Suami akhirnya menyusun rencana seperti membuat kartu identitas yang baru untuknya, istri, dan anak dengan harapan untuk kabur ke negara lain. Bahkan ia pun sempat ditipu bahkan dipukuli oleh karena itu.Â
Ia juga turut membuat kunci penjara palsu yang akhirnya patah di dalam lubang kunci dan membuat ia hampir turut masuk penjara. Uang mulai menipis yang membuat ia juga nekat hampir merampok sebuah bank namun urung dilakukannya. Akhirnya, ia merampok sebuah rumah yang adalah mafia narkoba hingga harus menewaskan mafia tersebut dan membakar rumahnya.
Mengenai beberapa usaha yang sangat alot seperti membuat catatan kesehatan palsu untuk istrinya sehingga istrinya dapat dirawat di rumah sakit disertai dengan faktor keberuntungan seperti saat berada di bandara akhirnya keluarga kecil tersebut berhasil lolos dan kabur ke Venezuela.
Menjelang akhir film diceritakan bahwa istri bukanlah pelaku. Ia hanya korban salah tangkap. Namun hal itu tidak melalui proses pembersihan nama. Menurut saya adegan ini adalah sia-sia belaka.Â
Sebab istri yang seharusnya tahu bahwa ia tidak bersalah telah bebas telah hidup dalam suatu kehidupan yang baru, dan tidak ada usaha penyangkalan kembali. Sedangkan suami tidak mengetahui bahwa istri adalah korban salah tangkap. Jadi berlalu begitu saja.
Film ini bagi saya adalah film keluarga yang sangat menarik. Sebab menampilkan usaha dan pengorbanan yang sangat besar oleh suami kepada keluarga kecilnya itu. Saking besarnya cinta sang suami hingga membuat ia tetap tidak percaya meski istri mengaku bahwa ialah pelakunya.Â
Kemudian beberapa hal nekat yang ditampilkan menjadi suatu gambaran bagaimana seorang suami sungguh harus mengorbankan dirinya dalam situasi apapun meski dalam keadaan yang sangat terdesak.
Mari bertanya dalam diri:
Sungguh besarkah cinta kita untuk keluarga?