Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Miyamoto Musashi: Pendekar Pedang, Filsuf, dan Penulis Legendaris Jepang

20 September 2023   07:00 Diperbarui: 20 September 2023   07:15 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://e0.pxfuel.com/wallpapers/629/674/desktop-wallpaper-miyamoto-musashi.jpg

Miyamoto Musashi adalah salah satu tokoh paling terkenal dan dihormati dalam sejarah Jepang. Dia adalah seorang pendekar pedang, filsuf, strategi, dan penulis yang hidup pada abad ke-16 dan ke-17. Dia dikenal karena gaya bertarungnya yang unik dengan dua pedang, yang disebut Niten Ichi-ryū, dan karena catatan tak terkalahkan dalam 61 duel. Dia juga menulis The Book of Five Rings, sebuah karya klasik tentang strategi dan seni bela diri, dan The Path of Aloneness, sebuah kumpulan pemikiran dan prinsip pribadinya. Dia dianggap sebagai salah satu pendekar pedang terbesar dalam sejarah Jepang dan legenda di dunia seni bela diri.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang kehidupan, prestasi, dan warisan Miyamoto Musashi, serta filsafat hidup yang diajarkannya melalui karyanya. Kita juga akan melihat bagaimana kita dapat mengaplikasikan pelajaran dari Musashi dalam kehidupan kita sendiri.

Kehidupan Miyamoto Musashi

Miyamoto Musashi lahir di Provinsi Harima atau Provinsi Mimasaka, Jepang, sekitar tahun 1584. Nama aslinya adalah Shinmen Takezō. Dia kemudian mengambil nama Musashi, yang merupakan bacaan lain dari kanji untuk Takezō.

Ayahnya, Shinmen Munisai, adalah seorang seniman bela diri yang terampil dan ahli pedang dan jutte (sejenis pentungan logam). Kakeknya, Hirata Shōgen, adalah seorang pengikut klan Shinmen, tuan dari Kastil Takayama.

Dia memiliki duel pertamanya pada usia 13 tahun, ketika dia membunuh Arima Kihei, seorang samurai dari sekolah seni bela diri Shintō Ryū, dengan sebuah tongkat kayu. Dia kemudian meninggalkan rumahnya dan berkeliling Jepang, menantang dan mengalahkan banyak pendekar pedang terkenal.

Dia berperang dalam beberapa pertempuran selama periode sejarah Jepang yang bergejolak yang dikenal sebagai periode Sengoku (1467–1603) dan periode Edo awal (1603–1868). Dia berperang untuk berbagai tuan dan klan, seperti Toyotomi Hideyoshi, Tokugawa Ieyasu, Ukita Hideie dan Hosokawa Tadaoki.

Dia memiliki banyak duel yang terkenal, seperti melawan klan Yoshioka di Kyoto, Musō Gonnosuke di Edo, Matsudaira Dewa no Kami di Izumo dan Sasaki Kojirō di Funashima. Duelnya dengan Sasaki Kojirō adalah duel terakhir dan paling terkenalnya. Dia membunuh Kojirō dengan pedang kayu yang dipahat dari dayung.

Dia mendirikan sekolah pedangnya sendiri, yang disebut Niten Ichi-ryū atau Dua Langit sebagai Satu Gaya. Dia mengajarkan murid-muridnya untuk menggunakan pedang panjang (katana) dan pedang pendek (wakizashi) secara bersamaan, serta senjata lain seperti tombak dan busur. Dia juga menekankan pentingnya strategi, taktik, filsafat dan spiritualitas dalam seni bela diri.

Dia menulis The Book of Five Rings pada tahun 1643, ketika dia tinggal di sebuah gua sebagai pertapa. Buku ini dibagi menjadi lima bab: Bumi, Air, Api, Angin dan Kekosongan. Setiap bab mewakili unsur alam dan prinsip strategi. Buku ini dianggap sebagai karya agung teori militer dan telah mempengaruhi banyak pemimpin dan pemikir dari berbagai bidang.

Dia menulis The Path of Aloneness pada tahun 1645, tidak lama sebelum kematiannya. Buku ini adalah kumpulan 21 ajaran yang mengekspresikan filsafat dan cara hidupnya. Beberapa ajaran ini adalah: "Jangan berpikir tidak jujur", "Jangan mencari kesenangan demi kesenangan itu sendiri", "Jangan bertindak mengikuti kepercayaan adat" dan "Hormati Buddha dan dewa-dewa tanpa mengandalkan bantuan mereka". Buku ini juga dianggap sebagai karya klasik kebijaksanaan dan etika.

Dia meninggal pada 13 Juni 1645, pada usia 61 tahun, di Provinsi Higo (sekarang Prefektur Kumamoto), Jepang. Dia meninggal dengan tenang dalam tidurnya setelah memberikan tulisannya kepada muridnya yang paling penting, Terao Magonojō. Makamnya terletak di gua Reigandō tempat dia menulis The Book of Five Rings. Sebuah patungnya berdiri di depan gua.

Prestasi dan Warisan Miyamoto Musashi

Miyamoto Musashi adalah seorang jenius dalam seni bela diri dan strategi. Dia menciptakan gaya pedang ganda yang unik dan efektif, yang memungkinkannya mengalahkan semua lawannya dalam duel. Dia juga menulis beberapa buku yang menjelaskan prinsip-prinsip dan praktiknya dalam seni bela diri dan strategi, yang masih relevan hingga sekarang.

Musashi juga adalah seorang seniman, penulis, dan filsuf yang berbakat. Dia menguasai berbagai bidang selain pedang, seperti kaligrafi, lukisan, patung, puisi, dan filsafat. Dia menciptakan karya-karya seni yang indah dan mengesankan, seperti lukisan dua naga yang saling bertarung atau patung Buddha dari kayu. Dia juga menulis puisi-puisi yang menyentuh dan mendalam, seperti:

- Dalam mimpi saya 

- Aku melihat bunga-bunga musim semi 

- Mekar di padang rumput 

- Tapi ketika aku bangun 

- Aku menyadari bahwa itu hanyalah mimpi 

- Dan aku merasa sedih

Musashi juga adalah seorang filsuf yang bijaksana dan berwawasan luas. Dia mengembangkan filsafat hidupnya sendiri, yang didasarkan pada pengalaman dan pemahamannya tentang seni bela diri, strategi, dan Zen. Dia mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, adaptasi, kesadaran diri, dan integrasi pikiran dan tubuh. Dia juga mengajarkan cara menghadapi tantangan hidup dengan tenang, percaya diri, dan rendah hati.

Musashi telah memberikan inspirasi dan pengaruh besar bagi banyak orang dari berbagai latar belakang dan generasi. Banyak pendekar pedang, seniman bela diri, tentara, polisi, atlet, bisnisman, politisi, penulis, seniman, dan pemikir yang mengagumi dan belajar dari Musashi. Banyak buku, film, komik, anime, game, dan karya seni lainnya yang didedikasikan atau terinspirasi oleh Musashi.

Musashi adalah salah satu tokoh paling terkenal dan dihormati dalam sejarah Jepang. Dia adalah simbol keberanian, kecerdasan, kreativitas, dan kebijaksanaan. Dia adalah contoh nyata dari seseorang yang mencapai kesempurnaan dalam seni bela diri dan hidup.


Filsafat Hidup Miyamoto Musashi

Filsafat hidup Miyamoto Musashi adalah filsafat yang berdasarkan pada pengalaman dan pemahamannya tentang seni bela diri, strategi, dan Zen. Filsafat ini dapat diringkas dalam lima aspek utama:

- Strategi: Ini berarti kita harus fokus pada hal-hal yang penting dan menghilangkan hal-hal yang mengganggu. Kita juga harus mempelajari prinsip-prinsip dan praktek langsung dalam bertindak menghadapi situasi nyata.

- Praktik: Ini berarti kita harus berlatih dengan tekun dan menguji apa yang kita pelajari dalam situasi nyata. Kita juga harus mengajarkan orang lain, karena dengan demikian kita dapat memperdalam pemahaman dan penerapan kita terhadap keterampilan atau pengetahuan apa pun.

- Adaptasi: Ini berarti kita harus bersikap fleksibel dan siap menghadapi segala situasi yang tidak terduga. Kita juga harus menggunakan pandangan yang tidak fokus, yang memungkinkan kita bereaksi terhadap segala sesuatu, siap untuk segala hal sambil tidak fokus pada sesuatu secara khusus.

- Kesadaran diri: Ini berarti kita harus jujur terhadap diri sendiri dan mengetahui kekuatan dan kelemahan kita sendiri. Kita juga harus bersikap terbuka terhadap kritik dan umpan balik dari orang lain, dan memperhatikan perasaan bercampur yang mungkin menjadi pesan dari suara batin kita.

- Integrasi pikiran dan tubuh: Ini berarti kita harus menyelaraskan pikiran dan tubuh kita dalam harmoni, sehingga kita dapat mencapai keseimbangan dan kecepatan optimal. Kita juga harus melatih kedua tangan kita agar sama kuat dan terampil dalam mengayunkan pedang.

- Keseimbangan: Ini berarti kita harus menemukan keseimbangan antara aspek-aspek yang berlawanan dalam hidup kita, seperti kerja dan istirahat, aksi dan refleksi, serius dan santai, material dan spiritual, dll. Kita juga harus menemukan keseimbangan antara diri kita sendiri dan orang lain, antara individu dan masyarakat, antara manusia dan alam.

Filsafat hidup Miyamoto Musashi adalah filsafat yang praktis, realistis, dan universal. Filsafat ini dapat membantu kita menghadapi tantangan hidup dengan tenang, percaya diri, dan rendah hati. Filsafat ini juga dapat membantu kita mengembangkan potensi diri kita secara maksimal, dan mencapai kesempurnaan dalam seni bela diri dan hidup.


Bagaimana Mengaplikasikan Pelajaran dari Miyamoto Musashi

Bagaimana kita dapat mengaplikasikan pelajaran dari Miyamoto Musashi dalam kehidupan kita sendiri? Berikut adalah beberapa saran yang dapat kita lakukan:

- Belajarlah dari pengalaman. Musashi belajar banyak dari pengalaman bertarungnya, baik yang menang maupun yang kalah. Dia juga belajar dari pengalaman hidupnya sebagai seorang prajurit, petualang, dan pertapa. Kita juga dapat belajar dari pengalaman kita sendiri, baik yang sukses maupun yang gagal. Kita dapat menganalisis apa yang berhasil dan apa yang tidak, apa yang bisa kita perbaiki dan apa yang bisa kita pertahankan. Kita juga dapat belajar dari pengalaman orang lain, baik yang dekat maupun yang jauh, baik yang hidup maupun yang mati.

- Berlatihlah dengan tekun. Musashi berlatih dengan pedang kayu atau bambu setiap hari, dan menggunakan kedua tangannya untuk menguasai teknik pedang ganda Niten Ichi-ryū. Dia juga berlatih dengan senjata lain seperti tombak dan busur. Kita juga dapat berlatih dengan tekun dalam bidang atau keterampilan apa pun yang ingin kita kuasai. Kita dapat mencari guru atau mentor yang dapat membimbing kita, atau belajar secara mandiri melalui buku, video, podcast, atau sumber lainnya. Kita juga dapat berlatih dengan orang lain yang memiliki minat atau tujuan yang sama dengan kita, atau tantangan diri kita sendiri dengan mencoba hal-hal baru atau sulit.

- Pelajarilah berbagai bidang. Musashi tidak hanya ahli dalam pedang, tetapi juga dalam seni, sastra, agama, dan sejarah. Dia menguasai berbagai bidang selain pedang, seperti kaligrafi, lukisan, patung, puisi, dan filsafat. Dia juga mempelajari prinsip-prinsip dan praktik dari berbagai profesi atau pekerjaan, baik yang berkaitan dengan seni bela diri maupun tidak. Kita juga dapat pelajari berbagai bidang selain bidang utama kita, baik yang berhubungan maupun tidak. Kita dapat memperluas wawasan dan pengetahuan kita, dan melihat hubungan dan kesempatan di antara mereka. Kita juga dapat mengembangkan kreativitas dan fleksibilitas kita, dan menemukan passion atau hobi kita.

- Gunakanlah pandangan yang tidak fokus. Musashi menggunakan pandangan yang tidak fokus, yang memungkinkan dia bereaksi terhadap segala sesuatu, siap untuk segala hal sambil tidak fokus pada sesuatu secara khusus. Dia juga melihat hal-hal yang jauh seolah-olah mereka dekat, dan hal-hal yang dekat seolah-olah mereka jauh, untuk menghindari gangguan. Kita juga dapat menggunakan pandangan yang tidak fokus dalam kehidupan kita. Kita dapat memperhatikan lingkungan dan situasi kita, dan siap untuk menghadapi apa pun yang terjadi. Kita juga dapat melihat hal-hal dari perspektif yang berbeda, dan tidak terpaku pada satu sudut pandang atau asumsi saja.

- Jangan lakukan apa pun yang tidak berguna. Musashi menghindari hal-hal yang sia-sia atau tidak produktif, seperti gerakan yang berlebihan, pikiran yang negatif, atau tindakan yang tidak etis. Dia juga fokus pada hal-hal yang penting atau bermanfaat, seperti tujuan yang jelas, sikap yang positif, atau perilaku yang mulia. Kita juga dapat menghindari hal-hal yang tidak berguna dalam hidup kita. Kita dapat mengurangi atau menghilangkan hal-hal yang menghabiskan waktu, energi, atau uang kita tanpa memberikan nilai atau kebahagiaan. Kita juga dapat fokus pada hal-hal yang berguna dalam hidup kita. Kita dapat menetapkan atau mengejar tujuan yang bermakna, memiliki sikap yang optimis, atau melakukan tindakan yang baik.

Miyamoto Musashi adalah seorang pendekar pedang, filsuf, dan penulis legendaris Jepang. Dia adalah pencipta gaya pedang ganda Niten Ichi-ryū, dan penulis The Book of Five Rings dan The Path of Aloneness. Dia adalah simbol keberanian, kecerdasan, kreativitas, dan kebijaksanaan.

Musashi mengajarkan filsafat hidupnya melalui karyanya, yang didasarkan pada pengalaman dan pemahamannya tentang seni bela diri, strategi, dan Zen. Filsafat ini dapat diringkas dalam lima aspek utama: strategi, praktik, adaptasi, kesadaran diri, dan integrasi pikiran dan tubuh.

Kita dapat mengaplikasikan pelajaran dari Musashi dalam kehidupan kita sendiri dengan belajar dari pengalaman, berlatih dengan tekun, pelajari berbagai bidang, gunakan pandangan yang tidak fokus, dan jangan lakukan apa pun yang tidak berguna. Dengan demikian, kita dapat mengikuti jejak Musashi dalam mencapai kesempurnaan dalam seni bela diri dan hidup.

Sumber:

Miyamoto Musashi - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, https://id.wikipedia.org/wiki/Miyamoto_Musashi

The Book of Five Rings - Wikidata, https://www.wikidata.org/wiki/Q572180

Siapa Samurai Miyamoto Musashi? Ini Biografi Hingga Quotes Terkenalnya - Lister.co.id, https://lister.co.id/blog/siapa-samurai-miyamoto-musashi-ini-biografi-hingga-quotes-terkenalnya/

Hyoho Niten Ichi Ryu Techniques - Instituto Niten, https://www.niten.org/english/instituto/kobudo/niten-ichi-ryu/niten-ichi-ryu-tecnicas.htm

Ancient Wisdom for Modern Life: Five Lessons from Miyamoto Musashi’s ‘Way of the Warrior’ - The Objective Standard, https://theobjectivestandard.com/2020/05/ancient-wisdom-for-modern-life-five-lessons-from-miyamoto-musashis-way-of-the-warrior/

The Dokkodo: Miyamoto Musashi's 21 Rules for Life (bringambition.com), https://www.bringambition.com/post/dokkodo

Become Undefeatable: The philosophy of Miyamoto Musashi | by Nhat Pham | Medium, https://nhatnhat511.medium.com/become-undefeatable-the-philosophy-of-miyamoto-musashi-1b1267a68841

Miyamoto Musashi: The Lone Samurai - YouTube, https://www.youtube.com/watch?v=UNLx326JQzE

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun