Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Festival Tengah Musim Gugur: Sebuah Perayaan Penuh Makna dan Tradisi

29 September 2023   05:00 Diperbarui: 29 September 2023   05:13 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada zaman Dinasti Ming (1368-1644 M) dan Qing (1644-1912 M), festival tengah musim gugur menjadi lebih meriah dan bervariasi. Orang-orang menyalakan lentera kertas yang berwarna-warni dan berbentuk berbagai binatang atau benda. Lentera melambangkan harapan, impian, dan keinginan. Beberapa lentera juga memiliki teka-teki yang harus ditebak oleh orang-orang yang melihatnya.

Festival tengah musim gugur juga memiliki kaitan dengan kisah Dewi Bulan Chang'e, yang menurut legenda tinggal di bulan bersama kelinci bulan setelah meminum ramuan hidup abadi. Kisah ini menggambarkan cinta, pengorbanan, kesetiaan, dan idealisme . 

Pada malam festival, orang-orang akan menatap bulan dan menceritakan kisah Chang'e sambil menikmati kue bulan .

Cara Merayakan Festival Tengah Musim Gugur

Festival tengah musim gugur di Tiongkok adalah festival yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa untuk menyatakan rasa syukur dan penghargaan atas hasil panen dan kehidupan yang sejahtera. Festival ini juga melambangkan keindahan, keutuhan, dan keharmonisan keluarga. 

Berikut adalah beberapa cara merayakan festival tengah musim gugur di Tiongkok:

- Berkumpul bersama keluarga dan teman untuk menikmati kue bulan, penganan tradisional yang berbentuk bulat dan memiliki berbagai isi . Kue bulan merupakan simbol persatuan dan keselarasan keluarga.

- Memuja bulan dengan menyiapkan sesaji seperti buah-buahan, kue-kue, arak bunga osmanthus, dan dupa . Memuja bulan dianggap sebagai cara menghormati Dewi Bulan Chang'e, yang menurut legenda tinggal di bulan bersama kelinci bulan setelah meminum ramuan hidup abadi .

- Menyalakan lentera kertas yang berwarna-warni dan berbentuk berbagai binatang atau benda . Lentera melambangkan harapan, impian, dan keinginan. Beberapa lentera juga memiliki teka-teki yang harus ditebak oleh orang-orang yang melihatnya.

- Mengikuti kegiatan budaya seperti balap perahu naga, menari naga atau singa, menulis puisi, atau memainkan permainan tradisional seperti melempar dadu atau bermain kartu  . Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan semangat, kegembiraan, dan kebersamaan.

Festival tengah musim gugur di Tiongkok adalah festival yang penuh dengan makna dan tradisi. Festival ini mencerminkan nilai-nilai dan kekayaan budaya Tionghoa yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Festival ini juga menjadi kesempatan bagi orang-orang untuk bersyukur, bersenang-senang, dan bercengkrama dengan orang-orang terkasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun