Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Festival Tengah Musim Gugur: Sebuah Perayaan Penuh Makna dan Tradisi

29 September 2023   05:00 Diperbarui: 29 September 2023   05:13 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Festival Tengah Musim Gugur di Dunia

Festival tengah musim gugur tidak hanya dirayakan di Tiongkok, tetapi juga di berbagai negara lain yang memiliki populasi Tionghoa atau budaya serumpun. Festival ini memiliki nama-nama yang berbeda-beda sesuai dengan bahasa dan adat setempat. Beberapa contoh nama festival tengah musim gugur di dunia adalah:

- Tet Trung Thu di Vietnam, yang berarti "festival pertengahan musim gugur". Festival ini juga disebut sebagai "festival anak-anak" karena banyak kegiatan yang ditujukan untuk anak-anak, seperti menonton pertunjukan boneka air, membawa lentera berbentuk ikan atau bintang, atau memainkan permainan tradisional seperti loncat tali atau congklak.

- Chuseok di Korea Selatan, yang berarti "festival panen". Festival ini dirayakan pada tanggal 15 bulan 8 kalender lunar, sama seperti festival tengah musim gugur di Tiongkok. Festival ini adalah salah satu hari libur nasional terpenting di Korea Selatan.

Orang-orang biasanya pulang ke kampung halaman mereka untuk berkumpul bersama keluarga, mengunjungi makam leluhur, mempersembahkan sesaji kepada leluhur, dan menikmati makanan khas seperti songpyeon (kue beras ketan isi pasta kacang) atau jeon (pancake goreng) .

- Tsukimi di Jepang, yang berarti "menonton bulan". Festival ini dirayakan pada malam-malam bulan purnama pada bulan September atau Oktober dalam kalender Gregorian. 

Festival ini adalah salah satu cara untuk mengekspresikan rasa hormat dan cinta kepada bulan, yang dianggap sebagai simbol kecantikan, kesucian, dan kesuburan. 

Orang-orang biasanya menyiapkan sesaji seperti dango (kue beras bulat), kastanye, ubi jalar, atau sake (arak beras) di halaman rumah atau balkon. Mereka kemudian menatap bulan sambil menikmati makanan dan minuman, serta membaca puisi tentang bulan.

- Mid-Autumn Festival di Singapura, Malaysia, Indonesia, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya, yang merupakan festival yang dirayakan oleh komunitas Tionghoa di sana. 

Festival ini mirip dengan festival tengah musim gugur di Tiongkok, dengan kue bulan sebagai makanan utama. Festival ini juga memiliki unsur-unsur budaya lokal, seperti menyalakan lentera berbentuk binatang atau bunga, mengadakan pawai atau karnaval, atau menggelar pertunjukan seni dan budaya.

- Moon Festival di Taiwan, yang merupakan festival yang dirayakan oleh seluruh rakyat Taiwan. Festival ini juga mirip dengan festival tengah musim gugur di Tiongkok, dengan kue bulan sebagai makanan utama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun