Mohon tunggu...
Andri Samudra Siahaan
Andri Samudra Siahaan Mohon Tunggu... Petani - Menulis salah satu metode perjuangan.

Petani dan Peternak, Alumni Teknologi Hasil Pertanian andrishn85@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berjelajah Tanpa Khawatir

26 Desember 2019   02:05 Diperbarui: 26 Desember 2019   02:10 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Traveling Bersepeda Motor | Dokpri

Traveling bagi sebagian orang mungkin akan lebih nikmat ketika menggunakan sepeda motor. kebebasan dalam menentukan jalur perjalanan, sensasi melihat view keindahan alam  secara langsung tampa dihalangi kaca dengan hembusan angin yang menerpa tubuh seringkali membuat ketagihan.

Sebagai seorang petualang saya sudah terbiasa melakukan traveling sejak mahasiswa. Tergabung dalam sebuah komunitas youth earht comunity membuat saya telah mengelili seluruh pelosok Danau Toba melalui jalur darat dan perairan danau toba.

Hobi tersebut ternyata tidak terhenti begitu saja setelah tamat kuliah. Seperti sebuah candu, setelah bekerja di sebuah perkebunan swasta saya tetap meneruskan hobi saya menerabas medan berat kawasan pedalaman Indragiri Hulu. Bukit Tigapuluh, Hulu Ekok hingga perkampuangan pedalaman 19 kebatinan talang mamak saya jelajahi.

Gotong Royong Suku Talang Mamak
Gotong Royong Suku Talang Mamak

Sampai akhirnya terjadi sesuatu. Tepat di pertengahan tahun 2013 ketika liburan hari raya Idul Fitri, Saya bersama anggota saya sepakat untuk pulang ke Medan bersama menggunakan sepeda motor  saya. Dari Belilas kami menghabiskan waktu 18 jam untuk sampai kekota Medan dengan tidur 3 jam di SPBU. 

Pulang kampung sih tidak jumpa masalah dan kendala. Mungkin karena kondisi tubuh masih segar ditambah semangat yang sangat besar untuk berjumpa keluarga di kota kelahiran. 

Siapa sangka saat perjalanan pulang setelah liburan telah selesai kami berdua mengalami bencana yang tidak disangka. Berangkat pukul 10 malam dari kota Medan untuk kembali ke kota belilas kami mengalami kecelakaan. Sepeda motor saya diserempet oleh sepeda motor yang dibawa oleh anak remaja tanggung. Kami berdua terjatuh dan terguling sekitar 2 meter dan penyerempet malah kabur.

Mungkin penyertaan Tuhan masih bersama kami. Luka yang kami alami cuma lecet  dan kendaraan tidak alami kerusakan parah dan hanya mengalami kerusakan di stang saja.

Tapi kami alami luka mental yang cukup parah. Bagaimana tidak, sebuah mobil Colt diesel yang berjalan dari arah berlawanan tepat berhenti berjarak 2-3 meter dari tempat kami terjatuh. Supir truck tersebut ternyata sudah memprediksi jika kami akan crash ketika motor kami akan dipotong dari kiri oleh motor lain. 

Setelah beristirahat dan mengobati luka yang kami alami kami pun ke bengkel terdekat dan lanjutkan perjalanan dengan hati-hati.

Seperti masih trauma, saya yang biasa senang berkeliling di akhir pekan malah beralih ke hobi saya yang lain memancing disebuah sungai yang cukup terkenal Taluk Kwantan daerah air molek. Disungai ini masih sering ditemukan ikan Monster yang membuat saya senang memilih spot disana.

Memancing Juga beresiko
Memancing Juga beresiko

 Ntah apa yang ada dipikiran saya sambil tiduran saya tunggu joran saya. Tepat diujung kaki,  saya saya melihat seekor ular cobra kecil menjalar spontan kaki saya tarik. Ular kecil itupun menaikkan kepalanya seakan ikut terkejut karena reaksi saya. Joran langsung saya gulung dan pulang dengan seekor ikan juaro (sejenis ikan sembilang) kisaran ukuran 1.5 kg.

Dalam perjalanan saya merenung, knapa ya dalam 2 minggu ini rasanya ada bahaya terus yang saya hadapi. Tapi tidak hanya sampai disitu, Tiga hari kemudian setelah saya control lapangan dan pulang kerumah dinas untuk istirahat siang sepatu safety saya terasa ada yang mematuk. Ternyata seekor ular kobra kuning ukuran 1,2 meter melebarkan surainya di jalan yang telah saya lalui. 

Saya telpon security sembari   chek kaki saya  mana tau ada goresan da ternyata tidak ada. Ular kobra memang sengaja dilepas didaerah perkebunan kelapa sawit untuk mencegah perkembangan hama tikus. 

Dengan berbagai hal yang saya alami saya baru paham bahwa sebagai seorang agronomis di Perkebunan ternyata memiliki resiko yang sangat besar. Kecelakaan karena kejatuhan TBS (tandan buah segar) pernah saya lihat sehingga supir tbs saya harus opname tiga hari.

Sekitar 2 minggu kemudian seorang CS dari salah satu perusahaan asuransi yang menawarkan asuransi penyakit kritis, saya sebenarnya tidak tertarik asuransi karena saya ditanggung bpjs ketenagakerjaan dan ada dana kesehatan dari perusahaan tapi beberapa kejadian yang saya alami saya coba berdiskusi. 

Kira-kira asuransi untuk kecelakaan adakah? Tanya saya. Memotong penjelasan sang Costumer Service. Ada pak jawabnya mantap. Bagi saya ini penting karena saya juga pernah mengalami kecelakaan ketika control area ditabrak babi hutan hingga terjatuh dan hal ini sering terjadi terhadap petani binaan saya di perkebunan plasma.

Saya pun baru tau jika perlindungan kesehatan juga ikut melindungi penyakit tertentu seperti malaria dan gigitan ular berbisa, resiko yang biasa dihadapi para pekerja perkebunan.

Setelah melalui proses administrasi melalui telpon saya pun diminta alamat email dan alamat surat menyurat. Pembayaran pun dilakukan auto debet karena asuransi tersebut berasal dari bank tempat saya membuka rekening.

Resiko ada dimana saja dan kapan saja, jika memang sudah waktunya Tuhan pasti akan memanggil Kita. Tapi apakah kita sudah siap untuk melindungi diri kita dari segala resiko yang akan kita hadapi? Karena bisa saja kehidupan kita juga berpengaruh bagi kehidupan orang lain seperti anak, istri, adik ataupun orang tua kita.

Setelah mengikuti asuransi saya tetap melakukan semua aktivitas saya dan kesenangan saya tampa terlalu takut akan resiko yang ada. Paling tidak jikalaupun naas akan ada perlindungan yang membuat saya bisa memperoleh kompensasi atas kecelakaan yang menimpa saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun