Pamor sendiri adalah sebuah sistem penjaminan organik  yang dibangun dengan prinsip partisipatif dimana sekelompok petani yang memiliki tujuan dan visi yang sama bersepakat membangun sebuah standar dalam tata pelaksanaan pertanian organik dengan tetap menganut kearifan lokal yang ada. Dalam tata pelaksanaan sistem budidaya pertanian anggota pun tetap diawasi oleh sebuah lembaga bentukan Pamor yang disebut ICS (Internal Control System).
ICS tentu menjadi kunci utama bagi organisasi PAMOR karena ini menyangkut keorganikan dari produk yang dihasilkan.Personil  ICS dilatih dan dipilih dari anggota kelompok-kelompok tani yang ada didalam organisasi PAMOR, dan dalam pelaksanaan inspeksi diacak sedemikian rupa sehingga tidak melakukan inspeksi di kelompok tani asalnya. Hal ini dilakukan demi menjaga konflik kepentingan yang mungkin terjadi yang dapat menimbulkan kerugian bagi organisasi PAMOR.
Selain memiliki lembaga yang memegang fungsi pengawasan, PAMOR Serdang Bedagai juga memiliki unit pendampingan yang bertugas mendampingi petani dalam pelaksanaan budidaya pertanian organik. Pendamping inilah yang membantu petani dalam pembuatan kompos, MOL, Echoenzym, POC ataupun Biopestisida alami sendiri tanpa harus membeli dari luar. Petani benar-benar diajar untuk mandiri dan sebisa mungkin tidak membeli pupuk organik dari luar yang kita ketahui saat ini memiliki harga yang sangat mahal.
Salah satu unit yang memiliki peranan kunci adalah unit marketing. Unit ini memberi peran yang sangat penting pada penjualan produk PAMOR sergai. Unit ini mencari pasar dengan harga yang bersaing dan mengatur pola penentuan harga gabah dari petani. Di Pamor serdang bedagai setiap produk yang dihasilkan sudah melalui kilang padi khusus yang telah mereka percayai. Pak jumino dan teman-teman pun sering mengambil peran fungsi quality control terhadap produk beras yang mereka hasilkan sehingga memiliki kualitas yang baik.
Dengan sistem yang tersusun secara rapi dan ketat kini PAMOR serdang bedagai terus melakukan pengembangan dengan membuat demplot-demplot percontohan diseluruh wilayah kerja mereka. Mereka dengan konsisten mencoba mengajak para petani untuk mempraktekkan pola sistem pertanian organik dari desa-kedesa. "Siapa bilang jika padi tanpa dipupuk kimia dan disemprot pestisida tidak bisa panen? " Ucapnya kepada petani-petani yang meremehkan sistem pertanian Organik.
Pada satu kesempatan Saya juga dengan tak sengaja melihat Pak Jumino berkata kepada staff instansi "Hapus Saja subsidi pupuk jika tidak dapat mencapai nilai keadilan bagi Petani". Seakan ingin menyampaikan kepada mereka jika petani bukanlah objek melainkan subjek. Karena seringkali kita mendapati jika bantuan-bantuan yang diberikan kepada petani tidak tepat sasaran dan hanya mengejar target anggaran. Kejadian itu mengingatkan saya pada sajak lama saya.
Anggaran
Apalah arti sebuah pemberian
jika tiada pendampingan
Hanya seonggok program kemasyarakatan
Didalam sebuah anggaran