Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Miyamoto Musashi: Pendekar Pedang, Filsuf, dan Penulis Legendaris Jepang

20 September 2023   07:00 Diperbarui: 20 September 2023   07:15 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia menulis The Path of Aloneness pada tahun 1645, tidak lama sebelum kematiannya. Buku ini adalah kumpulan 21 ajaran yang mengekspresikan filsafat dan cara hidupnya. Beberapa ajaran ini adalah: "Jangan berpikir tidak jujur", "Jangan mencari kesenangan demi kesenangan itu sendiri", "Jangan bertindak mengikuti kepercayaan adat" dan "Hormati Buddha dan dewa-dewa tanpa mengandalkan bantuan mereka". Buku ini juga dianggap sebagai karya klasik kebijaksanaan dan etika.

Dia meninggal pada 13 Juni 1645, pada usia 61 tahun, di Provinsi Higo (sekarang Prefektur Kumamoto), Jepang. Dia meninggal dengan tenang dalam tidurnya setelah memberikan tulisannya kepada muridnya yang paling penting, Terao Magonojō. Makamnya terletak di gua Reigandō tempat dia menulis The Book of Five Rings. Sebuah patungnya berdiri di depan gua.

Prestasi dan Warisan Miyamoto Musashi

Miyamoto Musashi adalah seorang jenius dalam seni bela diri dan strategi. Dia menciptakan gaya pedang ganda yang unik dan efektif, yang memungkinkannya mengalahkan semua lawannya dalam duel. Dia juga menulis beberapa buku yang menjelaskan prinsip-prinsip dan praktiknya dalam seni bela diri dan strategi, yang masih relevan hingga sekarang.

Musashi juga adalah seorang seniman, penulis, dan filsuf yang berbakat. Dia menguasai berbagai bidang selain pedang, seperti kaligrafi, lukisan, patung, puisi, dan filsafat. Dia menciptakan karya-karya seni yang indah dan mengesankan, seperti lukisan dua naga yang saling bertarung atau patung Buddha dari kayu. Dia juga menulis puisi-puisi yang menyentuh dan mendalam, seperti:

- Dalam mimpi saya 

- Aku melihat bunga-bunga musim semi 

- Mekar di padang rumput 

- Tapi ketika aku bangun 

- Aku menyadari bahwa itu hanyalah mimpi 

- Dan aku merasa sedih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun