Mohon tunggu...
Andri Saputra
Andri Saputra Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Selanjutnya

Tutup

Politik

MEA dan Realitasnya di Banten

1 November 2016   15:17 Diperbarui: 2 November 2016   11:59 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemerintah harus sudah sampai pada tahap pembangunan itu, pembangunan suatu daerah bukanlah hanya membangun mall-mall atau pabrik-pabrik semata, tetapi harus dimulai dari dasarnya dulu yakni masyarakat. Bila masyarakatnya sudah maju dan berkembang, maka apapun yang kita bangun di daerah Banten ini akan lancar. Dan untuk pendatang, pemerintah kita harus membuat regulasi dan hukum yang tegas yang mengatur tentang hal-hal buruk. Karena jika tidak ada aturan yang tegas yang ditekankan, kita tidak akan bertambah maju, justru pemerintah harus lebih tegas dalam memberikan instruksi.

Program MEA yang digembar-gemborkan pemerintah kita, haruslah disesuaikan dengan kenyataan dan realitas yang ada dan benar-benar real dialami oleh masyarakat kita di provinsi Banten. Bukan hanya menekankan kita harus bersaing saja, namun ayo bersama-sama kita membangun dan bekerja sama untuk menghadapi persaingan MEA yang sudah kita hadapi ini.

Sumber daya kita adalah milik kita sendiri, bukan orang lain, jika kita hanya diam dan tak mau bergerak dan belajar, maka kita akan ketinggalan. Karena kita tak lagi hanya bersaing dengan sesama negara Indonesia, namun ini sudah memasuki wilayah ranah Internasional, antar negara. Jangan sampai masyarakat kita hanya dijadikan budak, dan pemerintah kita hanya dijadikan robot yang dikendalikan oleh pihak-pihak asing.

MEA memang tidak bisa kita hindarkan, persaingan sudah dimulai. Namun harus kita hadapi dengan penuh semangat perubahan dan mau belajar untuk bersama-sama bersaing di ranah Internasional.

*Penulis adalah Mahasiswa semester 1, mata kuliah Pengantar Ilmu Politik, Ilmu Komunikasi, FISIP Untirta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun