong selama Kampanye Seratus Bunga pada tahun 1957. Akibatnya, dia dicap sebagai "kaum kanan" dan dikeluarkan dari PKT. Dia kemudian dikirim untuk bekerja di sebuah sekolah kader terpencil.
Zhu Rongji mendapat pengampunan pada tahun 1962, setelah kelaparan yang disebabkan oleh Lompatan Jauh ke Depan. Dia kembali ditugaskan di Komisi Perencanaan Negara. Namun, dia kembali dibersihkan selama Revolusi Kebudayaan, di mana dia dikirim untuk dididik ulang di sebuah Sekolah Kader Tujuh Mei.
Setelah kematian Mao Zedong pada tahun 1976 dan naiknya Deng Xiaoping sesudahnya, Zhu Rongji direhabilitasi secara politik dan diizinkan bergabung dengan PKT. Dia bekerja di Kementerian Minyak dari tahun 1976 hingga 1979, dan bergabung dengan Komisi Ekonomi Negara, penerus Komisi Perencanaan Negara, pada tahun 1979. Dia menjabat sebagai wakil menteri Komisi tersebut dari tahun 1983 hingga 1987.
Pada tahun 1988, dia menjadi wali kota Shanghai, di mana dia mengejar reformasi ekonomi. Dia bekerja sama dengan sekretaris PKT Shanghai Jiang Zemin, yang dia gantikan sebagai sekretaris PKT Shanghai pada tahun 1989, ketika Jiang dipromosikan menjadi sekretaris jenderal PKT. Zhu menjadi wakil perdana menteri pertama pada tahun 1993, melayani di bawah perdana menteri Li Peng, di mana dia mengejar reformasi ekonomi lebih lanjut. Dia lebih lanjut dipromosikan menjadi perdana menteri pada tahun 1998.
Karakter Zhu Rongji
Zhu Rongji dikenal sebagai seorang pemimpin yang tegas, berani, dan jujur. Dia tidak takut untuk mengkritik kebijakan-kebijakan yang tidak rasional atau tidak efektif, serta memberikan contoh dan teladan bagi para pejabat dan rakyat. Dia juga memiliki humor yang tajam dan karisma yang tinggi yang membuatnya disegani dan dicintai oleh banyak orang  .
Salah satu contoh dari karakter Zhu Rongji adalah ketika dia menghadapi krisis keuangan Asia pada tahun 1997-1998, yang melanda negara-negara tetangganya seperti Thailand, Indonesia, dan Korea Selatan. Banyak orang yang menyarankan Zhu untuk menurunkan nilai tukar yuan, mata uang Tiongkok, untuk meningkatkan daya saing ekspor Tiongkok. Namun, Zhu menolak untuk melakukannya, dengan alasan bahwa hal itu akan merugikan perekonomian Tiongkok dan negara-negara lain. Dia mengatakan: "Jika kita menurunkan nilai tukar yuan, kita akan menyebabkan kekacauan di dunia. Kita tidak akan pernah melakukan hal itu." . Zhu berhasil menstabilkan nilai tukar yuan dengan mengikatnya ke dolar AS pada tahun 1994, dan membantu Tiongkok menghindari krisis keuangan Asia .
Contoh lain dari karakter Zhu Rongji adalah ketika dia memimpin negosiasi untuk masuknya Tiongkok ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada tahun 2001. Zhu bersedia untuk melakukan banyak konsesi dan reformasi untuk memenuhi syarat-syarat WTO, seperti mengurangi tarif impor, membuka pasar domestik, dan melindungi hak kekayaan intelektual. Namun, dia juga menuntut perlakuan yang adil dan setara dari negara-negara anggota WTO lainnya. Dia mengatakan: "Kita tidak akan bergabung dengan WTO dengan harga apapun. Kita hanya akan bergabung dengan WTO dengan harga yang wajar." . Zhu berhasil menyelesaikan negosiasi tersebut setelah bertahun-tahun perundingan yang sulit, dan membuka jalan bagi Tiongkok untuk menjadi bagian dari sistem perdagangan global .
Prestasi Zhu Rongji
Zhu Rongji adalah salah satu perdana menteri Tiongkok yang paling berpengaruh dan dihormati dalam sejarah. Dia dianggap sebagai salah satu arsitek utama dari pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang luar biasa pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21. Dia berhasil meningkatkan produk domestik bruto (PDB) Tiongkok dari US$ 960 miliar pada tahun 1998 menjadi US$ 1,4 triliun pada tahun 2003, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 8 persen . Dia juga berhasil mengurangi angka kemiskinan dari 212 juta orang pada tahun 1998 menjadi 135 juta orang pada tahun 2003, dengan rata-rata penurunan sebesar 15 juta orang per tahun .
Selain itu, Zhu juga berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan lingkungan di Tiongkok. Dia meningkatkan alokasi anggaran untuk pendidikan dari 2 persen PDB pada tahun 1998 menjadi 3 persen PDB pada tahun 2003, dengan rata-rata kenaikan sebesar 20 persen per tahun . Dia juga meningkatkan alokasi anggaran untuk kesehatan dari 1,5 persen PDB pada tahun 1998 menjadi 2 persen PDB pada tahun 2003, dengan rata-rata kenaikan sebesar 33 persen per tahun . Dia juga meningkatkan alokasi anggaran untuk perlindungan sosial dari 4 persen PDB pada tahun 1998 menjadi 6 persen PDB pada tahun 2003, dengan rata-rata kenaikan sebesar 50 persen per tahun .
Selain itu, Zhu juga mengambil langkah-langkah untuk mengurangi polusi udara dan air, dan melindungi sumber daya alam di Tiongkok. Dia mengeluarkan undang-undang tentang pencegahan dan pengendalian pencemaran udara pada tahun 2000, yang menetapkan standar emisi kendaraan bermotor dan industri . Dia juga mengeluarkan undang-undang tentang pencegahan dan pengendalian pencemaran air Pada tahun 2000, yang menetapkan standar emisi kendaraan bermotor dan industri. Dia juga mengeluarkan undang-undang tentang pencegahan dan pengendalian pencemaran air pada tahun 2001, yang menetapkan standar kualitas air dan pembuangan limbah. Dia juga meluncurkan proyek-proyek besar untuk melestarikan sumber daya alam, seperti Proyek Penghijauan Besar-Besaran, Proyek Perlindungan Hutan Alam, dan Proyek Transfer Air Selatan ke Utara .
Latar Belakang Ucapan Legendaris Zhu Rongji
"Beri saya 100 peti mati, 99 akan saya gunakan untuk mengubur para koruptor, dan 1 untuk saya kalau saya melakukan tindakan korupsi."
Ucapan ini diucapkan ketika dia dilantik menjadi perdana menteri Tiongkok pada tahun 1998. Ucapan ini mencerminkan latar belakang, motivasi, dan dampak dari upaya Zhu Rongji dalam memberantas korupsi di Tiongkok. Ucapan ini mencerminkan kondisi Tiongkok pada saat itu, yang mengalami masalah besar akibat korupsi yang merajalela di antara pejabat-pejabat negara. Korupsi telah menghambat pembangunan dan stabilitas negara, serta merugikan kepentingan rakyat. Menurut Transparency International, sebuah organisasi non-pemerintah yang mengukur tingkat persepsi korupsi di berbagai negara, Tiongkok berada di peringkat ke-59 dari 99 negara pada tahun 1998, dengan skor 3,5 dari 10. Skor ini menunjukkan bahwa Tiongkok memiliki tingkat korupsi yang tinggi.
Ucapan ini juga mencerminkan motivasi Zhu Rongji dalam memberantas korupsi di Tiongkok, yaitu untuk mereformasi ekonomi dan masyarakat Tiongkok. Zhu Rongji adalah seorang politikus reformis yang dikenal sebagai salah satu arsitek utama dari pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang luar biasa pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21. Dia berusaha mereformasi sektor perbankan negara, memperbaiki sistem perbankan dan keuangan, membuka pasar Tiongkok kepada dunia, dan mengintegrasikan Tiongkok ke dalam sistem perdagangan global. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, dia menyadari bahwa korupsi harus diberantas dengan tegas dan tanpa kompromi.
Ucapan ini bukan hanya sekadar retorika, tetapi juga diwujudkan dalam tindakan nyata. Zhu Rongji menegakkan hukum secara ketat dan tanpa pandang bulu, baik terhadap pejabat tinggi maupun rendah, sipil maupun militer, partai maupun non-partai. Dia tidak segan-segan untuk memberhentikan, menangkap, atau mengeksekusi para koruptor yang terbukti bersalah. Beberapa kasus korupsi besar yang ditangani oleh Zhu Rongji antara lain adalah kasus Cheng Kejie, seorang pejabat tinggi Partai Komunis Tiongkok yang dihukum mati karena terlibat suap sebesar US$ 5 juta pada tahun 2000; kasus Hu Changqing, seorang kolega Zhu Rongji yang juga dihukum mati karena menerima suap berupa mobil dan permata bernilai sekitar Rp 5 miliar pada tahun 2001; dan kasus Liu Jinbao, seorang gubernur Bank of China di Hong Kong yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena melakukan penipuan dan pencucian uang senilai US$ 1 miliar pada tahun 2002 . Ucapan dan tindakan Zhu Rongji memberikan efek jera bagi para koruptor potensial, serta meningkatkan kepercayaan rakyat terhadap pemerintah dan partai .
Zhu Rongji adalah salah satu tokoh politik Tiongkok yang paling berpengaruh dan dihormati dan menjabat sebagai perdana menteri Tiongkok dari tahun 1998 hingga 2003. Dia dikenal sebagai salah satu arsitek utama dari pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang luar biasa pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21. Dia juga terkenal dengan ketegasannya dalam memberantas korupsi di negaranya, yang merupakan salah satu masalah besar yang menghambat pembangunan dan stabilitas negara tersebut.
 Ucapannya yang legendaris, "Beri saya 100 peti mati, 99 akan saya gunakan untuk mengubur para koruptor, dan 1 untuk saya kalau saya melakukan tindakan korupsi." mencerminkan latar belakang, motivasi, dan dampak dari upaya Zhu Rongji dalam memberantas korupsi di Tiongkok, serta karakter dan prestasi Zhu Rongji sebagai pemimpin reformis Tiongkok. Bagaimana dengan negara kita Indonesia? apakah kita bisa belajar dari Zhu Rongji dan memberantas korupsi di negeri tercinta ini? Terima kasih sudah membaca artikel ini hingga akhir, semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi kita semua.
Sumber:
- Zhu Rongji - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, https://id.wikipedia.org/wiki/Zhu_Rongji
- Zhu Rongji | Biography & Facts | Britannica, https://www.britannica.com/biography/Zhu-Rongji
- Berantas Korupsi: Belajarlah dari China | kumparan.com, https://kumparan.com/yulius-kaka/berantas-korupsi-belajarlah-dari-china
- Zhu Rongji and China's Economic Take-Off -- NUS East Asian Institute, https://research.nus.edu.sg/eai/2021/05/24/zhu-rongji-and-chinas-economic-take-off/
- 1998 - CPI - Transparency.org, https://www.transparency.org/en/cpi/1998
- Kisah Zhu Rongji : BERI SAYA 100 PETI MATI, 99 AKAN SAYA KIRIM UNTUK MENGUBUR KORUPTOR - YouTube, https://www.youtube.com/watch?v=Z7dKpBMxrx4
- HOW ZHU RONGJI FIGHT BRUTALLY AGAINST CORROPTOR - YouTube, https://www.youtube.com/watch?v=1NgiVZyjbSo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H