Lebih jauh lagi, informasi-informasi hoaks itu memiliki pengaruh yang jauh lebih besar ketimbang fakta yang sebenarnya. Istilah ini telah menduduki kata paling populer di tahun 2016 lalu, seiring dengan naiknya Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, ke tampuk kekuasaan.
Melihat segala potensi 'merusak' dari perkembangan teknologi informasi di atas, kita hanya bisa bersandar pada manusianya. Teknologi informasi di atas hanyalah piranti saja, pelakunya tetap manusia. Oleh karenanya, kita tak bisa menyalahkan perangkatnya tanpa memperbaiki kualitas manusianya. Bijak dalam bermedia sosial adalah kuncinya. Hanya ini satu-satunya cara mengantisipasi kehancuran peradaban karena fenomena banjir informasi dan kabar bohong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H