Ini baru tiket masuk ke kawasannya, belum termasuk biaya tiket utamanya, primadona kita, yaitu jembatan gantung. Saya berjalan kurang lebih 2 menit dari loket pembelian tiket tadi, sampai ke loket satunya lagi.Â
Di loket kedua ini, kita akan disambut oleh petugas yang langsung akan memberikan selembar kertas yang dilaminating, berisi daftar harga dan tujuan yang dicapai.Â
Ada tiga jenis rute yang ditawarkan, yang dibedakan berdasarkan warna, yaitu hijau, kuning, dan merah.Â
Bingung mau pilih yang mana? Tenang, karena petugas akan memberikan gambaran kepada kita melalui maket yang terpajang di sana. Gambaran rute dan medan perjalanan tergambar jelas di sana.Â
Saya memilih kategori kuning, dengan harga Rp75.000 dengan jarak tempuh 2,5 km. Untuk kategori hijau seharga Rp100.000 dengan jarak tempuh 1,5 km, dan merah seharga Rp50.000 dengan jarak tempuh 3,7 km.Â
Pilihan tengah sepertinya bijak di antara keduanya, dan sepanjang jalan kategori hijau dan kuning menjadi pilihan terbanyak pengunjung.Â
Saya tahu dari mana? Setiap pengunjung akan diberikan gelang kertas yang warnanya sesuai kategori tiket yang mereka beli.Â
Lalu apa gunanya? Bukannya jalurnya sama saja? Tentu, beda. Setiap kategori tersebut punya jalannya masing-masing yang diarahkan oleh papan penunjuk jalan.