BEST PRACTICE
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Peningkatan hasil belajar peserta didik menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) metode Demonstrasi dan penerapan media TPACK Teknik Pemesinan Nonkonvensional (Teknik Pemesinan Frais CNC) Peserta Didik Kelas XI Pemesinan 2 di SMKS Krija Bhakti Utama Limbangan Garut Tahun Pelajaran 2023/2024
Nama : Andri Herdiana, S.T.
No UKG : 201502741503
Tempat PPL : SMKS Krija Bhakti Utama (Jl. Raya limbangan-Garut)
Tanggal Pelaksanaan : 19 Januari 2024
Tujuan yang ingin dicapai:
Berdasarkan Capaian Pembelajaran Pada Teknik Pemesinan Nonkonvensional yaitu pada akhir fase F,peserta didik mampu memahami persiapan pengoperasian,maka tujuan yang ingin dicapai pada penyusunan best practice ini adalah setelah proses pembelajaran melalui penerapan model Project Based Learning (PjBL) dan metode Demonstrasi serta penerapan Tecnology Pedagogic Content Knowledge (TPACK) peserta didik memiliki kompetensi tentang menerapkan prosedur pengoperasian pemesinan frais CNC dengan pencapaian domain kognitif tingkat menerapkan(C3),Domain Psikomotor tingkat (P3)/Dave, dan domain apektif tingkat karakteristik/A5 sehingga dapat meningkatkan capaian hasil belajar peserta didik.
Situasi :
- Latar Belakang Masalah
Kegiatan pembelajaran pada saat pembelajaran Teknik pemesinan NC/CNC dan CAM di SMKS Krija Bhakti Utama Limbangan Garut sampai saat ini belum menampakkan hasil yang maksimal. Tampak sekali hasil belajar peserta didik masih rendah (hanya 40% peserta didik yang mencapai batas kelulusan pada pembelajaran sebelumnya di pembelajaran teknik pemesinan NC/CNC/CAM). Rendahnya hasil belajar peserta didik dapat diketahui setelah dilakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat terlihat pada saat pembelajaran berlangsung masih banyak peserta didik yang kesulitan dalam melakukan prosedur pengoperasian mesin frais CNC dan kurang aktif dalam proses pembelajaran sehingga hanya mendengarkan materi atau penjelasan dari guru, tanpa menunjukkan aktivitas yang berarti secara aktif menanggapi pembelajaran. Sedikit sekali peserta didik yang aktif dan dapat berkolaboratif dengan guru, sedangkan yang lain bersikap pasif, kurang semangat, dan sulit berkonsentrasi sehingga suasana di dalam kelas terasa monoton serta membosankan. Rendahnya hasil belajar teknik pemesinan NC/CNC dan CAM di SMKS Krija Bhakti Utama Limbangan Garut ini disebabkan oleh berbagai faktor baik dari segi guru, peserta didik, kurikulum, maupun dari kelengkapan sarana dan prasarana. Dari segi guru disebabkan oleh pembelajaran dalam melakukan prosedur pengoperasian mesin frais CNC yang masih didominasi oleh guru sebagai sumber utama dalam pembelajaran (teacher center). Guru menjelaskan materi dengan menggunakan pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah terlalu mendominasi dengan alasan klasik,kurang maksimal menggunakan media TPACK dalam kegiatan pembelajaran,kurangnya memanfaatkan media inovatif dalam sebuah pembelajaran. Dari segi peserta didik keaktifan peserta didik masih kurang pada saat proses pembelajaran,peserta didik kurang focus pada kegiatan pembelajaran,kemampuan peserta didik dalam menganalisis permasalahan masih rendah,kurangnya kerjasama peserta didik dalam melakukan diskusi kelompok. Dari segi kurikulum kurangnya keefektifan waktu,dan manajemen penjadwalan di bengkel yang kurang efektif yaitu pembagian jadwal praktek dalam 1 kelas yang dirasa dapat merugikan peserta didik dalam mendapatkan pembelajaran karena di bagi oleh 4 mata pelajaran ditiap 1 kelasnya sehingga peserta didik dengan sistem roling terlalu lama ketemu dengan pelajarannya kembali yaitu setelah 3 pertemuan dari pelajaran yang lain. Dari segi sarana prasaran yang memiliki 1 fasilitas mesin sehingga guru kurang kreatif menggunakan model pembelajaran yang inovatif sesuai karakteristik peserta didik dan juga pemahaman guru yang masih kurang terhadap penggunaan model,metode,dan media yang tepat dalam sebuah pembelajaran.
- Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang dikaji adalah “apakah ada Peningkatan Hasil Belajar Teknik Pemesinan NC/CNC dan CAM melalui model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada peserta didik di SMKS Krija Bhakti Utama Limbangan Garut Tahun Pelajaran 2023/2024?”
- Tujuan Penelitian
Melihat kenyataan di atas menunjukkan bahwa pembelajaran di teknik pemesinan NC/CNC dan CAM belum berhasil. Ini berarti,pembelajaran mempunyai masalah yang harus segera diatasi. Oleh karena itu,perlu dilakukan tindakan untuk mengatasi rendahnya hasil belajar peserta didik di SMKS Krija Bhakti Utama Limbangan Garut. Untuk mengatasi masalah di atas maka perlu dipilih tindakan yang tepat untuk memberikan dampak langsung terhadap komponen-komponen pembelajaran. Sedangkan manfaat teoritis merupakan manfaat jangka panjang dalam pengembangan teori pembelajaran. Secara teoritis, hasil Best Practice ini dapat memberikan sumbangan pemikiran yang positif dalam ilmu pengetahuan di bidang pendidikan, khususnya dalam penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada pembelajaran teknik pemesinan NC/CNC dan CAM. Sedangkan manfaat bagi peserta didik mendapatkan pengalaman belajar secara langsung untuk menemukan sendiri pembelajaran inovatif berbasis proyek,sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyenangkan. Manfaat bagi guru Best Practice ini dapat dijadikan pengalaman baru bagi guru dalam merencanakan,merancang, dan melaksanakan, serta mengevaluasi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dalam menerapkan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) serta penerapan media Tecnology Pedagogic Content Knowledge (TPACK) pada proses pembelajaran.
Kajian Literatur:
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Volume 9 No 2 (November 2022) Budi Syahri1*), Nizwardi Jalinus2 , Refdinal3 , Antoni Hilman 4
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DI SMK.
Model PjBL adalah pelajaran yang terfokus pada peserta didik dalam menyelesaikan tugas secara kreatif dan inovatif berbasis proyek serta menempatkan pendidik sebagai fasilitator terhubung dengan kehidupan nyata (Ratnasari et al., 2018).
Adanya model pengajaran yang memiliki daya tarik,unit, dan menarik,diharapkan tercapainya hasil belajar peserta didik memenuhi KKTP dan membangun suasana belajar yang tenang dan harmonis (Septiana et al.,2013)
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru mata pelajaran siswa pasif dalam belajar disebabkan karena model pembelajaran yang diaplikasi oleh pendidik kurang cukup bervariasi, sehingga hasil belajar belum memenuhi KKTP pada peserta didik. Model pembelajaran yang digunakan masih berpusat kepada guru, sehingga keaktifan siswa dalam pembelajaran sangat minim. Kurangnya keaktifan siswa ini, tentuya berdampak terhadap hasil belajar siswa selama proses pembelajaran. Sebagai seorang guru kita tentunya dituntut membuat inovasi dalam mengajar
Tantangannya:
- Kurangnya pemahaman pada guru dalam menentukan model dan metode pembelajaran yang cocok dengan karakteristik peserta didik.
- Guru kurang maksimal dalam menggunakan media TPACK dan pemanfaatan media pembelajaran inovatif dalam kegiatan pembelajaran.
- Guru belum menggunakan berbagai model pembelajaran, guru terbiasa melakukan pembelajaran secara konvensional, pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher center) belum terpusat pada peserta didik (student center).
- Masih banyak peserta didik hanya duduk dan diam atau pasif hanya mendengarkan penjelasan guru, tanpa menunjukkan aktivitas yang berarti.
- Rendahnya minat literasi dan pemahaman numerasi pada pesrta didik.
- Sarana dan prasarana yang minim atau masih kurang dalam sebuah pembelajaran.
- Sistem Penjadwalan di bengkel yang kurang optimal pada pelayanan terhadap peserta didik yang menunjang peserta didik untuk lebih memahami dan bisa dalam melakukan praktek di teknik pemesinan NC/CNC/CAM.
Siapa sajah yang terlibat:
- Guru
- Peserta didik
- Pejabat pemangku kebijakan. (Ka.Prog,Wks Kurikulum, Wks. Sarana Prasarana,Kepala Sekolah
Langkah-langkah Metode dan Pelaksanaan dalam Penerapannya Model Project Based Learning (PjBL).
Adapun metode atau cara yang digunakan dalam pemecahan masalah adalah dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Model ini diterapkan dalam pembelajaran teknik pemesinan NC/CNC dan CAM pada peserta didik di SMKS Krija Bhakti Utama Limbangan Garut Tahun Pelajaran 2023/2024.
Pembelajaran dilaksanakan pada siklus 2 hari Jumat 19 Januari 2024, dengan langkah-langkah pembelajaran yang sesuai dengan Modul Ajar yang telah dibuat.
Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
Kegiatan Pendahuluan
Orientasi
- Guru memberi salam (Disiplin dan religius).
- Guru mengecek kerapihan peserta didik dan kebersihan kelas. (Karakter disiplin)
- Guru meminta ketua kelas untuk memimpin do’a.pada saat pembelajaran akan dimulai. (Karekter Religius)
- Guru mengecek kehadiran peserta didik. (Karakter disiplin)
Apersepsi
- Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa dengan materi kegiatan sebelumnya.
- Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan dan melakukan pertanyaan pemantik.
Motivasi
- Guru memberikan motivasi terkait pentingnya materi yang akan disampaikan pada peserta didik.
- Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
- Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung (disiplin, tanggung jawab)
- Guru memberikan motivasi penyemangat awal pembelajaran
Pemberian Acuan
- Guru menjelaskan mekanisme pembelajaran yang akan dilaksanakan.(Communication).
- Guru menyampaikan tata cara sistem penilaian dalam belajar. (Communication).
Kagiatan Inti
Sintaks Model Pembelajaran PjBL :
(Pendekatan Saintifik)
Langkah 1. Pertanyaan Mendasar
Mengamati
- Peserta didik mengamati tentang prosedur pengoperasian mesin frais CNC melalui media video yang ditampilkan oleh guru. (Communication /TPACK)
- https://youtu.be/hEMGdHzve_A
- https://youtu.be/tgt_lCQFZrQ
Menanya
- Peserta didik memperhatikan permasalahan yang diberikan guru tentang cara pengoperasian mesin frais CNC.
- Siswa mengajukan pertanyaan dengan bimbingan oleh guru tentang pengoperasian mesin frais CNC. (4C Critical thingking)
- Mengumpulan Informasi
- Peserta didik secara individu menggali berbagai informasi dari sumber buku teknik pemesinan NC/CNC/CAM dan media youtube yang diberikan oleh guru melaui link yang diberikan lewat whatsapp yang berkaitan dengan pengoperasian mesin frais CNC. (Communication/ TPACK)
Langkah 2. Mendesain perencanaan project
- Guru membagi 4 kelompok.
- Guru memberikan Jobsheet.
- Peserta didik diarahkan untuk mengamati Jobsheet yang diberikan oleh guru.
- Peserta didik diajak berdiskusi tentang Jobsheet yang diberikan, meliputi:
- Keselamatan kerja
- Peralatan yang digunakan
- Langkah pengerjaan
- Target waktu untuk penyelesaian
- Guru membagikan LKPD kepada masing masing kelompok. (Communication)
Langkah 3. Menyusun Jadwal Pembuatan
- Guru dan peserta didik membuat kesepakatan yang harus diselesaikan terkait waktu dalam menerapkan prosedur pengoperasian mesin frais CNC. (Communication)
Langkah 4. Memonitor Keaktifan dan Perkembangan Proyek
- Peserta didik diminta mengikuti SOP dalam proses prosedur pengoperasian mesin frais CNC diantaranya K3LH dan langkah-langkah pengoperasian mesin.(Disiplin,tanggung jawab)
- Peserta didik melakukan praktik langsung ke mesin frais CNC secara berkelompok sesuai urutan dan bergantian. (Collaboration, Communication, Crithikal Thingking)
- Peserta didik diminta melaporkan perkembangan proyek kepada guru.
- Guru memonitoring kegiatan siswa dalam menyelesaikan proyek prosedur pengoperasian mesin frais CNC serta melakukan penilaian sikap dan keterampilan pada siswa. (4C Critical Thingking)
Langkah 5. Menguji Hasil
- Guru membimbing peserta didik untuk membuat laporan dari praktik yang telah dilaksanakan. (Disiplin,tanggung jawab)
- Peserta didik secara kelompok mempresentasikan hasil laporan prosedur pengoperasian mesin frais CNC. (4C Critical Thingking)
- Peserta didik mengamati dan menanggapi hasil laporan yang dipresentasikan oleh kelompok lain (Mengamati)
- Guru memberikan penilaian terkait hasil presentasi masing-masing kelompok.
- Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang telah menunjukan sikap disiplin dan kerjasama.
Langkah 6 Evaluasi
- Guru dan siswa melakukan ice breaking (memberi semangat kembali untuk proses pembelajaran yang sudah dilalui)
- Peserta didik dengan bimbingan guru diarakan untuk membuat kesimpulan terkait pembelajaran yang telah di ajarkan pada media kertas warna. (Communication)
- Guru meminta peserta didik untuk mengungkapkan manfaat dari tujuan pembelajaran yang telah dilaksanakan. (Refleksi)
- Guru memberikan evaluasi hasil laporan dan kesimpulan dari kegiatan yang telah dilaksanakan. (4C Communication)
Kegiatan Penutup
- Guru memberikan umpan balik dengan meminta refleksi Peserta didik tentang materi yang telah diberikan dengan media google form. (Refleksi)
- Guru memberikan soal tes formatif dengan media quiziz tentang sejauh mana peserta didik memahami materi yang telah dipelajari. (jujur dan mandiri)
- Guru akan memberi motivasi sebagai tindak lanjut pada pertemuan kali ini dan menyarankan Peserta didik untuk belajar lebih banyak tentang pengetahuan pengoperasian mesin frais CNC.
- Peserta didik menyimak informasi yang diberikan oleh guru tentang rencana dan materi yang akan dibahas dalam pertemuan pembelajaran berikutnya.
- Peserta didik melakukan pembersihan peralatan, media dan ruangan.
- Peserta didik memimpin berdoa penutup pembelajaran. (Religius)
- Guru menyampaikan salam penutup.
Tindakan yang dilakukan penulis pada pembelajaran teknik
pemesinan NC/CNC dan CAM melalui model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada peserta didik SMKS Krija Bhakti Utama Limbangan Garut Tahun Pelajaran 2023/2024 dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini dibuktikan dari perubahan aktivitas belajar peserta didik sebagai berikut:
- Aktivitas dan tanggapan/ sikap peserta didik terhadap pembelajaran teknik pemesinan NC/CNC dan CAM dengan menggunakan model Project Based Learning (PjBL) mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Pada tahap siklus 2 peserta didik tampak lebih responsif, lebih berkonsentrasi, semakin antusias, lebih aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran, lebih berani untuk tampil dan meminta bantuan dari guru dan teman-temannya, dan lebih optimis dengan hasil pekerjaannya. Peserta didik juga memiliki kesan positif terhadap pelaksanaan dan manfaat pembelajaran,penggunaan model,metode,dan media inovatif pembelajaran,dan cara guru dalam mengajar.
- Sebelum tindakan diberlakukan kegiatan pembelajaran model Project Based Learning (PjBL), peserta didik kurang aktif dan kurang aktivitas dalam pembelajaran, dan kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran.
- Pada aspek pengetahuan terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai Ulangan Harian dan nilai post test. Nilai Ulangan Harian menunjukan peserta didik yang mencapai nilai di atas KKTP yaitu 78 sebayak 15 (60%) peserta didik sedangkan nilai post test peserta didik sebesar 25 (100%) peserta didik.
- Pada aspek keaktifan peserta didik, sebelum peserta didik belajar dengan menggunakan model Project Based Learning (PjBL) keaktifan peserta didik sangat kurang sedangkan dengan Project Based Learning (PjBL) keaktifan peserta didik lebih meningkat baik dalam diskusi kelompok dan unjuk kerja langsung ke mesin frais CNC melakukan praktek prosedur pengoperasian mesin.
- Berdasarkan Sumber Daya atau materi yang dilakukan untuk melakukan strategi:
- Penerapan media pembelajaran Tecnology Pedagogic Content Knowledge (TPACK) seperti google form,quiziz,vidio demonstrasi,dll.
- Sarana Prasarana:
- Keefektipan dalam penjadwalan terutama praktek penggunaan mesin frais CNC.
- Penggunaan ruang praktik yang efektif.
- Peralatan dan bahan pendukung praktek di mesin frais CNC.
- Penggunaan infocus dan layar screen
- Penggunaan laptop
- Buku paket teknik pemesinan CNC
- HP,Wifi,kertas warna,dll
- Kompetensi Guru :
- Guru belajar kembali tentang materi yang akan diajarkan.
- Guru belajar kembali tentang pemanfaatan Teknologi Informasi (IT) sebagai penunjang pembelajaran kreatif dan inovatif.
- Guru dapat mengikuti diklat-diklat pengembangan kemampuan kompetensi baik pedagogik maupun profesional.
- Penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dapat dijadikan sebagai alternatif oleh guru teknik pemesinan Nonkonvensional (teknik pemesinan frais CNC) guna dalam meningkatkan aktivitas belajar peserta didik.
- Pemanfaatkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang berupa lembar tugas dapat meningkatkan kemampuan memahami materi pelajaran peserta didik.
- Mengembangkan model,metode,dan media pembelajaran yang bervariatif serta inovatif, yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
Refleksi :
- Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan:
Dari hasil refleksi pembelajaran yang dilakukan peserta didik melalui pengamatan selama proses pembelajaran dapat disimpulkan bahwa peserta didik senang dengan pembelajaran yang telah dilaksanakan yaitu dengan model Project Based Learning (PjBL) dengan semua sintak-sintaknya dilakukan ,serta dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu meningkatkan capaian hasil belajar peserta didik dan aktivitas belajar peserta didik yang semula diam atau pasif dan cenderung hanya mendengarkan pembelajaran dari guru menjadi lebih aktif dan semangat juga terlihat menunjukan kreativitas pada peserta didiknya pada saat diskusi,unjuk kerja kemesin melakukan praktek dan membuat sebuah laporan serta melakukan presentasi hasil karyanya.
Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?
Tentunya sangat efektif sekali.
Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan:
Respon dari peserta didik: terlihat pada lembar refleksi dan evaluasi pembelajaran terlihat seluruh peserta didik memberikan respon yang sangat baik dan memberikan dampak positif terhadap dirinya dalam pengembangan pengetahuan,keterampilan dan sikap yang diperoleh peserta didik pada pembelajaran di teknik pemesinan nonkonvensional (teknik pemesinan frais CNC).
Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan:
Adapun faktor yang menjadi keberhasilan dalam aksi ini adalah penggunaan model pembelajaran berbasis proyek inovatif yaitu Project Based Learning (PjBL) dengan kegiatan belajar melalui kegiatan diskusi kelompok dan dilengkapi dengan LKPD berbasiskan model pembelajaran serta dengan menampilkan media pembelajaran berupa video dan melakukan unjuk kerja langsung ke mesin tentang prosedur pengoperasian mesin frais CNC sehingga peserta didik lebih aktif dan siap serta menyenangkan.
DOKUMENTASI AKSI NYATA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H