- Etika: sebuah panduan perilaku yang didasarkan pada hukum karma, yaitu prinsip sebab akibat yang mengatur semua tindakan.
Dalai Lama juga menekankan pentingnya dialog antar-agama dan antar-budaya untuk mempromosikan perdamaian dan harmoni di dunia. Dia sering bertemu dengan pemimpin dan tokoh dari berbagai tradisi agama dan spiritual, seperti Katolik, Islam, Hindu, Yahudi, dan lainnya, untuk berbagi pengalaman dan pemahaman.
Peran Dalai Lama
Dalai Lama memiliki peran ganda sebagai pemimpin spiritual dan politik dari Tibet. Sebagai pemimpin spiritual, dia bertanggung jawab untuk menjaga dan menyebarkan ajaran Buddha Mahayana Tibet, serta memberikan bimbingan dan berkah kepada umatnya. Sebagai pemimpin politik, dia berjuang untuk mempertahankan hak-hak dan identitas rakyat Tibet, serta menegosiasikan dengan pemerintah China untuk mencapai solusi damai bagi masalah Tibet.
Namun, peran politik Dalai Lama telah berubah seiring waktu. Pada tahun 2011, dia mengundurkan diri dari jabatan kepala negara Tibet di pengasingan dan menyerahkan wewenangnya kepada pemimpin terpilih secara demokratis, yang dikenal sebagai Sikyong atau Perdana Menteri. Hal ini dilakukan untuk memisahkan urusan agama dan politik, serta untuk mempersiapkan masa depan Tibet tanpa Dalai Lama. Dalai Lama tetap menjadi pemimpin spiritual dan simbol nasional bagi rakyat Tibet.
berjuang untuk mempertahankan hak-hak dan identitas rakyat Tibet, serta menegosiasikan dengan pemerintah China untuk mencapai solusi damai bagi masalah Tibet.
Tantangan dan Prospek Dalai Lama
Dalai Lama menghadapi banyak tantangan dan prospek dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin spiritual Buddha Mahayana Tibet. Beberapa di antaranya adalah:
- Pemilihan reinkarnasi: proses pemilihan reinkarnasi Dalai Lama adalah sangat rumit dan berpotensi konflik. Pemerintah China mengklaim hak untuk menunjuk atau menolak kandidat reinkarnasi Dalai Lama, sementara banyak umat Buddha Tibet dan dunia tidak mengakui otoritas China dalam hal ini. Dalai Lama saat ini juga telah menyatakan bahwa hanya dia yang memiliki otoritas akhir atas reinkarnasinya, dan bahwa dia bisa saja tidak bereinkarnasi atau bereinkarnasi di negara bebas yang tidak berada di bawah kekuasaan China.
- Situasi Tibet: situasi Tibet masih sangat sulit dan tidak menentu. Rakyat Tibet masih mengalami diskriminasi, penindasan, dan pelanggaran hak asasi manusia oleh pemerintah China. Banyak biara, kuil, dan situs-situs budaya Tibet telah dihancurkan atau dikomersialkan oleh China. Banyak orang Tibet juga telah melarikan diri ke negara-negara tetangga atau pengasingan untuk mencari kebebasan dan keselamatan.
- Dialog dengan China: dialog dengan China adalah salah satu cara untuk mencari solusi damai bagi masalah Tibet. Dalai Lama telah mengusulkan "Jalan Tengah", yaitu sebuah pendekatan yang tidak menuntut kemerdekaan penuh bagi Tibet, tetapi otonomi nyata dalam kerangka Republik Rakyat China. Namun, pemerintah China menolak untuk mengakui Dalai Lama sebagai perwakilan sah dari rakyat Tibet, dan menganggapnya sebagai "pemisah" yang ingin memecah belah negara.