Mohon tunggu...
Andri Samudra Siahaan
Andri Samudra Siahaan Mohon Tunggu... Petani - Menulis salah satu metode perjuangan.

Petani dan Peternak, Alumni Teknologi Hasil Pertanian andrishn85@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berjelajah Tanpa Khawatir

26 Desember 2019   02:05 Diperbarui: 26 Desember 2019   02:10 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam perjalanan saya merenung, knapa ya dalam 2 minggu ini rasanya ada bahaya terus yang saya hadapi. Tapi tidak hanya sampai disitu, Tiga hari kemudian setelah saya control lapangan dan pulang kerumah dinas untuk istirahat siang sepatu safety saya terasa ada yang mematuk. Ternyata seekor ular kobra kuning ukuran 1,2 meter melebarkan surainya di jalan yang telah saya lalui. 

Saya telpon security sembari   chek kaki saya  mana tau ada goresan da ternyata tidak ada. Ular kobra memang sengaja dilepas didaerah perkebunan kelapa sawit untuk mencegah perkembangan hama tikus. 

Dengan berbagai hal yang saya alami saya baru paham bahwa sebagai seorang agronomis di Perkebunan ternyata memiliki resiko yang sangat besar. Kecelakaan karena kejatuhan TBS (tandan buah segar) pernah saya lihat sehingga supir tbs saya harus opname tiga hari.

Sekitar 2 minggu kemudian seorang CS dari salah satu perusahaan asuransi yang menawarkan asuransi penyakit kritis, saya sebenarnya tidak tertarik asuransi karena saya ditanggung bpjs ketenagakerjaan dan ada dana kesehatan dari perusahaan tapi beberapa kejadian yang saya alami saya coba berdiskusi. 

Kira-kira asuransi untuk kecelakaan adakah? Tanya saya. Memotong penjelasan sang Costumer Service. Ada pak jawabnya mantap. Bagi saya ini penting karena saya juga pernah mengalami kecelakaan ketika control area ditabrak babi hutan hingga terjatuh dan hal ini sering terjadi terhadap petani binaan saya di perkebunan plasma.

Saya pun baru tau jika perlindungan kesehatan juga ikut melindungi penyakit tertentu seperti malaria dan gigitan ular berbisa, resiko yang biasa dihadapi para pekerja perkebunan.

Setelah melalui proses administrasi melalui telpon saya pun diminta alamat email dan alamat surat menyurat. Pembayaran pun dilakukan auto debet karena asuransi tersebut berasal dari bank tempat saya membuka rekening.

Resiko ada dimana saja dan kapan saja, jika memang sudah waktunya Tuhan pasti akan memanggil Kita. Tapi apakah kita sudah siap untuk melindungi diri kita dari segala resiko yang akan kita hadapi? Karena bisa saja kehidupan kita juga berpengaruh bagi kehidupan orang lain seperti anak, istri, adik ataupun orang tua kita.

Setelah mengikuti asuransi saya tetap melakukan semua aktivitas saya dan kesenangan saya tampa terlalu takut akan resiko yang ada. Paling tidak jikalaupun naas akan ada perlindungan yang membuat saya bisa memperoleh kompensasi atas kecelakaan yang menimpa saya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun