Nasib mereka ada diujung tanduk, anak mereka terancam putus sekolah. Jangan kan mengharapkan anak sekolah, untuk makan saja penghasilan dari memulung  sampah pun tidak cukup.Â
Semester baru akan  segera dibuka bagi para siswa SD-SMU, akan tetapi kebanyakan anak-anak peternak dan pemulung seperti kehilangan harapan untuk melanjutkan sekolah.Â
Biasa mereka menjual ternak untuk biaya sekolah anaknya namun sekarang ntah apa yang hendak mereka jual. Bisa membeli beras saja dari sisa hasil memulung parnab (parnasi Babi/pencari sisa makanan untuk babi) rasanya sudah cukup memuaskan.
Ok lah .. Jika BLT tidak diberikan kepada mereka para peternak yang merangkap pemulung itu. Paling tidak pemerintah Sumatera Utara harus mencoba memikirkan agar anak-anak pemulung yang juga peternak babi bisa melanjutkan sekolahnya, minimal hingga  bangku SMU pada masa Covid 19 ini.Â
Apakah dengan bantuan potongan uang sekolah,buku ataupun bantuan seragam sekolah? Hal kecil itu akan sangat membantu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H