Mohon tunggu...
andri muhammad
andri muhammad Mohon Tunggu... serikat pekerja seluruh indonesia -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

terserah

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Manuver Yusril Ihza Mahendra, Ikut "Hijrah" bersama Jokowi-Ma'ruf?

6 November 2018   13:35 Diperbarui: 6 November 2018   17:27 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kejutan itu datang di bulan November. Yusril Ihza Mahendra, seorang ahli tata negara dan pengacara senior, tiba-tiba diberitakan menjadi penasihat hukum pasangan capres-cawapres Joko Widodo dan KH. Ma'ruf Amin.  

Perihal kabar ini, Yusril sendiri telah membenarkan. Bahkan, mantan menteri sekretaris negara ini menerima jobs itu secara 'Probono' alias gratis.

"Saya memutuskan untuk setuju dan menjadi lawyer-nya kedua beliau itu. Pak Erick mengatakan bahwa jadi lawyer Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf ini prodeo alias gratis tanpa bayaran apa-apa. Saya bilang saya setuju saja," ujar Yusril sebagaimana dilansir dari detikcom, Senin (5/11).

Dengan menjadi lawyer petahana, maka Yusril akan menjadi benteng bagi Jokowi-Ma'ruf atas berbagai persoalan hukum yang ada. Dengan catatan jika itu memang ada.

Sebagaimana keterangan tertulisnya, peran Yusril kini adalah memberikan masukan dan pertimbangan hukum yang benar kepada klien (baca: Jokowi-Ma'ruf) agar klien tidak salah dalam melangkah, serta melakukan pembelaan jika ada hak-haknya yang dilanggar pihak lain.

Hal tersebut tak akan menjadi kabar yang menghebohkan bila kita tak dibayangi rekam jejak Ketua Umum PBB selama ini. Mengingat sebelumnya Yusril justru dikenal sebagai tokoh oposisi yang kerap mengkritik dan melawan kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi.

Sebagaimana diketahui bersama, Yusril sebelumnya begitu kencang mengkritisi pemerintahan Jokowi. Dia menentang pemerintahan Jokowi yang membubarkan Ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Yusril juga dekat dengan kubu oposisi. Ditambah lagi jelang pendaftaran Pilpres 2019, Yusril membawa PBB untuk menyatakan sikap politik mendukung Koalisi Keumatan yang digagas oleh Rizieq Shihab. Koalisi itu diikuti parpol lain seperti Partai Gerindra, PAN, dan PKS.

Pada 2016 lalu Yusril juga pernah mengkritik presiden dengan sebutan goblok. Selain itu ia juga mengkritik keras lahirnya Undang-Undang Ormas.

'Hijrahnya' Yusril itu sebenarnya mulai terdengar sejak pertengahan tahun lalu. Perlahan sikap Ketum PBB itu pudar. Manuver politik Yusril justru lebih banyak mengkritisi kubu oposan.

Misalnya, Yusril pernah berkomentar pedas soal sikap Amien Rais yang mengatakan siap maju sebagai calon presiden. Kemudian, Yusril juga menegaskan bahwa PBB fokus Pileg 2019. Tak ada dukungan PBB untuk salah satu kandidat Pilpres 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun