Apakah dengan memberikan bantuan ke sesama bisa diartikan mengembalikan apa yang telah didapatkan kepada Tuhan? Cerdas berprilaku, tak usah berdebat mengenai hal ini, cukup ikuti peraturan agama, maka akan ada ditemukan suatu perintah mengenai hal ini.
Hompimpa Alaihum Gambreng, Membuka Usaha Di Masa Pandemi
Kalimat legend yang sering muncul akhir-akhir ini adalah "tidak kerja, ya tidak makan". Itu memang benar adanya! Tidak semua perusahaan bisa menerapkan sistem Work From Home dan tidak semua perusahaan retail bisa mengcover sepinya pusat pembelajanaan dengan tetap menggaji full karyawannya yang sedang dirumahkan.Â
Apakah ini berarti kita tidak makan?
Tidak !
Bila tidak familiar dengan tokoh yang bernama "Bob Sadino", mulailah sedikit mencari tahu kegilaan beliau dalam berwira-usaha. Beliau adalah orang cerdas yang sering menyebut dirinya sendiri "gila". Tapi "kegilaannya" bisa membuat banyak orang sadar bahwa waras hanya membuat kita lamban berpikir dan lamban bergerak. Salah satu jurus terkenal yang diajarkan beliau sewaktu hidup adalah " The Power Of Kepepet !".
Suatu waktu ada yang bertanya pada beliau, apa usaha yang bagus untuk dibuat? Bob Sadino dengan santai menjawab, dijalankan! Usaha yang paling bagus adalah dijalankan! Beliau yakin bahwa sudah banyak ide bisnis yang ada di kepala kita masing-masing, namun kita masih waras berpikir apakah itu berhasil atau tidak. Beliau berusaha membuat kita gila dengan menyadarkan bahwa usaha itu tidak perlu dipikirkan, tapi dijalankan!
Senada dengan Bob Sadino, Sandiaga Uno, CEO Saratoga Grup pernah mengatakan "Just do  it. Nyemplung dan langsung berenang,".
Membuka usaha akan menguatkan ekonomi masyarakat untuk menjaga stabilitas sistem ekonomi. Tentunya usaha yang sesuai dengan anjuran pemerintah dalam social distancing. Menjadi mitra dalam layanan pesan makanan, menerima pesanan jahit pakaian, atau bahkan menjadi guru les online. Â Berwira-usaha merupakan salah satu alternatif menghasilkan uang.
Hompimpa Alaihum Gambreng, Tidak Panik dan Legowo
Banyak fakta yang membuktikan bahwa banyak yang panik karena efek pandemi. Mulai dari naiknya harga masker, sabun cuci tangan, bahkan kenaikan harga barang-barang sembako. Jadi apa perlu semua ikut panik? No, itu tidak sejalan dengan permaianan yang diawali dengan hompimpa alaihum gambreng.