Mohon tunggu...
Andri Sipil
Andri Sipil Mohon Tunggu... Insinyur - Power Plant Engineer

a Civil Engineer

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bambu Runcing

10 November 2015   05:02 Diperbarui: 12 November 2015   15:01 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Siapa itu mbah Darmin Bu?!”

Ibu balas berteriak 

“Ituloh Pak..!. Bapak tua yang biasa jagain motor di pasar Swadaya Merdeka. Ndak biasanya hari ini dia rapih berseragam begitu. Sampai-sampai bendera merah putih ia kalungkan dilehernya. Andi jadi ndak mau jauh-jauh dari si mbah.”

Ayah terdiam. Ia masih mencerna informsi yang baru saja didengarnya. Kemudian Andi kembali mendekat. Kali ini dia berjalan. Namun wajahnya terlihat lebih serius dari sebelumnya. Ia kemudian memeluk ayahnya dan berkata.

“Ayahhh....Ayahhh!! mbah Darmin lucu deh. Ia berteriak pada semua orang dipasar. Merdeka!! Merdeka!!. Terus tertawa. Gigi ompongnya kelihatan. Hehehe…” 

Terus mbah Darmin ikutan duduk disamping aku Ayah. Ia juga bilang merdeka padaku. Tapi suaranya pelan Ayah. Tidak berteriak. Mungkin ia sudah lelah. Lalu ia bilang begini padaku Ayah. 

"Nak, Selamat Hari Pahlawan!!" 

Abis itu ketawa lagi deh, hehehehehehe”

Andi terkekeh-kekeh kembali menirukan suara tertawa mbah Darmin. Suara tawa yang telah begitu setia menemaninya. Melewati hari-harinya yang penuh dengan segudang kesulitan hidup. Bersama keluarga, di Negeri tercinta. 

-----o0o-----

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun