Mohon tunggu...
Andri Samudra Siahaan
Andri Samudra Siahaan Mohon Tunggu... Petani - Menulis salah satu metode perjuangan.

Petani dan Peternak, Alumni Teknologi Hasil Pertanian andrishn85@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

#SavePeternakBabi, Ketika Peternak Babi Rumahan di Ujung Tanduk

14 Juni 2020   14:29 Diperbarui: 14 Juni 2020   15:22 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nasib mereka ada diujung tanduk, anak mereka terancam putus sekolah. Jangan kan mengharapkan anak sekolah, untuk makan saja penghasilan dari memulung  sampah pun tidak cukup. 

Semester baru akan  segera dibuka bagi para siswa SD-SMU, akan tetapi kebanyakan anak-anak peternak dan pemulung seperti kehilangan harapan untuk melanjutkan sekolah. 

Biasa mereka menjual ternak untuk biaya sekolah anaknya namun sekarang ntah apa yang hendak mereka jual. Bisa membeli beras saja dari sisa hasil memulung parnab (parnasi Babi/pencari sisa makanan untuk babi) rasanya sudah cukup memuaskan.

Ok lah .. Jika BLT tidak diberikan kepada mereka para peternak yang merangkap pemulung itu. Paling tidak pemerintah Sumatera Utara harus mencoba memikirkan agar anak-anak pemulung yang juga peternak babi bisa melanjutkan sekolahnya, minimal hingga  bangku SMU pada masa Covid 19 ini. 

Apakah dengan bantuan potongan uang sekolah,buku ataupun bantuan seragam sekolah? Hal kecil itu akan sangat membantu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun