Mohon tunggu...
Andri Setiawan
Andri Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Art Teacher, Arrangger, Content creator

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademik

3 Oktober 2024   11:12 Diperbarui: 4 Oktober 2024   21:45 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik

Berikut ini adalah beberapa hal saya pelajari saat mempelajari modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik ini antara lain : 

Alhamdulillah saya sudah mempelajari dan mempraktikan konsep coaching bersama teman-teman CGP lainnya. Ini adalah kegiatan yang sangat menarik bagi saya, karena dalam coaching ini, kami belajar banyak hal, terutama untuk membantu rekan-rekan dan juga CGP lainnya dalam mengembangkan potensi yang mereka miliki dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Selain itu, pada modul ini juga saya mempelajari apa saja yang dibutuhkan sebagai seorang coach, terutama dalam supervisi akademik.

Selanjutnya pada artikel kali ini saya akan coba menjawab pertanyaan dari LMS antara lain : 

1. Bagaimana peran Anda sebagai seorang coach di sekolah dan keterkaitannya dengan materi sebelumnya di paket modul 2 yaitu pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosional?

Jawaban : 

Dalam peran saya sebagai seorang coach di sekolah, tugas saya adalah membantu guru-guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas mereka. Saya bisa membantu mereka menerapkan strategi pembelajaran berdiferensiasi dan mengintegrasikan pembelajaran sosial emosional ke dalam kurikulum merdeka. Saya merasa senang dan antusias karena yakin bahwa pembelajaran yang berdiferensiasi serta sosial emosional dapat memberikan manfaat besar bagi siswa. Walau begitu, saya juga merasa tertantang, karena saya harus mempelajari banyak hal baru tentang coaching dan cara mengintegrasikan strategi tersebut ke dalam kurikulum.

Selama proses ini, saya menyadari bahwa saya perlu meningkatkan keterampilan coaching saya, terutama dalam memberikan umpan balik yang lebih efektif dan membantu guru-guru merencanakan strategi pembelajaran yang lebih baik. Saya juga ingin lebih baik dalam menyusun pertanyaan yang berbobot. Sebagai seorang pendidik, saya memiliki pengalaman dalam supervisi akademik dan membantu siswa belajar dengan berbagai gaya belajar. Namun, saya tahu masih banyak hal yang bisa saya pelajari agar menjadi coach yang lebih baik dan efektif.

Setelah mempelajari coaching untuk supervisi akademik, pembelajaran berdiferensiasi, dan kompetensi sosial emosional, saya berencana untuk menerapkan konsep dan teknik yang sudah saya pelajari dalam praktek sehari-hari. Saya akan menggunakan coaching untuk membantu guru-guru meningkatkan keterampilan mereka dalam merancang strategi pembelajaran yang lebih berdiferensiasi

2. Bagaimana keterkaitan keterampilan coaching dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran?

Jawaban : 

Keterampilan coaching memiliki keterkaitan erat dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran. Sebagai pemimpin pembelajaran, penting bagi saya untuk mendengarkan secara aktif, memberikan umpan balik konstruktif, dan membantu guru-guru dalam merencanakan strategi pembelajaran yang berdiferensiasi.

Dengan mengembangkan keterampilan coaching, seorang pemimpin pembelajaran bisa menciptakan budaya belajar yang inklusif dan berkelanjutan di sekolah, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Demikianlah koneksi antar materi modul 2.3 tentang coaching untuk supervisi akademik, dan keterkaitannya dengan modul pembelajaran berdiferensiasi serta kompetensi sosial emosional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun