Cerita Fiksi tentang Lagu 25 Minutes by Michael Learns To Rock and If tomorrow never comes by Ronan Keating
FAVORITE SONG ( 15 JANUARI 2015)
“jangan sampai anda terlambat mengatakannya”
By Mr paul
Galih nama saya usia 13 tahun.
duduk di kelas 7 diSMP ternama di Kota Medan
aku tinggal di komplek bagus di Kota ini
Pendiam dan menyebalkan karna selalu sial jika teman teman dekat saya.
Januari 2001
Bersama teman sekelas ke hujanan di kelas, karna bocor saat hujan di pagi hari.
Februari 2001
4 orang teman kecopetan karna berjalan bersama saya
Maret 2001
Bekal makan siang 8 teman saya jatuh ke lantai karna duduk bersamaku karna meja nya terbalik saat saya mengambil permen saya yang jatuh di lantai
April 2001
3 orang teman saya disangka maling karna metal detector berbunyi di toko buku ternama itu
Mei 2011
Tak ada satu teman saya yang mau medekati,
Hingga pada bulan agustus 2001
Ada satu orang yg mendekati saya yaitu wanita kurus yg adalah tetanggaku
Orang tuannya baru membeli rumah di sebelah rumahku.
Namanya Bintang , dia sebaya denganku,
Wanita yg menurutku biasa saja
Bulan demi bulan pun berlalu, tiap hari kami berdua duduk di teras depan rumahku dan dia terus bercerita tetang apa saja.
Kini aku SMA di SMA ternama di Medan
Walau tetap tidak satu sekolah
Aku dan bintang berdiskusi tentang kehidupan sekarang dan yang akan datang,
Aku makin suka dengannya, tetapi aku takut untuk mengucapkannya, yang bisa ku ungkapkan hanyalah di buku harianku, tiap hari aku hanya bisa bercerita tentang Bintang yang adalah orang yang aku sayangi selama ini.
Tahun demi tahun pun terus berjalan
Rencana selepas Sekolah ini saya akan kuliah di jurusan Matematika.
Dan bintang akan ke ilmu komunikasi.
Kami berdua masih tinggal bersama orang tua kami hingga kuliah, dan rasa sayang ku terus kutuliskan di buku harianku.
4 tahun kami jalani dengan terus bercerita diteras depan rumahku, tapi aku tetap takut untuk mengatakan aku sayang padamu bintang yg cantik
Dan di suatu pagi hari Bintang masuk ke rumah ku dan berkata
“Aku di terima di Perusahaan Televisi ternama di jakarta, aku akan jadi reporter, minggu depan aku akan terbang ke Jakarta, karna segala urusan dan penginapan sudah di urus oleh perusahaan televise yang menerima ku disana.
Aku senang mendengarnya bintang, semoga di sana kamu bisa berkembang,
Selama di Jakarta Bintang terus berkomunikasi dengan ku,
Menceritakan kehidupan di sana dan di tahun pertamanya di Jakarta, bintang menceritakan tetang pacar barunya yaitu Riky. Dia bercerita banyak hal tentang Riky.
Selama kami bercakap, perasaan sakit karna aku tidak berani mengatakan aku cinta kepadamu Bintang dan aku sayang ke pada mu Bintang. Aku hanya jujur melalui buku harian ku yang terus ku tulis.
Satu tahun berjalan, bintang terus bercerita kepadaku, dan bintang bercerita bahwa dia akan menikah dengan riky bulan depan di Jakarta,
Aku mempersiapkan diriku untuk datang di pernikahaan Bintang dan meng-gagalkan nya saat pemberkatan nanti,
Hari pernikahaan Bintang dan Riky pun tiba, satu hari sebelumnya aku sudah di Jakarta dan di pagi hari aku pergi ke gereja itu dan yang terjadi
Aku terlambat 25 menit, diriku sangat sedih ternyata Bintang sudah menjadi milik riky. Dibalik kesedihan itu aku memperlihatkan senyumku di depan Bintang, pernikahan mereka sangat Megah dan mewah.
Aku membayangkan itu adalah pernikahan ku bersama bintang. Dengan paras yang sangat cantik bintang mengenakan kebaya putih. Tapi sayang bayangan itu semua hanya bisa ku tulis lagi di buku hariannku.
27 tahun usia ku sekarang dan aku sekarang bekerja di kampusku sebagai dosen muda.
2 tahun sudah bintang tidak berkomunikasi dengan ku lagi, dan tiba tiba dia meneleponku kata Bintang “datang ke rumahmu segera aku mau bicara”
Sesampainya di teras rumahku, bintang memeluku dan menangis, dan bercerita “ aku sudah bercerai sekarang karna Riky ternyata sering selingkuh dengan wanita lain, hidupku memang mewah tapi aku tidak tahan dengan siksaan ini hingga ku putuskan untuk bercerai.
2 hari dia tinggal dirumah orang tuanya di samping rumahku dan kami terus bercerita banyak hal yang kita lalui selama ini, dan akhirnyapun Bintang kembali ke perkerjaannya di Jakarta,
Tiap tiap hari kami kembali berkomunikasi melalui telepon dan jejaring social,
Di satu hari aku ingin memberikan kejutan kepada Bintang di sana,
Aku ingin melamar Bintang di restoran mewah di daerah Pluit. Segala rencana sudah ku persiapkan, orang tua Bintang dan orang tua ku sudah berada di Jakarta dan sudah tau rencanaku di malam minggu di hari Ulang tahunku.
Dan aku pun terbang ke Jakarta
Tidak disangka kecelakaan terjadi
Orang tuaku sangat sedih mendengar berita itu dan bintang pun mendengar kabar itu, bintang menangis.
Galih di makamkan di Kota Medan, Bintang datang saat pemakaman itu, selepas penghiburan selesai Dan hari pun berganti Bintang lalu di panggil oleh Ibunya Galih.
Dan Ibunya Galih pun berkata “ mari masuk ke kamar Galih,
Bintang pun masuk dan Ibu Galih berkata lagi “tumpukan buku harian Galih Ini adalah wasiat dari galih untuk kamu Bintang mohon di terima.
Maka Bintang menerima
Dan saat bintang membaca buku harian Galih itu satu demi satu, Bintang mendapatkannya dengan terus meneteskan air mata dan semakin sedih karena ternyata dari duduk di bangku SMP Galih sudah suka dengan Bintang.
“ Jika hari esok tak pernah ada maka katakanlah pada orang yang anda cintai
Apa yang sedang anda pikirkan jangan sampai anda terlambat mengatakannya’
Story ide from song :
25 Minutes by Michael Learns To Rock
and
If tomorrow never comes by Ronan Keating
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H