Berkali kali Saya katakan hal seperti ini bisa saja dibuat surat pembaca dan dikirimkan ke media cetak atau pun online tapi dia menolaknya karena menjaga nama baik kelurahannya. Itu sebabnya saya tidak menyebut oknum dan dikelurahan mana ini terjadi.
Pada saat pengurusan berkas  sebenarnya ada juga seorang Emak-emak muncul berteriak karena senasib dengan kami. "Kan udah kukasih uang sama kepling dan samamu juga tapi kok masih kau persulit ?" Yang akhirnya ditenangkan seorang polisi saat itu. Walah kok bisa gini ya kelurahan di kota Medan?
Ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Bang Ahkyar dan Dek Bobby Sebagai calon walikota medan dalam upaya mempermudah sistem administrasi dikelurahan Kota Medan agar dapat efisien dan bebas dari Korupsi. Saya meyakini upaya mempersulit warga bisa saja terjadi juga di Kelurahan lain di Kota Medan dan ini benar-benar membuat warga tidak nyaman.
Apabila menjadi pemenang di pilkada Kota Medan, Permasalahan  Administrasi dikelurahan harus menjadi prioritas utama  dari Bang Ahkyar dan Dek Bobby. Karena sedikit banyak hal ini menjadi salah satu kendala utama bagi warga Kota Medan.
Bang Ahkyar ataupun Dek Bobby juga harus mampu bersinergi dengan Ayah Edy jika memenangkan pilkada nanti dalam upaya memberantas mental korupsi di Sumatera Utara. Karena Medan adalah wajah provinsi Sumatera Utara dan pemberantasan mental korupsi Sumut harus dimulai di Kota Ini.
Siapa pun pemenangnya warga kota Medan memiliki harapan yang besar akan perubahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H