Mohon tunggu...
Fitria Andriani
Fitria Andriani Mohon Tunggu... Guru - Guru matematika di SMP Islam Program Khusus Muhammadiyah Delanggu

orang yang selalu berusaha menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1

3 Mei 2023   21:21 Diperbarui: 3 Mei 2023   21:37 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Koneksi antar materi

      1. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Filosofi Pratap triloka yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, guru harus selalu memberikan contoh baik kepada murid khususnya dalam pengambilan keputusan sesuai dengan nilai-nilai kebajikan. Memberikan dorongan dan membangun semangat dalam membersamai murid dengan keputusan-keputusan yang berpihak pada murid untuk menumbuhkan krakter baik

  1. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri sebagai guru penggerak diantaranya berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, reflektif, inovatif harus menjadi dasar dalam pengambilan keputusan. Nilai-nilai tersebut akan berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan sesuai dengan situasi kondisi permasalahan dan lingkungan.

  1. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

Coaching adalah ketrampilan yang penting dalam menggali suatu permasalahan. Dengan langkah coaching dengan alur TIRTA dapat menjadi bekal untuk menggali dan mengidentifikasi suatu permasalahan dan dapat membuat pemecahan masalah secara sistematis. Konsep coaching dengan alur TIRTA sanagt ideal apabila dikombinasikan dengan 3 prinsip, 4 paradigma dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

  1. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Pengambilan keputusan dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosional. Mengelola emosi penting karena membuat lebih memahami keadaan diri sendiri maupun lingkungan. Dengan kemampuan mengelola emosi yang baik meminimalisir tindakan yang gegabah tanpa memikirkan akibatya. Seseorang yang mengambil keputusan dengan didasari kompetensi sosial emosional seperti kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, ketrampilan berelasi yang baik akan mampu membuat keputusan yang bertanggungjawab khususnya pada dilema etika yang sering terjadi dilingkungan pendidik.

  1. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Pada pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika maka kita akan Kembali pada nilai-nilai kebajikan universal. Nilai-nilai yang kita yakini akan membantu dalam pengambilan keputusan. Dalam pengambilan keputusan dapat menerapkan 3 prinsip, 4 paradigma dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Apabila kasus yang dihadapi adalah bujukan moral maka kita kembali kepada niilai-nilai kebajikan yang kita yakini

  1. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan dapat menerapkan menerapkan 3 prinsip, 4 paradigma dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Prinsip-prinsip dalam pengambilan keputusan, seperti keadilan, kebenaran, dan kemanfaatan, berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang positif. Ketika seorang pemimpin atau pengambil keputusan mempertimbangkan prinsip-prinsip ini, keputusan yang diambil akan memperhatikan kepentingan dan kesejahteraan semua pihak yang terlibat, sehingga lingkungan dapat menjadi lebih harmonis dan saling mendukung. Paradigma dalam pengambilan keputusan, seperti paradigma pelayanan, paradigma keadilan, paradigma demokrasi, dan paradigma utilitarian, memiliki fokus pada terciptanya lingkungan yang kondusif dan nyaman. Langkah-langkah dalam pengambilan dan pengujian keputusan yang tepat membantu memastikan bahwa keputusan yang diambil telah dipertimbangkan secara cermat dan berdasarkan pada informasi yang relevan dan pemikiran yang rasional

  1. Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Pengalaman selama ini ketika dihadapkan pada kasus dilema etika atau bujukan moral, yang menjadi tantangan dalam pengambilan keputusan yaitu belum mengidentifikasi kasus tersebut melalui langkah-langkah pengambilan keputusan yang tepat dan belum melalui tahap pengujian keputusan. Dengan menjalankan pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan, tentu akan merubah paradigma di lingkungan sekolah kami, yang awalnya menggunakan cara musyawarah mufakat atau sekadar keputusan dari pimpinan.

  1. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Pengambilan keputusan dalam pembelajaran harus berpihak pada murid. Salah satu strategi agar dapat berpihak kepada murid adalah menggunakan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi adalah keputusan-keputusan masuk akal untuk mengakomodir kebutuhan murid yang berbeda dengan memetakan kebutuhan belajar murid , kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid sehingga dapat tercipta merdeka belajar sesuai potensi masing-masing.

  1. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Dalam pengambilan keputusan seorang pemimpin pembelajaran  harus mempertimbangkan berbagai macam kemungkinan yang terjadi termasuk menyangkut masa depan murid. Guru sebagai pamong diibaratkan sebagai petani yang menyemai benih. Benih tersebut dapat tumbuh subur apabila dirawat dan dijaga dengan baik. Oleh sebab itu perlu kehati-hatian dalam mengambil keputusan, dengan menerapkan 3 prinsip, 4 paradigma dan 9 langkan pengujian dan pengambilan keputusan.

  1. Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun