Tulisan ini hanya mau mengajak kita bersama-sama melihat realita dalam hidup sehari-hari yang tampak oleh mata namun terkadang tidak disadari.
Gaung go green yang selalu menggema membuat banyak instansi ataupun kelompok yang menyisihkan beberapa waktu mereka untuk memikirkan hal ataupun persoalan mengenai lingkungan.
Katanya go green,
Padahal mencetak sebuah dokumen hanya menggunakan satu sisi kertas. Kalau cetakan itu buruk atau salah, kertas itu pun langsung di remas-remas atau disobek dan dibuang ke tong sampah (syukur kalau masih dibuang ke tong sampah).
Bila serius peduli dengan lingkungan, kertas itu bisa dicetak bolak-balik (dua sisi). Selain itu, masih dapat juga dipotong2 dalam ukuran kecil sebagai kertas coret-coret (seperti menulis nomor telepon atau hal penting yang muncul mendadak).
Saya pernah bekerja di sebuah perusahaan yang program CSR nya adalah menanam pohon. Sungguh mulia yah. Tapi sayangnya, kondisi dalam perusahaan tidak sebegitu pedulinya dengan lingkungan.
Contoh kecilnya saja (mungkin sangat kecil), kertas yang tidak digunakan lagi karena cetakan buruk atau salah langsung dihancurkan oleh mesin penghancur. Lho?
Alasannya, tulisan dalam cetakan itu merupakan rahasia perusahaan, bila tidak dihancurkan dapat dilihat oleh umum dan bisa saja membahayakan. Masuk akal.
Tetapi oh tetapi, kertas yang sudah dihancurkan itu hanya dibuang begitu saja ke tong sampah. Benar sih dibuang ke tong sampah. Namun bukankah alangkah lebih baik bila hancuran kertas itu diolah kembali lagi?
Mungkin saja dapat dibuat kertas daur ulang atau semacamnya. Perusahaan kan bisa saja bekerja sama dengan salah satu bank sampah atau tempat pengelolaan sampah untuk mengolahnya kembali.