Jakarta:Stres sudah menjadi perasaan yang wajar dan benar-benar normal dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa akan ada hari-hari dimana Anda mungkin merasa lebih stres dari biasanya, apapun pemicunya.
Pemicu stres bisa sangat berbeda. Mulai dari cuaca, pandemi COVID-19, tanggung jawab sebagai anak, orang tua, karyawan dan lainnya.
“Banyak dari kita merasa kewalahan dengan tumpukan tugas dan tanggung jawab dalam hidup. Saya harus menghadapi beban kerja yang berat, menjalankan rumah tangga dan membesarkan anak-anak," kata psikolog klinis dan penulis A Deeper Wellness:
Mengatasi Stres, Mood, Kecemasan dan Trauma, Monica Vermani mengutip Daily Health, Senin (19/12/2022).
Belum lagi stres orang lain seringkali dapat memengaruhi Anda secara langsung dan tidak langsung. Demikian halnya kata Peta-Gaye Sandiford, konsultan kesehatan mental di Empower Your Mind Therapy.
Sandiford setuju bahwa bahkan seorang konsultan kesehatan seperti dirinya harus juga mengelola dan mencegah stres,untuk bekerja pada hari-hari sibuk.
"Banyak yang harus dilakukan untuk memastikan saya dapat hadir sepenuhnya dalam hidup saya dan melakukan yang terbaik dalam memenuhi tanggung jawab saya," kata Sandiford. Dengan mengingat hal itu, ada beberapa tip sederhana yang direkomendasikan Vermani dan Sandiford untuk membantu Anda tetap kuat mental saat stres. Jadi apa sajakah itu? Inilah beberapa di antaranya.
1. Jangan lupa untuk menjaga dan merawat diri sendiri
Merawat diri sendiri seringkali merupakan hal terakhir yang Anda lakukan pada hari-hari yang penuh tekanan. Terkadang sepertinya Anda tidak punya waktu untuk itu.
"Saat kita stres dengan aktivitas yang melebihi tingkat energi kita, penting untuk menjaga rutinitas perawatan diri," kata Vermani.
Berhati-hati atau menjaga diri sendiri dapat dilakukan dengan cara apa pun yang paling nyaman dan menyenangkan bagi Anda. Yang terpenting, dapat mengisi hati dan memulihkan energi yang sebelumnya terkuras.
“Mungkin jalan-jalan santai di luar, memasak makan malam bergizi, membuat jurnal untuk rasa syukur, mendengarkan musik atau menari. Semua ini dapat membantu Anda mengisi ulang," kata Sandiford.
"Ingat, jika Anda tidak bisa mengurus diri sendiri, Anda tidak bisa mengurus orang lain," tambahnya.
2. Luangkan waktu 15 menit untuk bersenang-senang
Sandiford selanjutnya menyarankan menghabiskan waktu dalam aktivitas sehari-hari untuk kegembiraan. Sesuatu yang membuat Anda senang dan tertarik..
“Bentuknya bisa apa saja, yang penting suka dan yakin bisa menghilangkan stres,” kata Sandiford.
3. Cobalah untuk rileks
Haley Perlus, seorang psikolog olahraga dan kinerja di Denver, mengungkapkan bahwa latihan pernapasan perut membantu dalam situasi stres. Caranya adalah dengan meletakkan tangan Anda di perut dan menarik napas dalam-dalam. "Saat Anda menarik napas, fokuslah pada bagaimana perut Anda mengembang. Saat Anda menghembuskan napas, rasakan perut Anda terus berkontraksi. Ingat, Anda bisa mengendalikan stres dengan mengendalikan pernapasan Anda," kata Haley.
"Itu bisa membawa Anda kembali ke pusat pikiran dan untuk sementara mengalihkan Anda dari ketegangan. Itu bisa membuat Anda mengendalikan pikiran dan tubuh ".
4. Beri diri Anda Afirmasi dan kekuatan
Menurut Verman, berbagi pikiran menjadi banyak fokus,itu dilarang dan bisa meningkatkan stres. Untuk menangkal dan mengurangi respons stres tubuh Anda, dia menyarankan untuk memberi diri Anda afirmasi.
"Ada afirmasi sederhana yang bisa menjadi sumber kekuatan, fondasi, dan ketahanan yang hebat. Misalnya, 'Saya bisa melakukan ini, saya mampu, saya layak,'" kata Vermani.
Vermani mengungkapkan bahwa saat berada di ambang skenario buruk, Anda bisa mencoba mengubah pikiran negatif menjadi pikiran adaptif. Ini memungkinkan Anda untuk menerima ,saat Anda perlahan-lahan mengerjakannya.
5. Buat perencanaan dengan lebih baik
Beberapa penyebab umum dari kerja berlebihan dan kelelahan dapat disebabkan oleh perencanaan yang buruk. Oleh karena itu, Anda dapat bersaing dengan rencana yang realistis dan lebih baik di masa depan.
"Sebagian besar sumber cemas terjadi ketika kita memaksa menjalani sesuatu yang sebenarnya tidak kita inginkan. Jadi berusahalah untuk mencegah itu juga sambil merencanakan sesuatu lebih baik," tutup profesor psikiatri klinis, Gail Saltz.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H